Sudah lama tak kuingat
Sudah lama
tak mengalir air mataku
Sudah lama kutinggalkan
doa-doaku
Berada di sebuah rumah. Di situ ada ibuku. Bagian kamar di rumah itu rusak. Di sana ibuku minta sesuatu dan saya bilang tak punya. Saya lihat bapaku. Ia coba perbaiki kamar yang rusak. Tapi kurang bahannya.
Kajian historiografi Sirah Nabawiyah di Indonesia belum banyak ditulis. Dari riset singkat ditemukan 72 judul buku Sirah Nabawiyah berupa terjemahan dan karya penulis Indonesia. Yang ditulis oleh orang Indonesia berjumlah 12 judul dan 3 judul di antaranya diteliti secara perbandingan dalam tesis ini.
Menjelang akhir hidupnya, Rasulullah saw menyiapkan pasukan untuk memerangi orang Romawi di Mu’tah dengan mengangkat pemuda putra bekas budak yang berusia 18 tahun, Usamah bin Zaid bin Haritsah, sebagai panglima dan memerintahkannya berjalan menelusuri Al-Bilqa dan Palestina. Hampir seluruh sahabat senior oleh Nabi Muhammad saw diikutsertakan, termasuk Abu Bakar, Umar bin Khaththab, Abu Ubaidah bin Al-Jarrah, Sa’d bin Abi Waqqash, Sa’id bin Zaid, kaum muhajirin, dan anshar. Hanya sebagian kecil yang diperintahkan untuk tetap bertahan di Madinah, khususnya Ali bin Abi Thalib dan keluarganya (lihat Akram Diya Al-Umari, Tolak Ukur Peradaban Islam. Yogyakarta: Ircisod tahun 2003; halaman 311-312).
Pada suatu malam setelah menyiapkan pasukan, Rasulullah saw berziarah ke makam Baqi'. Kemudian memberitahukan kepada keluarga dan para sahabatnya tentang tanda-tanda akan berakhir masa hidupnya.