Saya tidak bisa
menjelaskan fenomena tersebut. Saat ditanya saya hanya bisa dengar saja. Maklum
kurang ilmu dan tidak mengerti cara menanganinya. Sabab musabab dari fenomena
tersebut terkait dengan handphone (hp).
Harus diakui bahwa ada
efek kurang baik atas fenomena hp tersebut pada pembelajaran. Sering
berkali-kali saya minta para murid untuk menulis materi pelajaran. Murid pun
melakukannya. Saat diminta tiga sampai lima kali dibaca catatan pelajarannya,
pun oleh murid dilakukan. Namun saat dites atau tanya jawab tidak bisa jawab.
Meski pertanyaan yang ditanyakan sesuai dengan catatannya. Ini yang bagi saya
aneh. Sebab ternyata tidak satu dua orang, hampir setengahnya dalam kelas.
Beres belajar, hilang begitu saja pengetahuan. Daya ingat yang lemah dan fokus
yang kurang. Kenapa ya?
Namun, ketika pegang
handphone kemudian disapa, hanya menjawab dengan suara tanpa lepas dari
memegang dan tanpa lepas mata dari handphone yang ditangannya.
Keluhan itu terjadi pula
pada beberapa guru yang bertemu dan mengobrol. Apalagi kalau lihat berita, di
negeri kita ini, banyak kasus murid atau anak terkait dengan hp. Ada murid yang
diambil hp oleh guru kemudian marah sambil membawa bawa parang atau mengajak
berkelahi pada guru tersebut. Kasus dengan orangtua lebih parah, ada anak yang
sampai ancam dengan pisau agar hp bisa dikembalikan. Gejala kecanduan hp yang
menimpa anak sampai masuk gejala gangguan jiwa.
Kalau saya lihat yang
mereka senangi dan lihat dari hp sampai kuat seharian, ternyata bermain games
mulai yang online sampai games offline. Ini mesti ditangani serius. Generasi
muda kurang antusias dalam urusan belajar karena kecanduan hp untuk kepuasan
pribadinya, yaitu memainkan games.
Tentu mulai dari
pemerintah, Orangtua, sekolah, dan masyarakat sekitar harus terlibat dalam cari
solusi atas fenomena kecanduan hp yang mengakibatkan semangat belajar menurun.
Mohon pencerahan dari semua pembaca. Terima kasih. *** (Ahmad Sahidin)