Senin, 30 Desember 2019

Ibnu Sina pun Diam Menghadapi Orang Bodoh

Suatu hari Ibnu Sina menunggang kuda dalam suatu perjalanan. Ibnu Sina turun dari kuda dan mengikat kuda. Kemudian memberikan jerami sebagai makanan untuk kudanya. Ibnu Sina duduk di tempat teduh sambil menikmati bekal yang dibawanya.

Tiba-tiba ada seseorang yang menunggang keledai. Ia turun dan mengikat keledai berdekatan dengan kuda milik Ibnu Sina. Dengan maksud supaya keledainya bisa ikut memakan jerami. Dan orang tersebut pun duduk dekat dengan posisi duduk Ibnu Sina. 

Sabtu, 28 Desember 2019

Maqamat untuk Penempuh Tasawuf

Salah satu bagian yang terdapat dalam khazanah Islam adalah penempaan ibadah secara konsisten dan berkelanjutan yang biasanya disebut riyadhah tasawuf.

Sufi atau orang yang menjalani tradisi tasawuf menekuni sekaligus menjalani tahapan ibadah yang disebut dengan riyadhah. Riyadhah yang biasa dilakukan terdiri dari tingkatan-tingkatan (maqamat) antara lain:

Sabtu, 21 Desember 2019

Manfaat Tangisan dan Air Liur

“Ketahuilah wahai Mufadhal, hikmah tangisan anak. Ketahuilah bahwa di dalam otak anak terdapat cairan. Jika cairan itu tidak dikeluarkan maka akan menyebabkan akibat fatal dan penyakit yang parah berupa kehilangan penglihatan dan sebagainya. 

Tangisan mengalirkan cairan itu dari kepala sehingga akibatnya adalah badannya sehat, pengelihatanya normal. Bukankah sering terjadi anak memperoleh manfaat dari tangisannya, sementara kedua orang tuanya tidak mengetahui hal itu. Mereka berusaha mendiamkanya dan menenangkan anaknya ketika sakit agar tidak menangis. Mereka tidak mengetahui bahwa tangisanya adalah lebih baik bagi anaknya dan lebih baik kesudahannya.

Rabu, 18 Desember 2019

Resensi buku Sembilan Elemen Jurnalisme

Kerja merupakan bukti dari adanya aktivitas yang dilakukan manusia, baik itu perorangan maupun kelompok. Katakanlah aktivitas jurnalistik merupakan bentuk kinerja yang mengalami beberapa proses dan tahapan yang dijalani selama beraktivitas.

Banyak aktivitas yang berkaitan dengan jurnalistik. Wawancara, editing, photografy, dan menghubungi sumber berita juga termasuk aktivitas jurnalsitik. Demikian yang dituturkan Kang Romel, Ketua Balai Pelatihan Kewartawanan dan Jurnalstik (BATIK) Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Kota Bandung, Sabtu 25 September 2005.

Bahkan menurut Bill Kovach dan Thomas E. Patterson dari Universitas Harvard yang menulis buku The Elements of Journalism, yang diterjemahkan dengan judul “Sembilan Elemen Jurnalisme” yang diterbitkan PANTAU tahun 2003 bahwa aktivitas jurnalistik itu didasarkan pada sembilan elemen.

Selasa, 17 Desember 2019

Bagaimana Membuat Tulisan Renyah dan Enak Dibaca?

Bagaimana membuat tulisan renyah dan enak dibaca? Ini pertanyaan yang saya ajukan pada seorang editor di Penerbit Mizan, Hernowo Hasim, yang saya kirim beberapa waktu lalu melaui sebuah e-mail.

Beberapa hari kemudian, ada balasan. Menurut Hernowo, seorang penulis atau yang baru belajar menulis harus memulainya dengan memperbanyak baca buku-buku untuk memperkaya kosa-kata.

Senin, 16 Desember 2019

Resensi buku The Celestine Vision

Alhamdulillah saya beres baca buku The Celestine Vision. Ditulis oleh James Redfield, penulis novel. Buku ini tebalnya 305 halaman. Terbit tahun 2014 dan masuk cetakan kedua. Penerbit Gramedia Jakarta.

Buku ini disebut intisari wawasan dari novel The Celestine Prophecy dan The Ten Insight. Pada kedua novel ini, James memasukkan wawasan (kearifan) untuk manusia sehingga dengan mengacu padanya manusia menjadi terarah dan tercerahkan.

Sabtu, 14 Desember 2019

Resensi buku Seolah Engkau Melihat Muhammad

Buku berjudul "Seolah Engkau Melihat Muhammad" ini terbit tahun 2004 oleh Bening Publishing, Jakarta. Penulisnya terkenal, Aidh Al-Qarni. Seorang doktor bidang hadis dari universitas al-Imam Muhammad bin Suud Al-Islamiyyah tahun 1422 H.

Buku terjemahan ini berjumlah 224 halaman. Dari isi sangat informatif dan reflektif. Penulisnya mengajak pembaca untuk mengenal sosok Nabi melalui serpihan peran dan tugas sebagai Nabi dan manusia biasa. Mulai dari pendakwah, penyantun, sebagai pemimpin keluarga, guru, dan menunjukkan betapa Al-Qur'an banyak memuat tentang kehidupan Rasulullah saw. Tentu saja lebih banyak hadis yang memuatnya.

Jumat, 13 Desember 2019

Aforisme Filsafat dan Pewarisan Pengetahuan

Setelah membaca buku-buku filsafat ("dunia Barat dan dunia Islam") ternyata dalam filsafat ada tradisi "pewarisan" pengetahuan. Hampir seluruh filosof dari zaman ke zaman, dalam mengembangkan pemikirannya (baik kritik atas filsafat sebelumnya atau temuan-temuan barunya) senantiasa berpijak pada "bahu" para filosof sebelumnya. Sehingga kontinuitas intelektual dalam disiplin filsafat sangat tampak perubahan dan perkembangan dari zaman ke zamannya.

Rabu, 11 Desember 2019

Memahami Makna Ana Al-Haq

Aku ingin berbagi denganmu. Tentang aku, yang kini sedang coba berpijak pada “wujud-haqiqi” yang “ghair-maujud” dan menyisihkan “ghair-maujud” untuk hadirnya “wujud-haqiqi”–walaupun ini abstrak.

Ini memang persoalan rumit seperti melacak hakikat manusia; yang dalam term Sunda disebut “manusa”–merupakan kepanjangan dari: mana nu salira? (yang mempertanyakan hal kepemilikan sejati).

Benarkah tubuh atau raga adalah entitas sejati manusia? Bukan, ia berasal dari materi yang mengalami proses dan dianggap milik manusia. Benarkah jiwa/nyawa adalah entitas sejati manusia? Juga bukan, karena ia berasal dari yang imaterial yang masuk saat proses berlangsung dan dianggap milik manusia.

Senin, 09 Desember 2019

Resensi buku The Secret of Shambhala


Alhamdulillah. Saya menemukan buku wawasan kesebelas karya James Redfield. Buku yang tebalnya 376 halaman ini adalah lanjutan dari buku wawasan kesepuluh dan wawasan sembilan. Buku dengan judul "The Secret of Shambhala" ini terbit tahun 2014 dan sudah cetak ulang tiga kali yang diterbitkan Gramedia Jakarta.

Saya membaca bukunya sekira empat hari. Terasa ada yang terpenggal "wawasan" yang saya baca dari yang kesembilan, kesepuluh dan langsung yang keduabelas. Sebab yang kesebelas, baru bulan lalu saya dapatkan dari toko dengan harga di bawah 20 ribu rupiah.

Sabtu, 07 Desember 2019

Anak, Murid, dan Semangat Belajar

Akhir pekan ini saya mau curhat. Tentang murid sekolah, kecanduan games dan korea-korean, dan keluhan orang tua yang anaknya tidak mau berangkat ke sekolah. 

Saya tidak bisa menjelaskan fenomena tersebut. Saat ditanya saya hanya bisa dengar saja. Maklum kurang ilmu dan tidak mengerti cara menanganinya. Sabab musabab dari fenomena tersebut terkait dengan handphone (hp).

Harus diakui bahwa ada efek kurang baik atas fenomena hp tersebut pada pembelajaran. Sering berkali-kali saya minta para murid untuk menulis materi pelajaran. Murid pun melakukannya. Saat diminta tiga sampai lima kali dibaca catatan pelajarannya, pun oleh murid dilakukan. Namun saat dites atau tanya jawab tidak bisa jawab. Meski pertanyaan yang ditanyakan sesuai dengan catatannya. Ini yang bagi saya aneh. Sebab ternyata tidak satu dua orang, hampir setengahnya dalam kelas. Beres belajar, hilang begitu saja pengetahuan. Daya ingat yang lemah dan fokus yang kurang. Kenapa ya?

Jumat, 06 Desember 2019

Apa yang Kau Cari? Belajar dari Filsuf

Apa yang kau cari? Apa yang kau inginkan? Apa yang kau tuju? Jawablah kawan!

Itulah yang kupertanyakan pada diriku: apa sesungguhnya yang paling utama dan yang menjadi tujuan sejati?

Berkenaan dengan ini aku teringat para filsuf eksistensialis Barat yang menganggap kehidupan manusia adalah yang paling mendasar sehingga nilai-nilai humanis adalah rujukan yang paling penting untuk diperbincangkan.​ Dari sini aku ingin belajar dari para filsuf.

Kamis, 05 Desember 2019

Resensi buku Terjemahan Puitis Al-Quran: Dangding dan Pupujian Al-Quran di Jawa Barat

Saya membaca buku "Terjemahan Puitis Al-Quran". Bukunya tebal 266 halaman. Isinya menarik dan jarang ditemukan dalam buku yang bertemakan Islam dan kesundaan. Buku karya Jajang ini didasarkan pada riset dan kajian serius sehingga tersaji dalam bentuk narasi yang mudah dibaca. Apalagi ditulis oleh ahlinya. Tentu makin berbobot buku tersebut.

Jajang A. Rohmana adalah seorang intelektual Muslim Sunda dan produktif dalam menulis artikel di jurnal nasional maupun internasional. Awalnya saya melihat buku dipamerkan pada facebook  Jajang Arohmana. Saya pesan kemudian diambilnya saat diskusi buku di UIN Bandung. Buku berjudul "Terjemahan Puitis Al-Qur'an: Dangding dan Pupujian Al-Qur'an di Jawa Barat" ini terbit tahun 2019 oleh penerbit Layung Bandung.

Senin, 02 Desember 2019

Resensi buku The Twelfth Insight: The Hour of Decision


Mungkin sekira dua atau tiga pecan saya tidak menuntaskan bacaan buku. Buku yang tidak tuntas itu novel berjudul The Twelfth Insight: The Hour of Decision (Gramedia, 2014). 

Ditulis oleh James Redfield, seorang penulis yang ternama. Buku ini lanjutan dari Sembilan Wawasan, Wawasan Kesepuluh, dan Wawasan Kesebelas. Yang Kesebelas belum saya baca karena belum menemukannya. 

Sembilan dan Sepuluh sudah dibaca tuntas, tetapi sayang tidak sempat saya tuliskan reviewnya. Saya loncat baca pada yang Keduabelas. Novel ini tersaji dalam bagian demi bagian yang saling tersambung dan terhubung. Saya baca saja secara mengalir.

Jumat, 29 November 2019

Resensi buku The Quran A Biography

Meskipun saya seorang Muslim, tapi jika ditanya apa itu hakikat Al-Quran? Pasti saya jawab tidak tahu, bahkan kurang begitu paham apa itu Al-Quran. Saya hanya menganggap Al-Quran sebagai pedoman dalam menjalankan kehidupan agar teratur, bahagia dan sejahtera. 

Menurut saya, Al-Quran yang diturunkan secara bertahap kepada Nabi Muhammad saw itu turunnya sesuai dengan respon realitas sosial, kultur, geografis dan jiwa zaman masyarakat Arab saat itu. Tentang ini ada catatan sejarah Arab Abad Enam Masehi, yang saat itu masyarakatnya gandrung dengan perbuatan yang jauh dari nilai-nilai moral. 

Selasa, 26 November 2019

Resensi buku Muhammad, Kisah Hidup Nabi berdasarkan Sumber Klasik


Alhamdulillah selesai juga baca buku Muhammad: Kisah Hidup Nabi berdasarkan Sumber Klasik karya Martin Lings. Tentu yang saya baca tuntas ini terjemahan. Yang berbahasa Inggris pun ada, tapi bukan asli hanya berupa foto kopi. Itu pun dulu saya foto kopi saat kebutuhan kuliah untuk mengutip bagian yang dikaji. Menariknya saya dapat buku terjemahan setelah saya buku yang berbahasa Inggris itu dipakai untuk makalah. Jadi, dibiarkan saja di rak dan baru awal April 2018 saya baca hingga tuntas.

Minggu, 24 November 2019

Resensi buku Kawan Dalam Pertikaian: Kaum Kolonial Belanda dan Islam di Indonesia (1596-1942)

Ulasan atau resensi buku kali ini menguraikan (sedikit) buku Kawan Dalam Pertikaian, Kaum Kolonial Belanda dan Islam di Indonesia (1596-1942) karya Karel A. Steenbrink. Tulisan dimulai dari biografi sang penulisnya, deskripsi buku, dan aspek-aspek historis.

Biografi
Karel A Steenbrink lahir di Breda, Belanda, pada 16 Januari 1942. Karel adalah Professor Emeritus Intercultural Theology di Universitas Utrecht, Belanda. Menulis buku tentang sejarah Islam di Indonesia. Latar belakang pendidikannya bukan sejarah, tetapi teologi. Menyelesaikan studi tahun 1970 di Fakultas Teologi Universitas Katolik Nijmegen, Belanda, dengan jurusan studi Agama Islam dari segi Perbandingan Agama. Untuk melengkapi ilmunya sekaligus menimba pengalaman di lapangan, Karel pergi ke Indonesia.

Senin, 18 November 2019

Resensi buku Kehidupan Umat Islam pada masa Rasulullah Saw


Selesai juga saya membaca buku berjudul Kehidupan Umat Islam pada masa Rasulullah Saw. Buah pena Ajid Thohir, yang merupakan thesis di Pascasarjana UIN Bandung pada tahun 2000. Tahun awal saya memasuki jenjang kuliah S1 di UIN. Dan saya bersyukur karena bisa bertemu dan belajar dari penulis buku ini.

Kang Ajid ini dosen mata kuliah sejarah peradaban Islam masa klasik dan pengajar filsafat sejarah, sehingga penguasaan bahasa sumber primer cukup kuat dan ahli dalam kajian Islam. Menempuh pendidikan S3 kang Ajid di UIN Jakarta dengan disertasi tentang hagiografi sufi Syaikh Abdul Qadir Jailani.

Minggu, 17 November 2019

Historiografi Sirah Nabawiyah dan Tarikh

TIDAK hanya dalam disipilin ilmu-ilmu Islam terjadi pengelompokan mazhab Sunni dan Syiah, bahkan dalam historiografi Sirah Nabawiyah. Sedikit akan saya uraikan bentuk historiografi Sirah Nabawiyah antara sejarawan Sunni dan Syiah. Historiografi antara Sunni dan Syiah bisa terlihat dengan membandingkan buku-buku biografi Nabi Muhammad saw yang beredar.

Kamis, 14 November 2019

Resensi Buku Muhammad, Nabi dan Negarawan

Salam. Kembali saya menuliskan apa yang saya peroleh dari buku yang dibaca. Sekarang ini yang dibaca karya William Montgomery Watt: Muhammad, Prohpet and Statesman. Buku ini diterjemahkan oleh Djohan Effendi dengan judul Muhammad: Nabi dan Negarawan. Terbit tahun 2006 oleh Penerbit Mushaf, Jakarta. Tebal buku ini 372 halaman. Bukunya berbentuk saku sehingga mudah dibawa-bawa. Saya pun membacanya sambil tiduran dan tuntas.

Rabu, 13 November 2019

Resensi Buku Ungkapan-ungkapan Filsafat Sejarah Barat dan Timur


Kesadaran sejarah menjadi garis besar dari karya Sartono Kartodirdjo yang berjudul Ungkapan-ungkapan Filsafat Sejarah Barat dan Timur: penjelasan berdasarkan kesadaran sejarah. Buku ini diterbitkan Ombak, Yogyakarta, tahun 2014. 

Sebelumnya diterbitkan Gramedia tahun 1990 sebagai cetakan pertama. Tahun tersebut saya masih di sekolah dasar. Tentunya belum terpikirkan dengan bacaan buku tersebut. Dan beruntung saya membaca bukunya pada tahun 2016. 

Selasa, 12 November 2019

Resensi buku Happy Birthday Rasulullah


Happy Birthday Rasulullah adalah buku yang membuka wawasan dan memupuk kecintaan kepada Baginda Nabi Muhammad Saw. Ditulis oleh Muhammad Muhsin Muiz dan terbit tahun 2015 dengan penerbit Quanta Jakarta. Buku ini tebalnya 158 halaman.

Membaca buku ini mengingatkan saya pada informasi yang didapatkan dari pengajian di masjid. Yang biasanya saat bulan Rabiul Awwal, sang ustad bercerita seputar Nabi Muhammad Saw dengan sumber rujukan kitab Albarzanji dan Maulid Ad-Diba.

Senin, 11 November 2019

Tadi Malam Saya Mimpi


Tadi malam saya mimpi. Tiba-tiba ada di sebuah daerah dataran tinggi. Tampak ada danau besar dengan air yang menaik seperti akan tsunami.

Dalam mimpi itu, saya didatangi almarhum bapak saya. Dia mengajak saya untuk berjalan menelusuri jalan dengan berkelok dan tiba di sebuah jalan besar.

Minggu, 10 November 2019

Peta Pemikiran Islam dari Klasik hingga Kontemporer

Saya meyakini bahwa khazanah ilmu-ilmu Islam tidak sepenuhnya murni produk wahyu, tetapi ada sentuhan budaya lokal dan daya kreativitas manusia sehingga sangat beragam bentuk dan coraknya. Entah itu berasal dari pengamatan langsung dari fakta, telaah teks (sumber ajaran Islam), atau “pengetahuan” yang hadir langsung saat melakukan riyadhah spiritual. Ketiganya itu menjadi khazanah pemikiran karya umat Islam.​

Terkait dengan khazanah, secara general pemikiran umat Islam terbagi dalam tiga: tradisional (abad 7 hingga 18 masehi), modern (abad 19 hingga 20 masehi), dan kontemporer (masa sekarang atau kekinian).

Sabtu, 09 November 2019

Islam yang Saya Pahami


Saya ingin membuat semacam "catatan" tentang Islam yang saya pahami sebagai agama yang hingga hari ini masih saya pegang dan yakini kebenarannya di banding agama lainnya.
Bagi saya bahwa Islam merupakan agama sempurna. Dalam sejarahnya melahirkan ragam mazhab dan aliran dengan perbedaannya. Meski berbeda masih tetap mengacu pada Al-Quran dan Rasulullah saw sebagai sumber utama dalam beragama Islam. Kemudian dua sumber Islam ini ditafsirkan oleh umat Islam sehingga melahirkan pemahaman-pemahaman orang yang beragama sampai hari ini.

Jumat, 08 November 2019

Ilmu Kalam (Kajian Teologi Islam)


SEJARAH umat Islam penuh dengan perbedaan dan perpecahan. Hal ini karena adanya pemahaman yang berbeda dalam memahami sumber-sumber ajaran Islam sehingga muncul ikhtilaf (perbedaan pendapat) di antara para ulama, terutama generasi setelah para sahabat atau yang disebut tabiin dan tabiit tabiin. Dari generasi ini lahir orang-orang Islam yang memahami ajaran Islam secara rasional, tekstual, dan pemahaman Islam yang menggabungkan keduanya. ​

Kamis, 07 November 2019

Aqidah dalam Agama Islam

Aqidah berasal dari kata aqada atau aqa’id, yang secara harfiah berarti menghubungkan dua ujung dari sesuatu secara kokoh. Berdasarkan dari definisi itu, aqidah kemudian dimaknai sebagai kepercayaan, keyakinan, dan dasar-dasar keimanan dalam agama Islam.
Aqidah disebut juga dengan istilah "ushuluddin", yang berarti dasar-dasar agama. Namun, yang popular dalam dirasah Islamiyyah (ilmu-ilmu Islam) yang dipelajari di madrasah-madrasah dan perguruan tinggi Islam adalah ilmu kalam, yang merujuk pada kajian kalamullah (ayat-ayat Al-Quran atau wahyu Allah) dan hadis. Orang yang ahli dalam ilmu kalam disebut mutakalimun. Dalam istilah modern, ilmu kalam ini disebut teologi, yang berasal dari kata theos dan logos. Teologi dan ilmu kalam maknanya sama, yaitu ilmu-ilmu ketuhanan atau kajian tentang keyakinan agama.

Rabu, 06 November 2019

Resensi buku Filsafat Islam Kontemporer


Buku Filsafat Islam Kontemporer: Daras Pertama ini ditulis oleh Muhammad Taqi Mishbah Yazdi. Tebalnya 153 halaman. Terbitan RausyanFikr Yogyakarta tahun 2019. Terdiri dari sepuluh bagian, yang di dalamnya secara khusus dan fokus membahas kausalitas, yaitu teori dan akibat dalam konteks filsafat.

Selasa, 05 November 2019

Resensi buku Ibn Rusyd Lentera Dua Peradaban


Sekira satu pekan, saya membaca buku "Ibn Rusyd: Lentera Dua Peradaban" karya Majid Fakhry (Jakarta: Sadra Press, 2018). Hanya saja tidak intensif dan full membaca. Jadi, saat senggang waktu dibaca, berkelanjutan, dan sampai tuntas.

Saya mohon maklum bahwa pengetahuan yang terkandung dalam buku ini tidak diserap dengan baik. Saya merasa tidak mampu menyerap pengetahuan dari buku ini, yang berisi pemikiran atau kajian filsafat. Ini memang bukan bidang yang saya minati secara serius. Saya membacanya alakadar. Meski saya kurang serius menekuni isi buku, setelah dibaca menjadi tahu betapa komprehensif produk intelektual dari seorang Ibnu Rusyd.

Senin, 04 November 2019

Islam Bukan Arabisme

Konon ada seseorang yang menginginkan baju yang di masa kanaknya dipakai kembali pada masa dewasa yang sudah berbeda ukuran tubuh. Secara logika, tentu tidak bisa dipakai kembali karena ukuran baju tersebut sudah berbeda dengan ukuran tubuhnya. Jika dipaksakan akan tersiksa karena baju itu kekecilan. Lalu, bagaimana caranya agar baju itu bisa terpakai olehnya? Hanya satu pilihan: membeli kain dengan warna yang sama, lalu dijahit sesuai dengan desain (pola) yang sama persis dengan baju yang diinginkannya dan disesuaikan dengan ukuran tubuhnya.

Sabtu, 26 Oktober 2019

Resensi Buku Rethinking Pesantren


Buku Rethinking Pesantren adalah karya Prof Dr Nasaruddin Umar. Seorang ulama dengan keahlian Tafsir Al-Quran, Tasawuf, dan kajian Islam kontemporer. Kini menjabat Imam Masjid Istiqlal Jakarta dan pernah menjabat Wakil Menteri Agama RI.

Saya tidak tahu pasti jumlah buku yang ditulisnya. Hanya saja disertasinya tentang Gender dalam Islam sudah dibukukan, tapi saya belum punya sehingga belum membacanya. 

Kamis, 24 Oktober 2019

Resensi buku Jangan Bakar Taman Surgamu


Jumat pagi di sebuah perpustakaan sekolah, saya melihat buku berjudul "Jangan Bakar Taman Surgamu". Ditulis oleh Jalaluddin Rakhmat. Terbit tahun 2017 oleh Nuansa Cendekia Bandung. Tebalnya 120 halaman. Format bukunya saku sehingga enak dipegang.

Saya buka lembar demi lembar. Saya lihat pengantarnya 23 halaman. Panjang dan itu pun diakui oleh penulisnya sebagai upaya mengantarkan pentingnya tema buku yang disajikan, yaitu seri tasawuf: warak.

Rabu, 23 Oktober 2019

Budaya Islam: Rebo Kasan

DINA sasih Shafar ieu di lembur almarhum pun bapa miwah almarhumah pun biyang mah sok diayakeun rebo kasan. Unggal rebo ahir sasih shafar. Kapungkur mah nuju masih alit teu acan terang naon maksad ngayakeun rebo kasan. Ayeuna bae kusabab seueur katerangan dina seratan artikel atanapi esai dina internet sareng buku yen rebo kasan ngeunaan musibah sareng kabendu Rasulullah saw waktos nyuhungkeun keretas sareng qolam kanggo nyerat wasiat. Abdi maos buku yen salah saurang anu disebat sohabat Nabi henteu neudunan, henteu tumut. Malihan mah eta sohabat Nabi teh nyaram anu sanes kanggo nyayogikeun. Euh… kacida pisan eta jalma dorakana. Kalakuan eta tiasa kalebet musibah kanggo umat Islam. Mugi… Rasulullah saw henteu masihan syafaat ka jalma anu deleka sapertos kitu. Mugi abdi diteubihkeun tina sifat sapertos kitu.

Selasa, 22 Oktober 2019

Resensi buku Perjalanan Intelektual Ibnu Rusyd

Buku "Perjalanan Intelektual Ibnu Rusyd" karya Dominique Urvoy merupakan catatan terkait pemikiran, kehidupan, dan jaringan relasi karier dari seorang Ibnu Rusyd. Ia filsuf yang dikenal komentator atas filsafat Aristoteles. Ia mampu menuliskan pemikiran filsafat Yunani kuno dengan baik dan menyampaikan pada pengagum filsafat di Dunia Islam. Bisa dipastikan Ibnu Rusyd ini menjadi jembatan yang mengantarkan kaum Barat mengenal pemikiran Yunani kuno. Dibaca dan dipahami dari Ibnu Rusyd dengan melalui sebuah penerjemahan. Meski Ibnu Rusyd adalah orang Spanyol, tetapi tidak menulis dengan bahasa daerahnya. Ia menulis dengan bahasa Arab, yang pada zamannya adalah bahasa resmi di dunia Islam.

Jumat, 18 Oktober 2019

Muhammad Khatamin Nabiyyin

BEBERAPA bulan terakhir negeri kita sempat dikagetkan dengan kemunculan orang-yang mengaku sebagai Nabi terakhir. Meski belum tuntas, tapi dengan cepat Majelis Ulama Indonesia (MUI) memberikan peringatan sekaligus sedang berupaya membereskan persoalan tersebut.

Munculnya orang yang mengaku-ngaku sebagai Nabi dan kasus penyimpangan agama tidak lepas dari kurangnya pemahaman akidah dan krisis nasional, yang mengakibatkan masyarakat mencari sosok ideal yang dianggapnya dapat menyelesaikan semua persoalan. 

Rabu, 16 Oktober 2019

Tarikh Kangjeng Nabi: Pupusna Rasulullah Saw

Ieu sajarah ngeunaan pupusna Kangjeng Nabi Muhammad saw. Dina buku-buku Sirah Nabawiyah langki dipedar. Dicarioskeun Kangjeng Nabi pupus alatan geuring parna. Sabab musababna dibaruang ku awewe Yahudi. Sohabat Nabi anu ngiring tuang oge kacarioskeun maot. Kangjeng Nabi anu karek sagegel langsung miceun eta daging kusabab kadangu sora anu nyarios yen ieu daging tos dibaluran make racun. Daging anu katuang ku Nabi teras lebet na bandanna sareng racunna nyaliara dina sakujur awak.

Selasa, 15 Oktober 2019

Tarikh Kangjeng Nabi: Abdullah bin Abdul Muthalib

Nembe ba'da shalat shubuh, simkuring maos buku sajarah Nabi Muhammad saw anu diserat dina versi novel. Anu nyeratna Abdurrahman Syarqawi, jejer bukuna Muhammad: Sang Teladan (Bandung: Penerbit Irsyad Baitussalam, 2007). Numutkeun simkuring ieu buku kawilang sae dina narjamahkeun. Karaos gampil kahartos sareng henteu sesah nyerepna dina uteuk kuring. 

Sabtu, 12 Oktober 2019

Konsepsi Politik dalam Sejarah Umat Islam

Sayyid Muhammad bin Abdullah pada usia 40 tahun adalah seorang Nabi dan Rasul Allah yang terakhir serta ajarannya berlaku sampai akhir zaman. Nabi Muhammad Saw melakukan dakwah sekira 13 tahun di Makkah. Nabi mendapat pengikut sekira 80-120 orang dari kalangan orang-orang miskin, dhuafa, budak belian (slave), dan keluarga terdekat Nabi Muhammad Saw.

Jumat, 11 Oktober 2019

Menyoal Pendidikan dan Pekerjaan

Saya cukup terganggu dengan pernyataan seorang kawan bahwa "Untuk apa sih belajar sampai tinggi atau sarjana dan master kalau kerja tetap dengan upah rendah? Menjadi guru dengan pendapatan yang lebih rendah dari orang yang dagang di pasar atau orang yang kerja di pabrik. Kerja di kantor saja cukup diploma. Gajinya lebih besar dari guru. Apalagi honorer gurunya, ya cukup untuk ongkos saja.  Yang dikerjakan guru honorer tak sebanding dengan gaji yang diterima. Sedangkan aktivitasnya luar biasa kuras tenaga dan pikiran. Apalagi ini menyangkut masa depan bangsa dan masa depan putra putri orangtua, hanya diupah seadanya. Bagaimana ya ini?"

Rabu, 09 Oktober 2019

Pengaruh Islam dalam Kebudayaan

Sejarah mengisahkan bahwa Kerajaan Islam Mataram dan Kerajaan Islam Banten memperluas daerah kekuasaan dengan masuk dan berupaya melenyapkan Kerajaan Sunda Pajajaran. Konon, pasukan Islam itu menyebut orang-orang Sunda yang tidak mau masuk Islam dengan sebutan baduy (badawi) karena lari ke hutan yang kini menyebut dirinya Urang Kanekes. Orang Sunda Kanekes ini adalah orang Sunda yang paling kuat memegang ikrar penguasa Sunda bahwa “turunan pajajaran anu mikukuhkeun agama sunda wiwitan, ngajauhkeun eslam” [Majalah Desantara, Edisi 02/ Tahun 01/ 2001, halaman 41].

Selasa, 08 Oktober 2019

Resensi buku Manifestasi Identitas Iran di New York


Buku Manifestasi Identitas Iran di New York adalah berupa transkrip pidato-pidato dan diskusi ilmiah antara Mahmud Ahmadinejad, Presiden Republik Islam Iran sebelum Hasan Rouhani, dengan warga Iran di Amerika dan masyarakat akademik serta jurnalis saat terima undangan dialog di Universitas Columbia.

Senin, 07 Oktober 2019

Membaca Arus (wacana) Cultural Studies

Kalau Anda membaca tentang Cultural Studies akan mengetahui bahwa dalam operasional untuk pengkajiannya tidak terpaku pada satu pendekatan, tetapi interdisipliner dan multi-metodologi. Bahkan saking multi-nya para tokoh Cultural Studies sendiri menganggap dirinya anti-disiplin. 

Sabtu, 05 Oktober 2019

Babak Sejarah Umat Islam

Dr.Fuad Jabali dalam diskusi di Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung menyampaikan bahwa ia telah membaca lebih dari 2000 biografi para sahabat untuk menulis bukunya yang berjudul Sahabat Nabi.

Dari hasil telaahnya, Fuad menyimpulkan bahwa sahabat Nabi bukan manusia sempurna sehingga terdapat kesalahan dan keterbatasan dalam beragama. Apalagi tidak semua sahabat terus menerus hidupnya bersama Rasulullah saw maka tingkat pemahaman keagamaan pun seadanya.

Kamis, 03 Oktober 2019

Buku The Machine Stops, Post Human, dan Segenggam Zaman

Di sebuah kamar berbentuk segi enam. Mirip sebuah sel di dalam sebuah sarang tawon. Vashti adalah wanita yang tinggal disebuah bunker bawah tanah yang terhubung ke bungker lain melaui komputer yang lengkap untuk menjangkau dunia luar. Di kamar itu Vashti berbelanja atau memesan makanan tanpa harus pergi keluar. Bahkan dapat mengajar tanpa meninggalkan ruangan. Ia cukup menyalakan komputernya untuk melakukan pekerjaan itu. Ketika malam ia gelapkan ruangan dan pergi tidur. Seperti itulah hari-hari yang ia lakukannya.

Selasa, 01 Oktober 2019

Majapahit, Sufi jeung Pajaratan

Ayeuna majeng tengah wengi. Kahayang mah ieu seratan janten lenyepaneun. Ngan atuh naon anu tiasa janten lenyepaneun? Tah, duka atuh kedah nyerat naon ieu teh? Kamari mah aya bahan kanggo ditulis janten seratan na blog. Ngan ari geus payun komputer mah henteu kedal, henteu ngaguluyur.

Rabu, 25 September 2019

Resensi buku Si Kabayan Returns


Buku "Si Kabayan Returns" ini ditulis oleh Yus R. Ismail. Penerbitnya Bhuana Sastra, Jakarta, tahun 2017. Tebalnya 142 halaman. Isinya terdiri 33 cerita. Narasinya pendek dan berbentuk dialog sehingga enak dibaca. Yang paling khas adalah lucu. Ya, memang demikian isi dari buku ini. Sesuai dengan karakter Sunda yang dominan dengan canda dan tawa. 

Dan narasi Kabayan ini lebih dari sekadar tawa, tetapi ada edukasi hidup dan cara menghadapi kehidupan yang susah, cukup dihadapi dengan kecerdikan dan sikap santai. Ini sangat sulit bagi orang biasa. 

Selasa, 24 September 2019

Bahasa Arab dan Belajar Agama


Belajar bahasa asing, khususnya bahasa Arab bisa dikatakan harus penuh waktu dan serius. Kalau hanya paruh waktu, atau sekadar menyempatkan maka akan sangat lambat sampai pada kemampuan baca, paham, dan berkomunikasi dengan bahasa tersebut. Ini yang saya alami dan rasakan.

Di kampus UIN Bandung, saya belajar bahasa Arab sekira tiga semester. Saat kuliah pun saya ambil kursus bahasa Arab pada dosen di Universitas Islam Nusantara Bandung sekira enam bulan. Maklum kuliah di jurusan sejarah dan peradaban Islam mesti merujuk pada sumber teks berbahasa Arab sehingga mengetahui tanpa melalui penafsiran dari orang lain. 

Sabtu, 21 September 2019

Dina Sual Paham Agama, Hayu Urang Mayunkeun Akhlak

AYEUNA anu janten obrolan urang Islam di Indonesia, anu keur rame perkawis mazhab Sunni sareng mazhab Syiah. Urang Islam anu mazhabna Syiah nyebatkeun Sayidina Ali bin Abi Thalib ra katut katurunan ti Sayidah Fatimah putrina Rasulullah saw anu kenging wasiat janten Imam (pupuhu dina kaagamaan/otoritas Islam) saba'da Rasulullah saw.  

Hal eta dumasar kana hadis yen aya dua welas jalmi anu baris janten pampingpin: Ali bin Abi Thalib, Hasan bin Ali, Husein bin Ali, Ali Zainal Abidin (putra Husein bin Ali), Muhammad Baqir (putra Ali Zainal Abidin), Jafar Shadiq (putra Muhammad Baqir), Musa Kadzim (putra Jafar Shadiq), Ali Ar-Ridha (putra Musa Kadzim), Muhammad Al-Jawad (putra Ali Ar-Ridha), Ali Al-Hadi (putra Muhammad Al-Jawad), Hasan Askari (putra Ali Al-Hadi), sareng anu pamungkas: Imam Mahdi (putra Hasan Askari). Eta pamingpin Islam sabada Rasulullah saw numutkeun Syiah Imamiyah atanapi Itsna Asyariyah. Aya deui Syiah Zaidiyah, Ismailiyyah, jeung sajabina. Ngan anu seueur umatna mah ukur Syiah Imamiyah.

Kamis, 19 September 2019

Dahulukan Akhlaq agar Tidak Konflik Fiqih

Assalamu’alaikum wa Rahmatullahi wa Barakaatuh. Bismillahirrahmanirrahim. Allahumma shalli 'ala Sayyidina Muhammad wa 'ala Aali Sayyidina Muhammad. 

Hapunten anu kasuhun ka sadaya wargi kuring. Ini kasus mungkin bisa masuk kategori tentang interaksi yang tidak harmonis dan pendidikan Agama Islam yang tidak komprehensif dalam pemahaman agama Islam. 

Ceritanya bahwa kemarin pun bojo (istri saya) mengabarkan dari temannya tentang dua anaknya bertengkar mengenai buka puasa dengan pamannya. Kejadiannya saat kumandang adzan maghrib. Pamannya mengajak dua ponakannya untuk buka puasa. Salah seorang menjawab dengan kalimat: "engke bukana mun geus poek, can waktuna ayeuna mah (nanti kalau sudah gelap, sekarang belum waktunya)".

Rabu, 18 September 2019

Resensi buku The Road to Muhammad (saw)

Sampurasun. Mugia sadayana anu kersa maos ieu seratan kenging panangtayungan Allah Ta’ala sareng syafaat Kangjeng Nabi Muhammad saw. Allahumma Shalli Sayyidina ‘ala Muhammad wa ‘ala Aali Sayyidina Muhammad. 

Sapertos biasa simkuring bade ngabewarakeun perkawis buku ngeunaan Kangjeng Nabi Muhammad saw. Hapunten dina ieu seratan mah hanteu mundel sabab simkuring kirang pangarti, kirang elmu. Janten ngan ukur wawaran hungkul.

Dahulu saat Kang Jalal (Jalaluddin Rakhmat) memiliki akun facebook, saya sempat tanya tentang buku The Road to Muhammad yang terbit. Apakah itu lanjutan The Road to Allah atau Al-Mushthafa: Manusia Pilihan yang Disucikan? Kang Jalal menjawab: The Road to Allah. Saat itu saya belum beli buku The Road to Muhammad. Kini, sudah memiliki dan tuntas membacanya.

Jumat, 13 September 2019

Resensi buku Struktur Filosofis Artefak Sunda


Buku Struktur Filosofis Artefak Sunda ini tebalnya 186 halaman. Terbagi 4 bab dan tersaji juga lampiran. Meski dibilang tipis, tetapi isinya tak bisa langsung dicerna. Mesti dikunyah saat baca. Mesti perlahan dan tidak terburu-buru. Pasalnya ini buku mengajak untuk memberi makna atas sejumlah artefak berupa tinggalan masa lalu di Jawa Barat dari sejak benda pekakas, syair, gundukan tanah, makam, posisi jalur sungai sampai batuan yang menumpuk pun diberi interpretasi.

Sekilas itulah isi buku karya Prof Jakob Sumardjo yang berjudul Struktur Filosofis Artefak Sunda (Bandung: Kelir, 2019). Pak Jakob adalah seorang budayawan kelahiran Klaten Jawa Tengah dan besar serta berkiprah di Bandung. Saat kenal Pak Jakob di kampus UIN Bandung. Ia kerap datang saat mahasiswa memintanya untuk menadi narasumber diskusi secara terbatas. Meski bukan dosen UIN, tetap bersedia dan mau berbagi ilmu dengan mahasiswa tanpa dibayar.

Selasa, 10 September 2019

Review Buku CERITERA DIPATI UKUR: KARYA SASTRA SEJARAH SUNDA

DI Tatar Sunda terdapat tokoh-tokoh yang terkenal. Saking hebatnya ada yang sampai disakralkan. Di antara tokoh yang kerap hidup dalam memori kolektif masyarakat Sunda adalah Bagenda Ali (bin Abi Thalib), Abdul Qadir Jaelani, Prabu Siliwangi, dan Dipati Ukur. 

Dua nama yang pertama dikenal pada kalangan masyarakat Islam Sunda. Sedangkan dua nama yang terakhir populer pada kalangan masyarakat Sunda yang memliki orientasi kebudayaan dan merindukan kejayaan Sunda.

Sosok Siliwangi, dikenal tokoh sakti dan raja Sunda yang hebat. Hingga kini sosok legendaris Sunda itu misterius keberadaannya. Tidak ada makamnya. Ada yang bilang ngahiang, tilem. Begitu pun Kerajaan Pajajaran, tidak ada laratan berupa jejak bangunan. Padahal, secara historis lebih awal berdiri dari Kesultanan Cirebon dan Banten. Kedua kerajaan ini memiliki jejaknya yang sampai sekarang pun memiliki raja. Namun, untuk Pajajaran tidak ada. Seakan-akan menjadi misteri yang hilang dari sejarah Sunda.

Senin, 09 September 2019

Review buku Sejarah Lisan, Konsep, dan Metode

Book Review[1]

SEJARAH lisan, bagi saya, termasuk disiplin ilmu baru. Dahulu saat kuliah saya tidak mempelajarinya karena memang belum masuk dalam mata kuliah. Sekarang ini saya mulai mengenalnya. Guru saya, Dr Asep Ahmad Hidayat dan Dr Setia Gumilar, menyatakan sejarah lisan bagian dari metode penelitian sejarah untuk merekonstruksi peristiwa masa lalu yang bersumberkan dari memory (ingatan). Sejarah yang bertumpu pada kaidah: no document, no history, dinilai kurang memuaskan sebagian peneliti dalam mengungkap dan memahami masa lalu yang tidak tertulis. Selama ini rekonstruksi sejarah masih bertumpu pada peristiwa dan tokoh besar. Sejarah identik dengan kaum elit dan istana. Sedangkan kalangan wong cilik dan kaum alit kurang muncul dalam gelanggang sejarah yang direkonstruksi para peneliti sejarah.

Jumat, 06 September 2019

Tentang Kasus Milkul Yamin

Saya tidak tahu harus komentar apa. Hanya saja terkait dengan disertasi Milkul Yamin ini masalah ilmiah menjadi urusan MUI dan wacana publik. Saya kira problematika media dan sebarannya yang kemudian menjadi wacana. Mulai dari Kyai, Ustadz, masyarakat awam, sampai tukang becak pun ikut ngomong.

Kamis, 05 September 2019

Review buku Sejarah Lisan untuk Masyarakat Sejarawan Setempat

Book Review[1]

Willa Klug Baum lahir di Chicago,  4 Oktober 1926 dan pernah tinggal di Jerman dan Swiss untuk menempuh pendidikan. Willa pernah menjadi reporter koran lokal dan menimba ilmu sejarah dari Profesor Paul Smith dengan beasiswa dari Mills College di Oakland.

Setelah mendapat gelar master dari Mills, Willa menerima beasiswa dari Universitas California untuk program Ph.D bidang sejarah. Di tempat kuliah ini bertemu dengan Paul Baum, yang juga seorang mahasiswa, kemudian menikah dan tinggal di Berkeley.

Selasa, 27 Agustus 2019

Ujung Kehidupan adalah Kematian


Ujung kehidupan adalah kematian (kemusnahan). Bisa juga disebut batas akhir. Bagi manusia dan makhluk lainnya, pasti mengalaminya. Tidak ada yang bisa menolaknya. Lahir, hidup, dan mati. Itulah garis linier historis. 

Manusia dan makhluk hidup lainnya memang punya  awal kemudian berakhir. Lantas ada generasi penerus dari keturunan kita yang lahir, hidup dan kembali mati. Terus tumbuh, berkembang, dan berakhir.

Jumat, 23 Agustus 2019

naik bus dan sakit perut

Ini kejadian yang mesti saya buat sebagai bahan pelajaran ke depan. Ini bukan kali pertama saya naik bus. Hanya saja ingin berbagi saja dan semoga manfaat. Ceritanya tadi saya pulang dari Cianjur, naik bus ac menuju Bandung. Sekira Maghrib. Saya naik dari Pasir Hayam.

Kamis, 15 Agustus 2019

Resensi buku: Islam, Pancasila, dan Deradikalisasi

Buku "ISLAM, PANCASILA, DAN DERADIKALISASI: Meneguhkan Nilai Keindonesiaan" merupakan sebuah karya tulis yang menarik untuk diperdalam dan diambil hikmahnya.

Buku ini ditulis oleh Syaiful Arif. Sang penulis mengenyam pendidikan dari UIN Jakarta, STAI Al-Aqidah, dan STF Driyarkara. Aktif sebagai pengajar dan menjadi Tenaga Ahli Deputi Pengkajian dan Materi Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila, yang kini bernama Badan Pembinaan Ideologi Pancasila.

Rabu, 14 Agustus 2019

Pameran Buku di Bandung, Sepi Pengunjung, dan Buku Kiri

Minggu 4 Agustus 2019 siang saya main ke Braga Bandung, lihat pameran buku. Tiba lokasi tampak sepi dari pengunjung. Semakin siang pun tidak ramai. Acara di panggung, kursi duduk tidak banyak diisi orang. Dan buku-buku yang dipajang dari tiap stand penerbit pun masih buku-buku yang tahun lalu. Itu yang saya lihat saya kunjungan stan demi stan.

Selasa, 13 Agustus 2019

Kebutuhan Dasar Hidup Manusia Tidak Bisa Dipenuhi dengan Agama

Bulan ini semakin bertambah usia saya. Ya, saya milad alias sampai pada hari lahir, tanggal, dan bulan. Dengan usia yang tak bisa lagi ikut tes masuk menjadi asn atau cpns. Karena itu, saya semakin harus sadar diri tentang diri dan peran hidup yang sebentar.

Dan seperti Alquran yang memuat ucapan selamat atas hari lahir kepada putra Maryam, saya pun mengucapkan untuk diri sendiri. Ya, selamat untuk diri saya yang pada bulan ini bertambah (angka) usia sekaligus berkurang jatah hidup di dunia. Dan saya percaya bahwa setiap manusia ada takdirnya.

Saya percaya terhadap ketentuan dan ketetapan Tuhan. Saya juga percaya potensi dari Tuhan bisa dikembangkan dan dimanfaatkan untuk kehidupan. Namun sarana dan kemampuan yang perlu diperhatikan. Ketersediaan ruang dan waktu, termasuk keahlian kadang menjadi persoalan. Tapi takdir tak bisa dipungkir. Takdir terus menyertai diri. Memaknai dengan rangkai cerita yang indah dan positif saja. Itu kata seorang guru.

Senin, 05 Agustus 2019

kuring milangkala

Salamun ‘alaykum. Sampurasun... Tiap kaping 5 Agustus kuring tepang taun atanapi biasa disebat milangkala. Hatur nuhun kanggo  sepuh kuring anu kiwari di alam barzah, anu janten margalantaran kuring aya di dunya ieu. Hatur nuhun pun bojo anu ngaping kuring dugi kiwari. Bilih isuk jaganing geto kuring pondok umur. Kuring ngalangkungan ieu seratan bade ngadu’akeun kanggo sepuh simkuring.

Kamis, 01 Agustus 2019

Resensi buku Inilah Islam karya Thabathabai


Buku yang kali ini saya baca berjudul Inilah Islam: Pemahaman Dasar Konsep-konsep Islam karya Sayyid Muhammad Husain Thabathabai. Terbit tahun 2011 oleh Sadra Press, Jakarta. Sebelumnya juga pernah diterbitkan Pustaka Hidayah tahun 1996.

Membaca buku ini mengantarkan saya pada bentuk "bangunan" agama Islam yang dipahami oleh seorang ulama yang juga mufasir dari pengikut mazhab Syiah Imamiyyah. Thabathabai lebih dikenal sebagai penulis tafsir Al-Mizan ketimbang seseorang yang menekuni filsafat ketuhanan.

Senin, 29 Juli 2019

Apa yang Susah di Lakukan?

Apa yang susah dilakukan? Adalah yang belum dilakukan dan tidak diketahui sebelumnya. Manusia kadang menjadi musuh atas apa yang tidak diketahuinya. Namun, dalam soal hidup harus dijalani dan dilakukan meski belum pernah diketahui sebelumnya. Lurus dan nikmati saja. Itu kata orang. Mungkin benar, juga mungkin tidak. Karena ada sejarah dan pengalaman orang terdahulu. Mungkin yang sama dengan yang akan disorang itu yang harus diambil. Jadi, pelajaran. Alquran pun sebut demikian bahwa kita harus memerhatikan hari ini untuk hari esok.

Minggu, 28 Juli 2019

Ilmu Apa yang Mesti Ditekuni untuk Kebahagiaan Manusia? (3)

4-12-2107

Ya, memang ada proses yang ditempuh. Memang ada yang instan, tetapi itu tidak akan berbuah ibrah dan pengalaman. Yang terpenting dalam hidup ini dapat mengalami, merasakan, dan berbuah hikmah. Dan tentu harusnya bisa untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia (diri sendiri dan keluarga). Hasil yang diraih memang sesuai dengan proses yang ditempuh. Berusaha dan mau melakukannya dengan proses dan selanjutnya menunggu serta terus tidak berhenti dalam menjalaninya. Itu nasihat orang-orang yang mengaku beragama. 

Ya, itu biasanya yang ditempuh semua orang. Itu juga yang dijalankan dalam agama: sambil menunggu batas hidup diisi dengan aneka ikhtiar sambil pasrah atau ridha dengan ketentuan Allah yang diberikan kepada diri kita. Dan harus diyakini semua orang beragama, menanti masa tibanya saat yang tepat dan sempurna berdasarkan perspektif ketuhanan. Yang ditempuh seorang manusia adalah proses dan menanti hasil adalah bagian dari transendensi.


Sabtu, 27 Juli 2019

Ilmu Apa yang Mesti Ditekuni untuk Kebahagiaan Manusia? (2)

3-12-2017

Murtadha Muthahhari (1920-1979) pernah menyebutkan dalam ilmu terbagi dua: teoritis dan praktis. Yang pertama berkenaan dengan pemikiran, konsep, dan metodologi. Seseorang yang menekuni aspek ini akan dapat kepuasan secara intelektual. Ilmu teoritis ini seperti filsafat (spekulatif dan kritis), humaniora, ilmu-ilmu agama, dan disiplin ilmu yang terkait dengan pencerahan pemikiran. Sedangkan yang kedua adalah terkait dengan pemenuhan kebutuhan dasar (lahiriah) manusia. Disiplin ilmu praktis ini di antaranya ekonomi, teknologi, jurnalistik, elektronika, atau disiplin ilmu yang berujung finansial dan material. Yang masuk dalam ranah ini meliputi bisnis, pengajar (pendidikan), jurnalistik, jasa-jasa, teknik, teknologi, dan lainnya yang dilakukan secara empiris dan praktikal. Yang terpenting dari bidang ini adalah adanya perolehan untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia; yang dihasilkan atas dasar ilmu praktis tersebut.

Jumat, 26 Juli 2019

Ilmu Apa yang Mesti Ditekuni untuk Kebahagiaan Manusia? (1)

2-12-2017

Studi atau Ilmu atau pengetahuan APA yang mesti ditekuni untuk meraih kebahagiaan lahir, batin, dan intelektual? Ini pertanyaan yang mesti dicari jawabnya. Pertanyaan ini belum terkait dengan berapa persentase efek ekonomi (finansial) yang dihasilkan dari ilmu tersebut? Ini aspek luar dan bersifat praktis, tetapi cukup membuat manusia kelimpungan.

Saat saya kuliah di Pascasarjana UIN SGD Bandung mulai timbul rasa kagum yang luar biasa kepada sosok Baginda Rasulullah Saw. Saya kagum dan bangga dengan peran dan perubahan di masyarakat Arab abad 6-7 Masehi oleh sosok Baginda Rasulullah Saw dalam waktu 23 tahun. Karena itu, dari berbagai bacaan buku-buku tentang sejarah Rasulullah Saw maka saya menetapkan pilihan tesis dengan studi Sirah Nabawiyah dan historiografi sebagai upaya untuk menelusuri jejak dari catatan historis.

Rabu, 24 Juli 2019

Resensi buku Manusia Seutuhnya: Studi Kritis Berbagai Pandangan Filosofis


Alhamdulilah saya dapat menyelesaikan baca buku karya Murtadha Muthahhari. Kali ini terjemahan dari "Insone Komil" yang diberi judul baru “Manusia Seutuhnya: Studi Kritis Berbagai Pandangan Filosofis”. Buku ini diterbitkan Sadra Press tahun 2012. Tebalnya 298 halaman. Terdiri dari 13 bab, yang secara isi saling terkait dengan perspektif kajian yang berbeda. Mulai dari kajian ta'rif dari kaum sufi dan filosof. Dilengkapi dengan kutipan ayat Alquran dan riwayat hadis dari Baginda Rasulullah Saw dan Ali bin Abu Thalib as.

Dikarenakan uraiannya berurut maka akan terasa tidak lengkap saat berhenti membaca pada bab awal. Sehingga perlu dibaca tuntas. Inilah yang saya lakukan. Dibaca sampai beres dari awal sampai akhir buku.

Jumat, 19 Juli 2019

Resensi buku Akal dan Wahyu: Tentang Rasionalitas dalam Ilmu, Agama dan Filsafat


"Akal dan Wahyu: Tentang Rasionalitas dalam Ilmu, Agama dan Filsafat" adalah buku karya Hasan Yusufian dan Ahmad Husain Sharifi. Buku ini diterbitkan Sadra Press tahun 2011 dengan tebal 301 halaman. Terdiri dari delapan bab. 

Kajian pada bab pertama meliputi definisi akal dan wahyu sebagai jalan memperoleh pengetahuan, hubungan agama dan akal, aliran rasionalisme, empirisme, fideisme, dan literalisme. 

Bab dua dan tiga tentang keberadaan akal sebagai sarana atau sumber, pandangan kaum sufi/urafa, penentangan kaum agama terhadap akal dari ajaran agama non Islam, kaum agamawan, dan lemahnya posisi akal.

Minggu, 14 Juli 2019

Hidup dan Cinta

Saya tidak tahu mesti bagaimana melakukan analisa atas hidup dan kehidupan ini. Yakni tentang kesendirian yang kadang terasa menyedihkan. Kadang muncul rasa terasing dan ingin ada yang peduli. Dan ini bagian dari kebutuhan hidup dari manusia. Kebersamaan dan kehadiran orang-orang terdekat sangat penting dalam kehidupan.

Ya, peduli dan kasih sayang (empati) pada manusia lainnya, terutama pada keluarga. Yang paling utama kepada orangtua. Ini yang penting karena menjadi sumber keberkahan dan keridhaan Allah.

Akan terasa sedih dan derita hati serta timbul khawatir jika tidak ada yang peduli. Cobalah hidup sendiri agar bisa merasakan.

Sabtu, 13 Juli 2019

Resensi buku Memahami Pelajaran Tematis Al-Quran


Murtadha Muthahhari, seorang ulama juga cendekiawan Muslim. Ia berasal dari Iran. Banyak melahirkan karya tulis, beberapa buku sudah diterjemahkan dalam bahasa Indonesia. Di antaranya "Asynal Ba Qur'an" diberi judul "Memahami Pelajaran Tematis Al-Qur'an" diterbitkan Sadra Press tahun 2012. Karya yang saya baca ini buku kedua. Yang kesatu belum dibaca.

Isi bukunya berupa uraian ayat 
Alquran surah al-Anfal dan at-Taubah yang terkait dengan tema syukur, khianat, takwa, azab, infak, jihad, khumus, khalifah, kematian, ruh, barzakh, muhkam, mutasyabih, jabr, tafwidh, amrun baina amraini, harga diri manusia, kekuatan, perdamaian, wala, hijrah, persaudaraan, aqidah, dan orang kafir. Disajikan semua itu dalam 14 bab.

Rabu, 10 Juli 2019

Catatan Mudik di Garut: Menghitung Dosa


Sabtu-Selasa, 16-19 Juni 2018. Kami empat hari di lembur almarhum bapak dan almarhumah ibu, Samarang Garut.

Kami mengisi hari dengan silaturahmi, kunjungan kepada saudara dari ayah maupun ibu. Setiap kali melihat wajah mereka teringat dengan orang tua. Mereka sudah tua dan yang silaturahim pun bertambah tua.

Selasa, 09 Juli 2019

Mudik di Garut, Mengulang Perjalanan


Mengulang perjalanan. Masih tetap sama. Indah, segar, dan alamiah. Kampung halaman. Tahun demi tahun tidak berubah. Jalan menuju kampung tetap nanjak, terjal, berbatu, dan sisi kanan kiri pesawahan. 

Senin, 08 Juli 2019

Pengalaman Mudik di Cianjur: Melihat Laku kaum Tarekat


Bismillahirrahmanirrahim.
Allahumma Shalli 'ala Sayyidina Muhammad wa 'ala Aali Sayyidina Muhammad.

Baru saja dari masjid, Pesantren Nurul Falah, di Pamoyanan Cianjur. Usai shalat subuh berjamaah, ikhwan sufi tarekat Qadiriyah Naqsyabandiyah melantunkan dzikir laa ilaha illallaah dengan hentakan suara yang kuat keras. Mereka dzikir dan baca tahlil sambil duduk. Kepala dan badanya gerak seiring ucapan asma Allah. Terus berulang-ulang.

Sabtu, 06 Juli 2019

Khazanah Intelektual Islam

“Ikatlah ilmu dengan menuliskannya,” begitu kata Imam Ali bin Abi Thalib karamallahu wajhah. Dari pernyataan tersebut tampak bahwa Imam Ali mempunyai firasat akan terjadi hilangnya suatu ilmu (pengetahuan) dari manusia. ​ Karena itu, tidak salah menantu Rasulullah saw mengingatkannya kepada kita untuk menyimpannya dalam bentuk tulisan. Kemudian tulisan itulah yang menjadi “lumbung” ilmu; rekaman dari pengetahuan sekaligus menunjukkan adanya peradaban manusia. 

Jumat, 05 Juli 2019

Resensi buku Islam mazhab Fadlullah

Pekan kemarin saya selesai baca buku Islam “mazhab” Fadlullah yang diterbitkan Mizan. Sebuah biografi ringan yang ditulis oleh Husein Jafar Al-Hadar, seorang pengamat Timur Tengah dan pengurus Asosiasi Al-Mabarrat Indonesia.

Alhamdulillah banyak hal yang saya ketahui tentang Ayatullah Sayid Muhammad Husain Fadlullah dari buku tersebut. Wawasan saya tentang Dunia Islam (khususnya Muslimin Syiah) semakin terbuka dengan buku tersebut. Ketika membaca buku itu, saya pernah berkeinginan untuk membuat tulisan berupa ulasannya. Namun tidak jadi, maklum saya tidak paham dengan mazhab Fadlullah sehingga saya urungkan. Saya tidak berani karena saya masih belajar. Biarlah orang lain yang sudah ahli yang membuatnya.

Kamis, 04 Juli 2019

Resensi buku Hermeneutika Sastra Barat & Timur

Sambil menunggu ibu mertua yang dirawat di rumah sakit, saya membaca sampai habis buku Hermeneutika Sastra Barat & Timur karya Abdul Hadi WM. Diterbitkan Sadra Press, Jakarta, tahun 2014. 

Saya membacanya perlahan dan runut dari bagian satu sampai bagian enam. Setelah baca pengantar, saya coba melihat rujukannya yang berlimpah dengan sumber berbahasa asing seperti Inggris dan Jerman. Saya kira Prof Abdul Hadi WM ini seorang pembaca yang mampu mengakses rujukan yang berbahasa asing. Maklum wacana hermeneutika di Barat lahir dari para ilmuwan di Jerman dan Inggris.

Rabu, 03 Juli 2019

Resensi buku Hermeneutika Feminisme Reformasi Gender dalam Islam

Saya senang bisa menuntaskan baca sebuah buku yang berasal dari disertasi. Sebuah karya ilmiah (akademik) yang ketat dalam unsur metodologi dan langkah operasional risetnya. Yakni buku "Hermeneutika Feminisme Reformasi Gender dalam Islam" ditulis oleh Dr Mardety Mardinsyah. Buku ini terbit tahun 2018 dengan penerbit Bitread. Dan saya dapat buku ini sekira dua bulan lalu. Saya simpan dan pekan ini baru dibaca.

Saya merasa senang dan banyak menambah pengetahuan, terutama tentang feminisme dan praktek dari hermeneutika. Kajian feminis memang sudah banyak dan hermeneutika untuk memahami teks suci Alquran pun terbelah sikap dari para ulama. Ada yang menerima dan ada juga menolak. Saya cenderung melihat manfaatnya saja. 

Selasa, 02 Juli 2019

Resensi buku Manajemen Politik: Perspektif Khajeh Nashiruddin Thusi

Khajeh Nashiruddin Thusi adalah seorang ilmuwan juga ahli dalam politik praktis. Kabarnya runtuhnya dinasti Abbasiyah pun karena ada andil Ath-Thusi, sehingga kemudian kawasan Persia dikuasai bangsa Mongolia hingga membuat dinasti Ikhlaniyah. 

Pemikiran Thusi bidang politik dan tata aturan negara dikupas oleh Husain R. Kheradmardi dalam buku "Manajemen Politik: Perspektif Khajeh Nashiruddin Thusi". Sebuah karya terjemahan yang terbit tahun 2011, Sadra Press, Jakarta. Tebal buku 238 halaman. 

Kamis, 27 Juni 2019

(resensi buku) Mendaras Tauhid Mengeja Kenabian

image
Tahun 2011 buku berjudulMendaras Tauhid Mengeja Kenabian terbit oleh Alhuda Jakarta. Penulisnya seorang pemimpin tertinggi di Iran: Sayyid Ali Khamenei. Seorang ulama yang banyak dirujuk dalam pemahaman agama dan politik Islam kontemporer, khususnya konteks perlawanan pada  penguasa Amerika. Kini pun Iran dalam politik internasional tetap melawan Amerika dan tidak mau tunduk.

Buku ini secara konten ada dua: tauhid dan kenabian. Disajikan dalam delapan bab. Beberapa bab diakhiri dengan tanya jawab.