Jalauddin Rakhmat atau Kang Jalal menyebut Islam Madani sebagai konsep keagamaan yang diusungnya.
Memang bukan yang baru, tapi gagasan ini menguatkan pemikiran-pemikiran tokoh-tokoh pluralis Indonesia seperti Abdurrahman Wahid dan Nurcholish Madjid—yang telah meninggal dunia. ‘Pekerjaan rumah’ ini yang belum tuntas ini kemudian dilengkapi Kang Jalal.
Sebagaimana disebutkan dalam buku Dahulukan Akhlak Di Atas Fikih, paradigm adalah cara memandang atau persepsi manusia terhadap apa-apa yang dipandang. Karena itu, paradigma menentukan apa yang diyakini kemudian menentukan perilakunya. Untuk menciptakan masyarakat menuju kondisi ‘madani’, Kang Jalal bergerak dengan melakukan telaah dari sumber-sumber agama sehingga menghasilkan pemikiran yang khas yang memiliki nuansa yang berbeda dari cendekiawan sebelumnya. Pemikiran yang khas inilah yang kemudian saya sebut paradigm a keagamaan Jalaluddin Rakhmat.