Tiba-tiba ada seseorang yang menunggang keledai. Ia turun dan mengikat keledai
berdekatan dengan kuda milik Ibnu Sina. Dengan maksud supaya keledainya bisa
ikut memakan jerami. Dan orang tersebut pun duduk dekat dengan posisi duduk Ibnu Sina.
“Ikatlah
ilmu dengan menuliskannya,” begitu kata Imam Ali bin Abi Thalib karamallahu
wajhah. Dari pernyataan tersebut tampak bahwa Imam Ali mempunyai firasat akan
terjadi hilangnya suatu ilmu (pengetahuan) dari manusia. Karena itu, tidak salah menantu Rasulullah saw mengingatkannya kepada kita
untuk menyimpannya dalam bentuk tulisan. Kemudian tulisan itulah yang menjadi
“lumbung” ilmu; rekaman dari pengetahuan sekaligus menunjukkan adanya peradaban
manusia.