Beberapa hari yang lalu, kawan saya yang
menjadi editor sebuah penerbit di Jakarta, melayangkan pesan pendek (SMS)
tentang buku Api Sejarah jilid 1, cetakan 6, tahun 2012. Buku ini menurutnya
dari segi bahasa tidak baku dan kurang enak dibaca.
Dari
segi isi juga ada yang dikomentarinya. Kawan saya heran buku Api Sejarah (AS)
karya Ahmad Mansur Suryanegara bisa bestseller. Saya tidak menjawab. Saya teringat dahulu ketika saya menjadi editor, hampir setiap hari posting di media maya
tentang buku AS.