Saya merasa lelah dan jenuh. Entah apa yang harus dicapai. Apabila
karier dan kedudukan terhormat pasti tidak akan tergapai. Kemampuan akses
terbatas. Tidak ada jaringan maupun kemampuan lobi. Apalagi untuk urusan
finansial. Juga dalam ilmu, pasti jauh dibanding mereka yang lebih muda. Yang lebih
rajin dalam belajar. Yang lebih memiliki kemampuan dalam akses. Lebih memiliki
banyak waktu dalam belajar ketimbang diri saya yang kemampuannya sangat
terbatas. Membaca buku tidak rajin. Diskusi hanya bagian pendengar. Menulis
hanya sekadar mengulang. Tidak ada yang bisa dibanggakan. Tampaknya jauh lebih
mulia orang terdahulu dibanding orang seperti saya ini.
Selasa, 31 Mei 2016
Minggu, 29 Mei 2016
Kaum Beragama Sekarang Ini Seperti Pasar
Dua pekan lalu, saya bertemu dengan para penyebar mazhab. Saya bertemu orang Syiah ketika duduk santai di pinggir jalan. Ia lalu ngobrol kemudian jelaskan tentang Syiah dan menyatakan sebagai mazhab yang benar. Saya menangkap pesan: ayo masuk Syiah.
Pernah ketemu juga dengan orang yang anti Syiah dan ia sampaikan bahaya Syiah. Lalu, ketemu orang yang celana cingkrang dan kasih informasi tentang tauhid. Ada pula yang ajak saya ngaji dan kumpul dalam majelis. Juga ada yang tawarkan Islam model cinta dan ketaatan dalam ibadah mahdhah.
Pernah ketemu juga dengan orang yang anti Syiah dan ia sampaikan bahaya Syiah. Lalu, ketemu orang yang celana cingkrang dan kasih informasi tentang tauhid. Ada pula yang ajak saya ngaji dan kumpul dalam majelis. Juga ada yang tawarkan Islam model cinta dan ketaatan dalam ibadah mahdhah.
Kebaikan itu Universal
Banyak orang terjebak dengan situasi dan keadaan sebuah negara yang disebutkan banyak ulama dan memuliakan keturunan Rasulullah saw.
Jika melihat negeri seribu satu malam dan Kota Rasulullah saw, hampir semua orang suci dari keturunan Rasulullah saw bersemayam di sana. Juga kiblat umat berada di sana. Kenapa tidak bangga dengan dua negeri tersebut dan memperbaiki tatanannya, minimal dengan doa.
Dan, saya orang Indonesia yang beragama Islam dan bersuku Sunda, tetapi cinta dengan negeri tempat bermukim. Saya setuju dengan kawan-kawan yang berani berkata: pergilah dari Indonesia untuk orang-orang yang bisanya memuji-muji negeri lain.
Jika melihat negeri seribu satu malam dan Kota Rasulullah saw, hampir semua orang suci dari keturunan Rasulullah saw bersemayam di sana. Juga kiblat umat berada di sana. Kenapa tidak bangga dengan dua negeri tersebut dan memperbaiki tatanannya, minimal dengan doa.
Dan, saya orang Indonesia yang beragama Islam dan bersuku Sunda, tetapi cinta dengan negeri tempat bermukim. Saya setuju dengan kawan-kawan yang berani berkata: pergilah dari Indonesia untuk orang-orang yang bisanya memuji-muji negeri lain.
Senin, 16 Mei 2016
diplomasi politik halangi ibadah haji
Pemutusan hubungan diplomatik menjadi persoalan dalam ibadah tahunan. Sikap politik kadang tidak bersahabat dengan kerinduan ibadah tahunan. Namun, itu risikonya jika tidak dipertimbangkan sejak awal akan bersikap atas politik. Nikmati saja kawan, bukankah Haji itu rangkaian ibadah khusus untuk yang mampu dan tidak ada aral yang melintang.
Jika kendala politik, ya berdo'a moga ada solusinya. Bukankah orang saleh atau kaum Muslim akan senantiasa ada musibah sebagai bentuk perhatian Tuhan kepadanya. Apalagi ini menyangkut satu negeri. Insya Allah...ada hikmah.
Yaa Dzal Jalaalil wal ikraam
Wahai pemilik kemuliaan dan kehormatan
Allahumma shalli 'ala Sayyidina Muhammad wa 'ala Aali Sayyidina Muhammad
Jika kendala politik, ya berdo'a moga ada solusinya. Bukankah orang saleh atau kaum Muslim akan senantiasa ada musibah sebagai bentuk perhatian Tuhan kepadanya. Apalagi ini menyangkut satu negeri. Insya Allah...ada hikmah.
Yaa Dzal Jalaalil wal ikraam
Wahai pemilik kemuliaan dan kehormatan
Allahumma shalli 'ala Sayyidina Muhammad wa 'ala Aali Sayyidina Muhammad
Minggu, 01 Mei 2016
Pesan Dosen: Gawean Atuh
Beberapa waktu yang silam bertemu dengan dosen. Dia tanya studi, terutama tesis. Saya hanya jawab sedang proses.
Kemudian dia senyum sambil berkata: "Gawean atuh. Jiga patani. Pan ngeureuyeuh. Unggal poe boga hanca anu teras bae saban dinten dipigawe. Pan lami-lami oge anggeus."
Saya mangut-mangut dan bertekad menyelesaikan. Tapi tetap saja rada sesah yeuh bagerakna. Sesah pahamna buku-buku anu diaos teh. Kitu deui pabaliut nyiar rejeki sarta pancen sanesna. Pidu'ana....
Allahumma shalli 'ala Sayyidina Muhammad wa 'ala Aali Sayyidina Muhammad.
Allahumma shalli 'ala Sayyidina Muhammad wa 'ala Aali Sayyidina Muhammad.
Allahumma shalli 'ala Sayyidina Muhammad wa 'ala Aali Sayyidina Muhammad.
Kemudian dia senyum sambil berkata: "Gawean atuh. Jiga patani. Pan ngeureuyeuh. Unggal poe boga hanca anu teras bae saban dinten dipigawe. Pan lami-lami oge anggeus."
Saya mangut-mangut dan bertekad menyelesaikan. Tapi tetap saja rada sesah yeuh bagerakna. Sesah pahamna buku-buku anu diaos teh. Kitu deui pabaliut nyiar rejeki sarta pancen sanesna. Pidu'ana....
Allahumma shalli 'ala Sayyidina Muhammad wa 'ala Aali Sayyidina Muhammad.
Allahumma shalli 'ala Sayyidina Muhammad wa 'ala Aali Sayyidina Muhammad.
Allahumma shalli 'ala Sayyidina Muhammad wa 'ala Aali Sayyidina Muhammad.
Langganan:
Postingan (Atom)