Kamis, 25 September 2014

Hadis-hadis dari Sayidah Fathimah Nyaris Hilang

image
Dalam sejarah Islam, putri Nabi Muhammad saw yang bernama Sayidah Fathimah Az-Zahra lahir pada 20 Jumadi sani tahun lima kenabian. Dalam buku The Venture of Islam jilid 1 karya Marshal G.S. Hodgson disebutkan tahun pertama kenabian atau masa bi’tsah Rasulullah saw terjadi pada 610 Masehi.
Berdasarkan buku tersebut maka Sayidah Fathimah binti Rasulullah saw lahir pada 615 Masehi. Tentu ulama ulama dan ahli sejarah sepakat bahwa Khadijah binti Khuwailid adalah ibunda Sayidah Fathimah. 
Khadijah merupakan istri pertama Rasulullah saw dan yang melahirkan keturunan Rasulullah saw. Dari istri Nabi yang lain, tidak ada keturunan.

Jumat, 19 September 2014

Catatan Setelah Membaca Buku: Dua Pusaka Nabi

Pekan lalu saya pernah menyempatkan baca buku “Dua Pusaka Nabi” karya Ali Umar Al-Habsyi diterbitkan Ihya Jakarta, 2010. 

Dari buku ini, saya menemukan bahwa selama Abu Bakar, Umar bin Khaththab, dan Utsman bin Affan menjadi khalifah, Imam Ali bin Abi Thalib menjadi ‘tempat rujukan’ berbagai persoalan keagamaan. Setiap kali khalifah tersebut tidak menemukan jawaban, Imam Ali memecahkannya.

Sabtu, 13 September 2014

Resensi Buku: Kyai NU Meluruskan Fatwa Merah MUI dan DDII

Sabtu pagi, 2 Agustus 2014, saya bersama istri pergi ke took buku di Buah Batu Bandung. Di sana saya cari buku Kyai NU Meluruskan Fatwa Merah MUI & DDII

Buku ini ditulis oleh Kyai Alawi Nurul Alam Albantani untuk menjawab dua buku yang menyesatkan mazhab Syiah; yang diterbitkan Dewan Dakwah Islam Indonesia dan yang atas nama MUI (Majelis Ulama Indonesia) Pusat.

Kyai Alawi, yang kini menjadi Tim Aswaja Center Lembaga Takmir Masjid (LTM) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), secara khusus membongkar kesalahan isi buku karya  oknum MUI dan DDII.

Senin, 08 September 2014

Hadis Lima Susuan dan Mendatangi Istri Sahabat


Kisah ini terdapat dalam riwayat Bukhari. Suatu hari Nabi Muhammad saw mendatangi rumah istri seorang sahabat tanpa ada sahabat di dalamnya.

Terjadilah perbincangan antara Nabi dan istri sahabat itu. Lalu, kepala Nabi bersandar pada pangkuan istri sahabat dan diseliksik dicarikan kutu yang ada di kepala Nabi. Setelah itu Nabi terbangun dengan wajah ceria.

Saya tidak percaya dengan kisah ini. Hanya saja disebutkan dari Bukhari. Umat Islam mengenalnya sebagai “kitab suci” setelah Al-Quran yang harus diakui kebenarannya. Kalau melihat isinya, tentu menunjukkan sesuatu yang tidak berlandaskan akhlak.