Jumat, 31 Maret 2023

Tiga Paradigma Keagamaan versi Kang Jalal

Jalauddin Rakhmat atau Kang Jalal menyebut Islam Madani sebagai konsep keagamaan yang diusungnya. 

Memang bukan yang baru, tapi gagasan ini menguatkan pemikiran-pemikiran tokoh-tokoh pluralis Indonesia seperti Abdurrahman Wahid dan Nurcholish Madjid—yang telah meninggal dunia. ‘Pekerjaan rumah’ ini yang belum tuntas ini kemudian dilengkapi Kang Jalal. 

Sebagaimana disebutkan dalam buku Dahulukan Akhlak Di Atas Fikih, paradigm adalah cara memandang atau persepsi manusia terhadap apa-apa yang dipandang. Karena itu, paradigma menentukan apa yang diyakini kemudian menentukan perilakunya. Untuk menciptakan masyarakat menuju kondisi ‘madani’, Kang Jalal bergerak dengan melakukan telaah dari sumber-sumber agama sehingga menghasilkan pemikiran yang khas yang memiliki nuansa yang berbeda dari cendekiawan sebelumnya. Pemikiran yang khas inilah yang kemudian saya sebut paradigm a keagamaan Jalaluddin Rakhmat.

Rabu, 29 Maret 2023

Membaca buku Dua Pusaka Nabi karya Ali Umar Al-Habsyi

Pekan lalu saya pernah menyempatkan baca buku “Dua Pusaka Nabi” karya Ali Umar Al-Habsyi diterbitkan Ihya Jakarta, 2010. Dari buku ini, saya menemukan bahwa selama Abu Bakar, Umar bin Khaththab, dan Utsman bin Affan memimpin Madinah sebagai khalifah, posisi Imam Ali bin Abi Thalib karamallahu wajhah sebagai "tempat rujukan" berbagai persoalan keagamaan. Setiap kali khalifah tidak menemukan jawaban, Imam Ali memecahkannya.  

Kalau itu benar, berarti selama ketiga khalifah memegang kekuasaan berada dalam kondisi “sempurna” alias tidak lepas dari syariat Islam karena Imam Ali yang menjadi “penasihat” dari ketiganya. Bagaimana dengan beberapa kritikan dari para ulama dan sejarawan yang menyatakan banyak kebijakan dari ketiga khalifah yang menyimpang dari ajaran Islam? Ini yang kesatu.

Selasa, 28 Maret 2023

Siapakah Khalifah setelah Rasulullah saw: Tinjauan Hadis

Wafatnya Rasulullah saw membuat sebagian umat Islam goyah iman dan pudar ketaatan. Meskipun sudah disebutkan di Ghadir Khum bahwa yang berhak menjadi pemimpin Islam setelah Rasulullah saw adalah Ali bin Abi Thalib, tetap menyelenggarakan pemilihan khalifah di Saqifah. 

Mereka lupa bahwa Rasulullah saw sendiri dalam hadis-hadis telah menyebutkan dua belas khalifah yang berhak memimpin dan membimbing umat Islam. Misalnya riwayat Said bin Jubair dari Ibnu Abbas berkata bahwa Rasulullah saw bersabda, “Sesungguhnya khalifah-khalifahku dan wasi-wasiku, hujah-hujah Allah di atas makhluk-Nya selepasku ialah  dua belas orang; yang pertama Ali dan yang akhirnya cicitku Al-Mahdi; maka itulah Isa putra Maryam shalat di belakang Al-Mahdi.” 

Senin, 27 Maret 2023

Studi Kritis Sirah Nabawiyah

Pekan kemarin sambil ngalempreh kulantaran keuna cacar, saya kembali menyelesaikan baca buku hingga tamat. Buku ini judulnya “Muhammad, Sang Teladan” karya cendekiawan Mesir Abdurrahman Asy-Syarqawi. 

Buku tersebut aslinya berjudul “Muhammad Rasuulul Hurriyyah” yang diterjemahkan oleh KH.Baihaqi Syafiuddin kemudian diterbitkan Irsyad Baitus Salam, 2007, dengan tebal buku 757 halaman. Terjemahan buku “Muhammad Rasuulul Hurriyyah” ini pernah diterbitkan juga oleh Penerbit Sygma dengan judul “Muhammad, The Messengger”. 

Minggu, 26 Maret 2023

Mazhab dan Kebencian

Meski sudah ada keputusan bersama dalam Risalah Amman, Deklarasi Makkah, Deklarasi Bogor, Deklarasi Muhsin, dan Risalah Depok, sampai sekarang ternyata masih ada orang yang memperburuk citra mazhab Ahlulbait yang popular disebut Syiah. Apakah mereka tidak baca atau pura-pura tidak tahu? Atau ada konspirasi besar dari orang-orang tertentu yang tidak suka terwujudnya kehidupan damai dalam masyarakat Islam. Kalau dilihat setiap argumen yang dilontarkan mereka, sebetulnya tidak ada hal yang baru hanya pengulangan argumen dari orang-orang yang tidak simpatik alias yang menuduhnya sesat. 

Sabtu, 25 Maret 2023

Sejarah Nabi: Perlu Studi Kritis

Ini sedikit diskusi tentang sejarah Nabi Muhammad Saw. Kita semua tahu para sejarawan Muslim sepakat bahwa Sirah Nabawiyah yang kali pertama muncul karya Ibnu Ishaq. Sayangnya karya Ibnu Ishaq tidak selesai karena keburu wafat sehingga muridnya, Ibnu Hisyam yang melanjutkan sekaligus memberikan sedikit perbaikan yang dikenal dengan judul Sirah Ibn Hisyam. 

Kamis, 23 Maret 2023

Mungkinkah Perlu Belajar Islam Lagi?

Tersiar dalam media bahwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat berencana akan melakukan kajian terhadap mazhab Ahlulbait atau yang lebih dikenal dengan sebutan Syiah. Keinginan mengkaji Ahlulbait ini dikarenakan terjadi kasus penyerangan terhadap umat Islam yang menganut ajaran Syiah di Sampang. 

Islam Madani

KALANGAN akademisi dan intelektual Indonesia sudah tidak asing lagi dengan nama Jalaluddin Rakhmat. Ketua Dewan Syura Ikatan Jamaah Ahlulbait Indonesia (IJABI) ini biasa disapa Kang Jalal. Kemudian oleh para pengikutnya disebut Ustadz Jalal. Ini khas Ijabiyyun (masyarakat Muslim yang berafiliasi pada organisasi IJABI). Saya sendiri kadang menyapanya (kalau bertemu) dengan sapaan umum yakni Kang Jalal atau Pak Jalal. 

Rabu, 22 Maret 2023

Ziarah (dari jauh) kepada Rasulullah saw


 Salam atasmu wahai Rasulullah

Salam atasmu wahai Nabi Allah

Salam atasmu wahai Muhammad bin Abdullah

Salam atasmu wahai penutup para nabi

 

Selasa, 21 Maret 2023

Di SMP Bahtera Bandung, ada Home Visit


Home visit merupakan program rutin SMP Bahtera Bandung, yang menghubungkan sekolah dan orangtua. Ini sebagai akhir dari penilaian tengah semester, yang diisi dengan kunjungan guru kepada orangtua atau wali murid. Saat kegiatan home visit, para murid diberi tugas agar dikerjakan di rumah melibatkan keluarga.

Tugasnya terkait dengan sains, sosial, dan pernah tentang perkhidmatan di tengah keluarga.

Senin, 20 Maret 2023

Islam Tinggal Sejarah

Dari beberapa buku sejarah Islam yang dibaca, saya sampai pada anggapan bahwa Islam kini tinggal sejarah. Islam sebagai ajaran murni telah berhenti periodenya saat wafat Nabi Muhammad saw. Sedangkan Islam yang berkembang sejak wafat Nabi saw sampai sekarang adalah Islam sebagai pemahaman kaum Muslim terhadap ajaran-ajaran yang dirujuk dari sumbernya: Allah dan Nabi Muhammad saw. Karena itu, saya sepakat dengan Abdul Karim Soroush bahwa Islam yang berkembang dan dipeluk umat Islam sekarang ini adalah Islam identitas. 

Minggu, 19 Maret 2023

Hagiografi: Sejarah atau Bukan?

SUATU hari saya chat WhatsApp dengan Dr Haidar Bagir, seorang pakar tasawuf dan filsafat sekaligus penulis buku-buku yang bertemakan spiritualitas. 

Dalam obrolan singkat, saya bertanya tentang hagiografi sufi. Haidar menjawab bahwa hagiografi sufi merupakan catatan yang memuat kisah atau riwayat yang berkaitan dengan syathahat dan kasyf dari seorang tokoh sufi atau ulama yang memiliki kelebihan dan kemuliaan dalam irfan nazhariah maupun amaliah. 

Rabu, 15 Maret 2023

Membaca dua buku Filsafat Sejarah karya Penulis Indonesia

Dalam satu pekan ini saya ngebut baca buku.  Yang dibaca dua buku tentang filsafat sejarah, yaitu "Filsafat Sejarah" karya Misnal Munir (UGM Press, 2016) dan "Pengantar Filsafat Sejarah" karya A.Daliman (Ombak, 2017). Kedua buku diterbitkan di Yogyakarta. Keduanya karya penulis dari Indonesia yang berkecimpung dalam studi filsafat dan sejarah.

Selasa, 14 Maret 2023

Sunnah yang Dijalankan Umat Islam Bukan Sunnah Nabi

Rabu 16 Maret 2011, saya menghadiri diskusi buku Sahabat Nabi karya Dr.Fuad Jabali yang diterbitkan Mizan. Acara yang diprakarsai Jurusan Sejarah Peradaban Islam Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung ini digelar di Ruang Al-Jamiah kampus UIN Bandung.

Awalnya saya sudah pesimis tidak bisa hadir karena pada Rabu kemarin masih hari kerja. Ternyata, pimpinan tempat saya beraktivitas mengizinkan saya untuk menghadiri diskusi buku yang dikupas oleh guru saya yaitu Dr KH Jalaluddin Rakhmat, yang biasa saya sapa dengan Ustadz Jalal.

Senin, 13 Maret 2023

Dahulukan Akhlak itu Misi Rasulullah Saw

Membaca buku Dahulukan Akhlak di Atas Fikih karya Jalaluddin Rakhmat terasa tidak menjelimet. Wajar karena beliau sosok ilmuwan sekaligus ulama. Dalam menerangkan tidak sulit dicerna karena menggunakan bahasa rakyat dan merakyat, bukan melangit dan khusus orang-orang langitan. 

Akademisi Indonesia mengenal Kang Jalal (Jalaluddin Rakhmat) sebagai ahli komunikasi. Karena itu, setiap ceramah dan tulisannya menggunakan istilah dan bahasa yang mudah dicerna. Termasuk buku Dahulukan Akhlak di Atas Fiqih. Melihat dari judulnya saja orang mungkin sudah bisa paham kalau urusan akhlak merupakan hal utama dan tidak menimbulkan perselisihan.  

Minggu, 12 Maret 2023

Resensi buku Dahulukan Akhlak di Atas Fiqih

SEBAIKNYA orang-orang yang kurang dapat memahami pesan yang terkandung dalam sebuah karya atau pemikiran, tidak langsung memberikan komentar yang asal bunyi. Namun, harus berupaya untuk membaca dan menelaahnya langsung dengan menyeluruh, bahkan kalau perlu “menyimpan” dahulu prasangka yang berasal dari orang lain. 

Sebagai informasi dan mudah-mudahan tertarik untuk membaca kemudian menelaahnya, buku Dahulukan Akhlak di Atas Fiqih karya Jalaluddin Rakhmat ini isinya terbagi dua bagian. 

Sabtu, 11 Maret 2023

Dahulukan Akhlak di Atas Fiqih

PEKAN kemarin saya sempat menyelesaikan baca buku karya Jalaluddin Rakhmat yang berjudul Dahulukan Akhlak di Atas Fiqih yang diterbitkan Mizan. Buku Dahulukan Akhlak di Atas Fiqih ini termasuk bestseller. Sebelum memiliki buku ini, sebetulnya sudah pernah menyimaknya dari pengajian ahad yang berlangsung di Masjid Al-Munawwarah. Bahkan transkrip ceramahnya pernah dimuat dalam buletin Al-Tanwir yang dikeluarkan Yayasan Muthahhari Bandung. 

Jumat, 10 Maret 2023

Cultural Studies dan Fenomena Arus Budaya

ADA yang menarik perihal budaya, terutama mengenai istilah budaya itu sendiri. Menurut  kirata (kira-kira nyata) berasal dari  kata  budi,yang artinya potensi yang ada pada manusia, dan daya, yang berarti optimalisasi sepenuhnya. Apabila disatukan menjadi budaya yang didefinisikan sebagai hasil kreativitas potensi manusia yang diproses hingga mewujud dalam bentuk aktual yang ada dalam kehidupan manusia.

Selain pendapat di atas, saya menemukan istilah budaya berasal dari bahasa Sanskerta, yaitu buddhayah (yang merupakan jamak dari kata budi=akal). Almarhum Endang Saefudin Anshari menyatakan, budaya merupakan istilah lain dari culture, yang pada mulanya diambil dari kata kerja bahasa Latin yaitu colo/colore—diartikan yang membuat, mengolah, mengerjakan dan mendiami. 

Selasa, 07 Maret 2023

SMP Bahtera, Sekolah yang Menanamkan Akhlak Nabi

Mungkin sudah takdir. Mungkin sudah ketentuan dan pilihan bahwa memberikan layanan ilmu pada anak manusia adalah aktivitas yang mesti dijalani dalam keseharian. Meski tidak punya latar belakang pedagogik, tetapi saya dapat bergabung dalam lembaga pendidikan tingkat menengah pertama di SMP Bahtera, yang berlokasi di Arcamanik Endah Bandung. 

Awalnya saya tidak memahami, mengapa diberi nama Bahtera? Ternyata itu akronim dari "Berakhlaq & Terampil", yang fokus pada karakter dan kecakapan hidup (lifeskills). 

Minggu, 05 Maret 2023

Risalah Menulis

 “Ikatlah ilmu dengan menuliskannya” (Sayyidina Ali bin Abi Thalib ra)

KETIKA saya belajar jurnalistik di UIN Bandung, pertanyaan pertama yang terlontar dari benak saya adalah apa itu jurnalistik? Pertanyaan ini juga yang sering dilontarkan seorang pengajar ilmu jurnalistik saat memulai mengisi perkuliahan atau saat pelatihan menulis digelar. 

Sabtu, 04 Maret 2023

Panduan Membuat Makalah


KUNCI dari menulis makalah (ilmiah) dan artikel populer adalah membaca, analisa, kritik, dan sajian yang mengalir tersusun dari  "a" hingga "z". Untuk bisa menyusun materi tulisan makalah dengan baik memerlukan bacaan dan wawasan materi yang lumayan banyak. Jika tidak mengetahui materinya maka akan salah kaprah dalam menyajikannya. Namun, inti dari menulis makalah adalah membaca sumber berupa buku atau jurnal-jurnal.

Membaca memerlukan butuh waktu khusus. Tidak sembarang waktu untuk baca. Harus waktu khusus dan jangan sekadar isi waktu dan asal baca. Apalagi buku-buku dan jurnal yang berkaitan dengan materi kuliah, pasti butuh konsentrasi dan pencernaan yang baik dalam setiap kata dan kalimat yang tertera.

Dalam bahasa Indonesia, ada denotasi dan konotasi. Makna tersurat dan tersirat. Karena itu, untuk memahami makna dari yang dibaca perlu kejelian dan ketelitian kemudian perenungan. Nah, itu yang saya pahami dalam proses belajar.