Kamis, 22 Januari 2015

Api Sejarah dan Polemik Sejarah

Beberapa hari yang lalu, kawan saya yang menjadi editor sebuah penerbit di Jakarta, melayangkan pesan pendek (SMS) tentang buku Api Sejarah jilid 1, cetakan 6, tahun 2012. Buku ini menurutnya dari segi bahasa tidak baku dan kurang enak dibaca.

Dari segi isi juga ada yang dikomentarinya. Kawan saya heran buku Api Sejarah (AS) karya Ahmad Mansur Suryanegara bisa bestseller. Saya tidak menjawab. Saya teringat dahulu ketika saya menjadi editor, hampir setiap hari posting di media maya tentang buku AS.

Minggu, 18 Januari 2015

Polemik Tahlilan di Indonesia


Tahlilan bagi masyarakat Islam Indonesia bukan hal yang aneh, khususnya masyarakat Nahdlatul Ulama (NU) yang bermazhab Ahlussunah (Sunni). Kegiatan baca Quran dan doa bersama ini biasanya diselenggarakan setelah penguburan jenazah di rumah yang sedang berduka atau masjid yang berdekatan. 

Yang hadir biasanya jamaah masjid, tetangga, dan saudara-saudara terdekat yang berduka. Kegiatan ini berlangsung mulai hari pertama sampai ketujuh. Kemudian di sambung hari keempatpuluh dan hari keseratus. Selanjutnya setiap tahun ketika tiba pada hari wafatnya seseorang; maka disebut haul. 

Kegiatan tahlil dilakukan juga oleh kaum Muslim Syiah atau pengikut mazhab Ahlulbait. Saya pernah menghadiri tahlilan wafatnya seorang Muslim Syiah. Tahlilan yang digelar Muslimin Syiah hanya hari pertama dan hari empat puluh.

Jumat, 16 Januari 2015

Islam dan Budaya Sunda

DALAM sebuah milis yang khusus mengkaji sejarah dan peradaban Islam; muncul sebuah pertanyaan: apakah selama ini sudah terjadi akulturasi antara Islam dan Sunda atau baru kompromi? Pertanyaan tersebut dilemparkan oleh seorang kawan yang sering melakukan penelitian sejarah. Namun, sayang tidak ada merespon sehingga saya coba meresponnya.

Bagi saya, Islam dan Sunda (khususnya budaya) telah terjadi akulturasi. Bukan kompromi yang dapat diartikan sebagai dua entitas yang berhadapan tanpa ada kesepakatan untuk bersatu atau damai. Namun fenomena Islam masuk ke ranah budaya Sunda tidak seperti Kejawen, yang dapat dikatakan sebagai Islam yang ditafsirkan dalam budaya Jawa.

Minggu, 11 Januari 2015

Wahabi dan Sopir Taksi

image
KH Alawi Nurul Alam Al-Bantani dalam buku Kyai NU Meluruskan Fatwa-Fatwa “Merah” MUI & DDI (Bandung: Pustaka Albantani, 2014) halaman 5, bercerita tentang seorang kawan yang bertemu dengan orang-orang Wahabi di rest area sepulang dari pertemuan di kantor PBNU Jakarta.
Kawannya itu melihat empat orang yang berjenggot dan celana cingkarng serta jidat hitam sedang duduk menikmati kopi. Kawan Kyai Alawi yang orang NU itu mendatangi dan mengobrol dengan mereka. Orang NU itu meminta izin kepada mereka untuk bercerita tentang kejadian di Malaysia.

Senin, 05 Januari 2015

Riyadhah dalam Belajar

Salam wa rahmah. “Belajar itu bagian dari riyadhah,” kata Kang Ajid (Dr Ajid Thohir) dalam pertemuan awal perkuliahan di Pascasarjana UIN SGD Bandung. Kalau saya telusuri dari kamus bahwa riyadhah merupakan istilah yang bermakna latihan, training, dan pendidikan. Riyadhah biasanya digunakan dalam konteks sufi, tasawuf, dan tarekat.