Jumat, 27 Januari 2023

Novel Inspirasi Nabi di Indonesia

Saya pernah menyempatkan diri bersama istri datang  ke sebuah toko buku di Jalan Merdeka Bandung. Saat berjalan ke sana kemari; dari rak ke rak, sampailah pada rak khusus novel. Betapa kagetnya saya melihat novel-novel yang dipajang di sana, yang sebagian besar diisi dengan novel yang bertemakan sejarah dan tokoh lokal seperti Siliwangi, Pajajaran, Majapahit, Perang Bubat, Gajah Mada, Raden Saleh, Samudera Pasai, Air Langga, dan beberapa novel terjemahan dari luar negeri. 

Kamis, 26 Januari 2023

Menulis itu Kemampuan Mengemas Bahasa

SOAL tulis menulis saya dapat pencerahan dari Bambang Trim. Dari beliau saya mendapatkan sesuatu yang sangat berbeda dari beberapa pelatihan menulis yang sebelumnya saya ikuti. Tidak hanya memberikan motivasi dan mengubah pola berpikir, tetapi juga membimbing bagaimana membuat buku dari awal hingga akhir. 

“Menulis buku itu tidak gampang, juga tidak sulit. Hanya soal taktis saja!” katanya.

Menurut Bambang, seseorang yang akan menulis harus berani buka mata, buka telinga, buka pikiran, buka perasaan, dan berani mengalami (buka pengalaman). Apabila seseorang sudah melakukan itu, akan keluarlah gagasan yang berwujud tulisan. 

Rabu, 25 Januari 2023

Gerak Akhir Sejarah

SIAPA pun yang pernah mengalami hidup pasti memiliki sejarah. Dengan sejarah itulah kita mengetahui tentang hal-hal yang pernah dilakukan dan yang sedang serta yang akan dilakukan. Karena itu, mereka yang sadar dan mampu menangkap hikmah dari masa lalu akan semakin mawas diri dan tidak terperosok dalam lubang yang sama. 

Selasa, 24 Januari 2023

Berbagi Cerita tentang SMP Bahtera

Saya ingin kembali berbagi tentang sekolah tempat saya mengajar. Sekolahnya bernama SMP Bahtera Bandung. Di bawah Yayasan Muthahhari, yang kerap disebut sekolahnya almarhum Kang Jalal. Memang benar ini sekolah yang didirikannya. Beda dengan sekolah Muthahhari di Kabupaten Bandung, di Kota Bandung ini mendirikan SMP Bahtera. Akronim dari “Berakhlak dan Terampil”, yang juga disematkan “Bahagia dan Sejahtera”. Nama memang bagian dari doa. Moga terwujud sesuai dengan harapan sang pendiri.

Sabtu, 14 Januari 2023

Sekolah, Akhlak dan Lifeskills

Di Kota Bandung, terdapat sekolah tingkat SMP berlokasi di Arcamanik Endah, yang bernama SMP Bahtera. Banguanannya permanen dan tingkat dua. Satu atap dengan Sekolah Cerdas Muthahhari. Tetapi ruang belajar dan sarana aktivitas murid terpisah. Para gurunya lulusan perguruan tinggi ternama dan memiliki skills.

Jumat, 13 Januari 2023

Menjaga Persahabatan

HAMPIR setiap orang pasti memiliki sahabat. Sejak manusia lahir ke dunia pun pasti memiliki sahabat. Seorang lelaki menjadi sahabat dekat bagi perempuan ketika sudah menikah. Suami adalah sahabat istri dan istri adalah sahabat suami. Seorang anak merupakan sahabat orangtuanya. Orangtua juga merupakan sahabat bagi anaknya. Seorang anak yang bermain dengan anak tetangga menjadi bagian dari persahabatan. Ketika mulai masuk sekolah pun seorang anak pada dasarnya bersahabat dengan anak-anak yang berada dalam satu sekolah. Hubungan antara satu anak dengan anak lainnya di luar sekolah pun sama bisa dikatakan persahabatan. Karena itu, persahabatan tidak bersifat sempit malah lintas budaya, adat, dan agama.

Kamis, 12 Januari 2023

Sudah banyak buku tentang Sunnah Syiah

PEKAN kemarin saya sempat mendengarkan ceramah (MP3) yang disampaikan Ustadz Miftah Fauzi Rakhmat. Ceramah tersebut membahas tentang Asyura dan tragedi cucu Rasulullah saw, Imam Husein bin Ali, di Karbala, Irak. Kemudian dalam tanya jawab, ada yang bertanya perihal konflik Sunnah-Syiah yang terjadi di Yaman dan kebencian salah satu firqah terhadap aliran Syiah. 

Dalam upaya menjawab itu, Ustadz Miftah (Usmif) bercerita tentang dialog Sunnah-Syiah di Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, Desember 2007. Usmif mengatakan bahwa ia hadir mewakili ayahnya, Ustadz Jalaluddin Rakhmat, yang saat itu sedang sakit. 

Rabu, 11 Januari 2023

Islam Mazhab Jalali

KEHIDUPAN umat manusia tidak lepas kemajemukan; budaya, agama, bahkan prinsip hidup pun beragam. Dari keragaman itulah tidak dipungkiri melahirkan klaim atau pengakuan dari masing-masing sebagai yang paling beragama, berbudaya, bahkan paling benar. Dari klaim tersebut timbul kembali konflik sehingga kehidupan tidak teratur karena saling berbentur. 

Tengok sejarah kehidupan beragama di Indonesia, hampir setiap tahun dipenuhi runtutan peristiwa-peristiwa yang bernuansa agama. Sayangnya, wajah agama yang muncul bukan yang ideal, malah yang seram dan menyesakan dada. Adakah yang salah? Tentu bukan agama yang tidak benar, tetapi pemahaman agama yang perlu dikaji ulang. Namun, setiap pemahaman agama yang muncul atau dihasilkan dengan kajian atau penelitian senantiasa berbeda satu sama lain dan memiliki pemahaman tersendiri. Bukan hanya antarumat beragama, dalam satu agama pun melahirkan pemahaman-pemahaman, bahkan pada ormas atau aliran pun terdapat pemahaman yang berbeda; yang melahirkan pemahaman atau sekte-sekte baru lagi.

Selasa, 10 Januari 2023

Kebangkitan Sunda, Mungkinkah?

DALAM sebuah milis yang khusus mengkaji sejarah dan peradaban Islam; muncul sebuah pertanyaan: apakah selama ini sudah terjadi akulturasi antara Islam dan Sunda atau baru kompromi? Pertanyaan tersebut dilemparkan oleh Iip D. Yahya, seorang penulis biografi kiai-kiai dan periset sejarah. Namun sayang tidak ada merespon sehingga saya coba mendiskusikan dengan seorang kawan yang memiliki kepedulian tentang kesundaan. 

Kawan saya berpendapat bahwa Islam dan Sunda (khususnya dalam budaya) telah terjadi akulturasi. Bukan kompromi yang dapat diartikan sebagai dua entitas yang berhadapan tanpa ada kesepakatan untuk bersatu atau damai. Namun fenomena Islam masuk ke ranah budaya Sunda tidak seperti Kejawen, yang dapat dikatakan sebagai Islam yang ditafsirkan dalam budaya Jawa. 

Senin, 09 Januari 2023

Ilmu dan Peradaban

“IKATLAH ilmu dengan menuliskannya,” begitu kata Imam Ali Ibn Abi Thalib. Dari ungkapan tersebut tampak bahwa Imam Ali mempunyai firasat akan terjadi hilangnya suatu ilmu (pengetahuan) dari manusia. Karena itu, tidak salah menantu Rasulullah saw mengingatkannya kepada kita untuk menyimpannya dalam bentuk tulisan.  Kemudian tulisan itulah yang menjadi “lumbung” ilmu; rekaman dari pengetahuan sekaligus menunjukkan adanya peradaban manusia. Karena itu, melalui karya tulislah kita akan mengetahui betapa kaya paradaban Islam; memiliki karya-karya monumental. Ribuan buku dan ribuan ilmuwan yang lahir menjadi simbol peradaban. Tidak ada kemajuan tanpa buku. Tidak ada buku jika tidak ada ilmuwan (ulama). 

Minggu, 08 Januari 2023

Guruku, Selesaikanlah Segera Karyamu!

Salam...

Sekira pukul 08.50 wib saya buka grup. Ternyata ada yang menulis: “Selamat kang, ikut menyambut penulisan buku madzhab Mansuriyyah. Walau pun - menurut pakarnya - buku ini lemah dari sisi metodologi sejarah akademisi, namun begitu banyak gagasan dan informasi baru tentang sejarah Indonesia, khususnya perjuangan umat Islam yang menantang untuk diteliti lebih lanjut. Pak Mansur telah membukakan pintu untuk pemahaman baru dan riset lebih lanjut tentang sejarah Indonesia. Sekali lagi: Selamat!”


Sabtu, 07 Januari 2023

Geliat Novel Indonesia (Kontemporer) [by AHMAD SAHIDIN]

SEKARANG ini dunia sastra, khususnya novel di Indonesia, ramai dengan novel sejarah dan profetis. Beberapa penerbit, pada awal 2009 dan 2010 terlihat banyak yang menerbitkan novel-novel bernuansa sejarah dan profetis. Tidak sedikit yang menerbitkan terjemahan dari karya-karya novel Timur Tengah dan Barat. Isi dan bentuk penulisannya bermacam-macam. Dari mulai yang sekadar bernostalgia dengan kehidupan ideal pada masa dahulu, berisi ajaran agama atau dakwah, serta ada yang memberikan penafsiraan baru atas setiap peristiwa profetis.

Jumat, 06 Januari 2023

Tarikh Nabi: Hijrah ke Madinah

Akibat tekanan dan perlakuan kasar terhadap umat Islam, Allah memerintahkan Nabi Muhammad Saw untuk hijrah ke Madinah. Secara historis masyarakat Madinah masih ada hubungan kekerabatan dengan Nabi, khususnya dari Abdul Muthalib yang dahulu dikenal Syaibah dan orangtua Nabi pun dikuburkan di kawasan Madinah (Yatsrib).

Senin, 02 Januari 2023

Akibat Bela Nabi, Bani Hasyim di Boikot

Berbagai upaya sudah ditempuh kaum musyrikin untuk menghalangi dakwah Rasulullah. Bahkan, mereka pernah bersekongkol untuk membunuhnya. Tapi semua itu selalu gagal. Di belakang Rasulullah ada Bani Hasyim dan Bani Muthalib yang membela mati-matian, apapun risikonya. Akhirnya, sampailah puncak kepanikan kaum musyrikin. 

Puncak kegeraman orang Qurasiy itu berujung pada upaya untuk memakzulkan Rasulullah, berikut para pengikutnya, dan semua dari kalangan Bani Hasyim dan Bani Muthalib yang melindunginya. Orang Quraisy membuat kebijakan sepihak agar para pembela Rasulullah dirugikan. Kebijakan ‘curang’ itu berisi tentang larangan menikahi kedua suku Bani Hasyim dan Bani Muthalib, melakukan transaksi dengan mereka, membuka jalan nafkah untuk mereka, berdamai dengan mereka, dan membantu mereka, sampai pihak Bani Muthalib bersedia menyerahkan Rasululllah saw untuk dibunuh.