Jalaluddin Rumi, seorang sufi dari Persia,
bercerita bahwa ada orang India membawa seekor gajah ke suatu negeri yang
penduduknya belum pernah melihatnya. Mereka tempatkan gajah itu di sebuah rumah
yang gelap tanpa cahaya. Lalu, orang-orang pun masuk ke rumah itu satu demi
satu untuk merabanya.
Begitu mereka keluar dari rumah itu,
masing-masing pun bercerita tentang apa yang ditangkap indera perabanya.
Seseorang yang tangannya meraba belalai
mengatakan: gajah itu seperti terompet! Yang meraba telinganya mengatakan:
gajah itu seperti kipas! Orang tinggi yang bisa meraba punggungnya mengatakan:
gajah itu seperti kasur! Sedang si pendek yang hanya bisa meraba kaki-kakinya
mengatakan: gajah itu seperti tiang!