Senin, 28 Februari 2022

Menziarahi Pusara Ulama

Dr KH Jalaluddin Rakhmat, yang biasa disapa Kang Jalal, adalah sosok cendekiawan yang ramah dan murah senyum. Ia selalu menyapa orang dengan kalimat yang menyejukan. Kalau ada orang yang saat bersalaman coba mencium, segera menariknya.

Pernah saat selesai acara seminar, tangannya dicium seorang mahasiswa. Dengan cepat ia mencium kembali tangan mahasiswa tersebut. Sesuatu yang tidak biasa, tetapi memang itulah faktanya. Alih-alih ingin diperlakukan istimewa atau terhormat, lelaki kelahiran Bandung, 29 Agustus 1948 ini yang dikenal sebagai ilmuwan komunikasi dan peminat psikologi ini justru tidak demikian.

Jumat, 18 Februari 2022

Riyadhah: Uswah dan Amaliah

Tidak ada yang instan dalam hidup. Tidak ada perubahan yang hanya dengan membalik telapak tangan langsung terjadi. Tidak ada simsalabim abakatabrag. Hanya Allah yang mampu berbuat demikian. Manusia dan makhluk di alam semesta ini harus mengalami proses yang beruntun, teratur, dan sejalan dengan Kehendak-Nya. Kalau kehendak kita menyatu dengan Kehendak-Nya maka doa dan perubahan yang diinginkan akan terwujud. Tentu yang ini harus dilatih dan perlu proses dalam menjalaninya. Dalam tasawuf atau tarekat, proses tersebut disebut riyadhah (latihan-latihan) yang oleh penempuhnya wajib dijalani sambil tetap menjalankan syariat Islam atau ibadah-ibadah utama (mahdhah). 

Senin, 14 Februari 2022

Resensi buku Tafsir bil Matsur: Pesan Moral Alquran

Buku yang saya baca tuntas ini masih karya Jalaluddin Rakhmat. Judulnya Tafsir bil Matsur: Pesan Moral Alquran. Terbit tahun 1994 oleh penerbit Rosda Karya Bandung. Tebal buku 252+xii halaman. Terdiri dari 32 tulisan pendek ditambah pendahuluan dan lampiran. Bagian lampiran ini full teks Arab berupa kutipan utuh dari hadis dan riwayat, termasuk kitab, yang dirujuk dalam buku. Dari aspek ini saya kira penulisnya termasuk yang rajin membaca karena menunjukkan sumber yang digunakan dalam merangkai narasi. Tentu penulisnya juga piawai dalam mengolah, mengatur, dan merangkainya menjadi tulisan enak dibaca serta mudah dicerna akal.

Minggu, 13 Februari 2022

Resensi buku Meraih Cinta Ilahi

Tiba juga saatnya bercerita tentang buku yang dibaca lebih dari dua pekan. Buku dengan tebal 438 halaman. Buku penuh percik-percik hikmah, pengetahuan tasawuf, dan wawasan sejarah yang mengajak pembaca memasuki masa Rasulullah, khulafa rasyidun dan masa kekuasaan Bani Umayyah. Buku ini berjudul Meraih Cinta Ilahi: Pencerahan Sufistik. Terbit tahun 2005 cetakan keenam. 

Ditulis oleh Kang Jalal (Allahyarham Jalaluddin Rakhmat). Buku yang terbagi lima bab ini merupakan himpunan dari buletin Al-Tanwir dan tulisan Kang Jalal yang secara khusus menulis tema sufistik dan sejarah. 

Sabtu, 12 Februari 2022

Islam dan Ekstremisme Agama

PAGI itu fajar mulai berpijar. Merah kuning emas hiasi langit. Di seberang sana sebuah tentara pasukan berkuda dengan senjata lengkap berjejer rapi. Pemandangan serupa tampak di seberang lainnya. Di antara dua pasukan yang siap tempur itu, seseorang berdiri di tengah-tengah. Ia memandang keduanya. Wajah bingung sangat tampak. Kembali ia memandang, seakan-akan meminta jawab. Ia berjalan mendekat ke seberang yang rata-rata berjejer para sahabat dan keturunan tokoh Quraisy Mekkah yang dipimpin Muawiyah bin Abu Sufyan. Ia bertanya, “Mengapa kalian berperang? Bukankah sama-sama Muslim?”

Jumat, 11 Februari 2022

Burung Lepas dari Sangkar

Saya ingin berbagi lagi tentang burung kicau. Mungkin sudah lumrah bahwa orang akan empati saat ada kehilangan. Namun, tatkala hilangnya lebih dari dua kali maka akan tertawa. 

Saya bercerita pada seseorang tentang lepas burung dari sangkar. Burung yang diidamkan dan sudah mulai bunyi. Lepas di pagi hari saat ganti pakan dan air. Pintu sangkar tak tertutup rapat, ternyata burung menerobos bagian yang terbuka. Burung yang kabur itu kemade bunga api. 

Kejadian yang sama dialami saat punya burung mugimaki. Kurang dari satu minggu, burung itu saya pelihara dan sudah berkicau. Tentu saya senang karena tidak mesti menunggu berbulan bulan untuk sampai bunyi. Lepas lagi dengan kesalahan yang sama, pintu sangkar tidak rapat, sehingga menerobos. Kejadian tersebut disampaikan lagi pada orang yang sama. Langsung tertawa, tetapi masih ada upaya penenang dengan kata-kata agar membeli lagi karena kategori murah harganya.

Selasa, 01 Februari 2022

Pelajaran Berharga dari Memelihara Burung Kicau

Masih tentang burung kicau. Ada pelajaran yang berharga dari memelihara burung kicau. Sekarang saya ingin bercerita. Sekira awal pandemi Covid19, saya diberi sangkar nomor dua oleh seorang teman istri. Pasalnya saya ngobrol bahwa mau memelihara burung kicau. Supaya menjadi "kawan" saat berjemur dan baca buku. Maklum aktivitas full di rumah.