Saya merasa ada masalah dengan diri ini. Begitu kuat tersedot dengan nuansa birahi. Saat lihat perempuan dengan lekuk tubuh, segera saja tatapan mata ini tidak berhenti. Bahkan pikiran pun terkuasai dengannya sehingga membayangi pikiran tentangnya. Padahal saya sadar kalau yang dilhat itu bukan milik saya sebagaimana istri. Namun, tetap saja kalau melihat pandangan mata tak bisa lepas darinya meski sedang jalan dengan istri. Ah, ini memang dosa. Bagaimana ini?
Sabtu, 30 Desember 2017
Minggu, 24 Desember 2017
Malam Minggu, Manaqib di Cianjur
Malam minggu, 23-12-2017 di Cianjur. Sebuah pesantren Darul Falah penuh sesak sejak maghrib. Ada "manaqib" Tarekat Qadariyah wal Naqsyabandiyah (TQN). Orang-orang yang mengikuti TQN berkumpul dari seluruh penjuru. Melakukan dzikir dan ibadah dari ba'da Isya sampai Shubuh. Kegiatannya diisi dengan ibadah dan majelis ilmu.
Jumat, 22 Desember 2017
Nonton film susah sinyal
Saya baru kali ini makan di sebuah pusat perbelanjaan di Bandung. Di lokasi tersebut ternyata susah cari makan yang murah sekaligus mengenyangkan. Serba mahal dan porsinya tidak mengenyangkan. Maklum selera saya adalah makan dan minum di warteg yang murah meriah sekaligus mengenyangkan.
Senin, 18 Desember 2017
Aforisme Hidup
Hidup dan kehidupan. Dua
hal yang berbeda. Yang satu universal dan yang kedua partikular. Hidup bermakna
umum dan berlaku seluruh makhluk. Manusia, jin, malaikat, tumbuhan, dan hewan.
Bagaimana laku, karakter, sifat, dan dinamika setiap makhluk, maka itu bersifat
tersendiri dan setiap makhluk memiliki ciri khasnya berbeda satu sama
lain.
Rabu, 06 Desember 2017
Aforisme Sejarah
Saya ingin terus menulis tentang yang
dialami diri. Setidaknya dengan dituliskan sedikit mereda gejolak diri dan
kemelutnya. Dan ini tentang peran manusia dalam konteks ruang dan waktu; yang
biasa disebut sejarah.
Harus diakui bahwa sejarah diperankan
oleh manusia dalam ruang dan waktu. Setiap peristiwa tidak lepas dari unsur
pelaku dan waktu. Peristiwa bisa diartikan ruang berlangsungnya kehidupan
manusia dan yang terdahulu disebut sejarah. Sekali lagi sejarah ini bagian dari
kemanusiaan, pencapaian, dan jejak. Manusia dan jejaknya tidak bisa dipisahkan.
Manusia dan waktu tidak bisa lepas. Saat lahir dari rahim bunda, itulah masuk
dalam ruang sejarah. Saat jerit tangis itulah ada waktu yang menjadi tanda
sekaligus jejak sang manusia.
Langganan:
Postingan (Atom)