Tiba-tiba ada seseorang yang menunggang keledai. Ia turun dan mengikat keledai
berdekatan dengan kuda milik Ibnu Sina. Dengan maksud supaya keledainya bisa
ikut memakan jerami. Dan orang tersebut pun duduk dekat dengan posisi duduk Ibnu Sina.
Senin, 30 Desember 2019
Ibnu Sina pun Diam Menghadapi Orang Bodoh
Suatu hari Ibnu Sina menunggang kuda dalam suatu perjalanan. Ibnu
Sina turun dari kuda dan mengikat kuda. Kemudian memberikan jerami sebagai
makanan untuk kudanya. Ibnu Sina duduk di tempat teduh sambil menikmati bekal
yang dibawanya.
Sabtu, 28 Desember 2019
Maqamat untuk Penempuh Tasawuf
Salah satu bagian yang terdapat dalam khazanah Islam adalah penempaan ibadah secara konsisten dan berkelanjutan yang biasanya disebut riyadhah tasawuf.
Sufi atau orang yang menjalani tradisi tasawuf menekuni sekaligus menjalani tahapan ibadah yang disebut dengan riyadhah. Riyadhah yang biasa dilakukan terdiri dari tingkatan-tingkatan (maqamat) antara lain:
Sufi atau orang yang menjalani tradisi tasawuf menekuni sekaligus menjalani tahapan ibadah yang disebut dengan riyadhah. Riyadhah yang biasa dilakukan terdiri dari tingkatan-tingkatan (maqamat) antara lain:
Sabtu, 21 Desember 2019
Manfaat Tangisan dan Air Liur
“Ketahuilah wahai Mufadhal, hikmah tangisan anak. Ketahuilah
bahwa di dalam otak anak terdapat cairan. Jika cairan itu tidak dikeluarkan
maka akan menyebabkan akibat fatal dan penyakit yang parah berupa kehilangan
penglihatan dan sebagainya.
Tangisan mengalirkan cairan itu dari kepala sehingga akibatnya adalah badannya sehat, pengelihatanya normal. Bukankah sering terjadi anak memperoleh manfaat dari tangisannya, sementara kedua orang tuanya tidak mengetahui hal itu. Mereka berusaha mendiamkanya dan menenangkan anaknya ketika sakit agar tidak menangis. Mereka tidak mengetahui bahwa tangisanya adalah lebih baik bagi anaknya dan lebih baik kesudahannya.
Tangisan mengalirkan cairan itu dari kepala sehingga akibatnya adalah badannya sehat, pengelihatanya normal. Bukankah sering terjadi anak memperoleh manfaat dari tangisannya, sementara kedua orang tuanya tidak mengetahui hal itu. Mereka berusaha mendiamkanya dan menenangkan anaknya ketika sakit agar tidak menangis. Mereka tidak mengetahui bahwa tangisanya adalah lebih baik bagi anaknya dan lebih baik kesudahannya.
Rabu, 18 Desember 2019
Resensi buku Sembilan Elemen Jurnalisme
Banyak aktivitas yang berkaitan dengan
jurnalistik. Wawancara, editing, photografy, dan menghubungi sumber berita juga
termasuk aktivitas jurnalsitik. Demikian yang dituturkan Kang Romel, Ketua
Balai Pelatihan Kewartawanan dan Jurnalstik (BATIK) Ikatan Cendekiawan Muslim
Indonesia (ICMI) Kota Bandung, Sabtu 25 September 2005.
Bahkan menurut Bill Kovach dan Thomas E.
Patterson dari Universitas Harvard yang menulis buku The Elements of
Journalism, yang diterjemahkan dengan judul “Sembilan Elemen Jurnalisme” yang
diterbitkan PANTAU tahun 2003 bahwa aktivitas jurnalistik itu didasarkan pada
sembilan elemen.
Selasa, 17 Desember 2019
Bagaimana Membuat Tulisan Renyah dan Enak Dibaca?
Bagaimana membuat
tulisan renyah dan enak dibaca? Ini pertanyaan yang saya ajukan pada seorang
editor di Penerbit Mizan, Hernowo Hasim, yang saya kirim beberapa waktu lalu
melaui sebuah e-mail.
Beberapa hari
kemudian, ada balasan. Menurut Hernowo, seorang penulis atau yang baru belajar
menulis harus memulainya dengan memperbanyak baca buku-buku untuk memperkaya
kosa-kata.
Senin, 16 Desember 2019
Resensi buku The Celestine Vision
Alhamdulillah saya beres baca buku The Celestine Vision. Ditulis oleh James Redfield, penulis novel. Buku ini tebalnya 305 halaman. Terbit tahun 2014 dan masuk cetakan kedua. Penerbit Gramedia Jakarta.
Buku ini disebut intisari wawasan dari novel The Celestine Prophecy dan The Ten Insight. Pada kedua novel ini, James memasukkan wawasan (kearifan) untuk manusia sehingga dengan mengacu padanya manusia menjadi terarah dan tercerahkan.
Sabtu, 14 Desember 2019
Resensi buku Seolah Engkau Melihat Muhammad
Buku berjudul "Seolah Engkau Melihat Muhammad" ini terbit tahun 2004 oleh Bening Publishing, Jakarta. Penulisnya terkenal, Aidh Al-Qarni. Seorang doktor bidang hadis dari universitas al-Imam Muhammad bin Suud Al-Islamiyyah tahun 1422 H.
Buku terjemahan ini berjumlah 224 halaman. Dari isi sangat informatif dan reflektif. Penulisnya mengajak pembaca untuk mengenal sosok Nabi melalui serpihan peran dan tugas sebagai Nabi dan manusia biasa. Mulai dari pendakwah, penyantun, sebagai pemimpin keluarga, guru, dan menunjukkan betapa Al-Qur'an banyak memuat tentang kehidupan Rasulullah saw. Tentu saja lebih banyak hadis yang memuatnya.
Buku terjemahan ini berjumlah 224 halaman. Dari isi sangat informatif dan reflektif. Penulisnya mengajak pembaca untuk mengenal sosok Nabi melalui serpihan peran dan tugas sebagai Nabi dan manusia biasa. Mulai dari pendakwah, penyantun, sebagai pemimpin keluarga, guru, dan menunjukkan betapa Al-Qur'an banyak memuat tentang kehidupan Rasulullah saw. Tentu saja lebih banyak hadis yang memuatnya.
Jumat, 13 Desember 2019
Aforisme Filsafat dan Pewarisan Pengetahuan
Setelah membaca buku-buku filsafat ("dunia Barat dan dunia Islam") ternyata dalam filsafat ada tradisi "pewarisan" pengetahuan. Hampir seluruh filosof dari zaman ke zaman, dalam mengembangkan pemikirannya (baik kritik atas filsafat sebelumnya atau temuan-temuan barunya) senantiasa berpijak pada "bahu" para filosof sebelumnya. Sehingga kontinuitas intelektual dalam disiplin filsafat sangat tampak perubahan dan perkembangan dari zaman ke zamannya.
Rabu, 11 Desember 2019
Memahami Makna Ana Al-Haq
Aku ingin berbagi denganmu. Tentang aku, yang kini sedang coba berpijak pada
“wujud-haqiqi” yang “ghair-maujud” dan menyisihkan “ghair-maujud” untuk
hadirnya “wujud-haqiqi”–walaupun ini abstrak.
Ini
memang persoalan rumit seperti melacak hakikat manusia; yang dalam term Sunda
disebut “manusa”–merupakan kepanjangan dari: mana nu salira? (yang
mempertanyakan hal kepemilikan sejati).
Benarkah tubuh atau raga adalah
entitas sejati manusia? Bukan, ia berasal dari materi yang mengalami proses dan
dianggap milik manusia. Benarkah jiwa/nyawa adalah entitas sejati manusia? Juga
bukan, karena ia berasal dari yang imaterial yang masuk saat proses berlangsung
dan dianggap milik manusia.
Senin, 09 Desember 2019
Resensi buku The Secret of Shambhala
Alhamdulillah. Saya menemukan buku wawasan kesebelas karya James
Redfield. Buku yang tebalnya 376 halaman ini adalah lanjutan dari buku wawasan
kesepuluh dan wawasan sembilan. Buku dengan judul "The Secret of Shambhala" ini terbit tahun 2014 dan sudah cetak
ulang tiga kali yang diterbitkan Gramedia Jakarta.
Saya membaca bukunya sekira empat hari. Terasa ada yang terpenggal
"wawasan" yang saya baca dari yang kesembilan, kesepuluh dan langsung
yang keduabelas. Sebab yang kesebelas, baru bulan lalu saya dapatkan dari toko
dengan harga di bawah 20 ribu rupiah.
Sabtu, 07 Desember 2019
Anak, Murid, dan Semangat Belajar
Akhir pekan ini saya mau
curhat. Tentang murid sekolah, kecanduan games dan korea-korean, dan keluhan
orang tua yang anaknya tidak mau berangkat ke sekolah.
Saya tidak bisa
menjelaskan fenomena tersebut. Saat ditanya saya hanya bisa dengar saja. Maklum
kurang ilmu dan tidak mengerti cara menanganinya. Sabab musabab dari fenomena
tersebut terkait dengan handphone (hp).
Harus diakui bahwa ada
efek kurang baik atas fenomena hp tersebut pada pembelajaran. Sering
berkali-kali saya minta para murid untuk menulis materi pelajaran. Murid pun
melakukannya. Saat diminta tiga sampai lima kali dibaca catatan pelajarannya,
pun oleh murid dilakukan. Namun saat dites atau tanya jawab tidak bisa jawab.
Meski pertanyaan yang ditanyakan sesuai dengan catatannya. Ini yang bagi saya
aneh. Sebab ternyata tidak satu dua orang, hampir setengahnya dalam kelas.
Beres belajar, hilang begitu saja pengetahuan. Daya ingat yang lemah dan fokus
yang kurang. Kenapa ya?
Jumat, 06 Desember 2019
Apa yang Kau Cari? Belajar dari Filsuf
Apa yang kau cari? Apa yang kau inginkan? Apa yang kau tuju? Jawablah kawan!
Itulah yang kupertanyakan pada diriku: apa sesungguhnya yang paling utama dan yang menjadi tujuan sejati?
Berkenaan dengan ini aku teringat para filsuf eksistensialis Barat yang menganggap kehidupan manusia adalah yang paling mendasar sehingga nilai-nilai humanis adalah rujukan yang paling penting untuk diperbincangkan. Dari sini aku ingin belajar dari para filsuf.
Itulah yang kupertanyakan pada diriku: apa sesungguhnya yang paling utama dan yang menjadi tujuan sejati?
Berkenaan dengan ini aku teringat para filsuf eksistensialis Barat yang menganggap kehidupan manusia adalah yang paling mendasar sehingga nilai-nilai humanis adalah rujukan yang paling penting untuk diperbincangkan. Dari sini aku ingin belajar dari para filsuf.
Kamis, 05 Desember 2019
Resensi buku Terjemahan Puitis Al-Quran: Dangding dan Pupujian Al-Quran di Jawa Barat
Saya membaca buku "Terjemahan Puitis Al-Quran". Bukunya tebal 266 halaman. Isinya menarik dan jarang ditemukan dalam buku yang bertemakan Islam dan kesundaan. Buku karya Jajang ini didasarkan pada riset dan kajian serius sehingga tersaji dalam bentuk narasi yang mudah dibaca. Apalagi ditulis oleh ahlinya. Tentu makin berbobot buku tersebut.
Jajang A. Rohmana adalah seorang intelektual Muslim Sunda dan produktif dalam menulis artikel di jurnal nasional maupun internasional. Awalnya saya melihat buku dipamerkan pada facebook Jajang Arohmana. Saya pesan kemudian diambilnya saat diskusi buku di UIN Bandung. Buku berjudul "Terjemahan Puitis Al-Qur'an: Dangding dan Pupujian Al-Qur'an di Jawa Barat" ini terbit tahun 2019 oleh penerbit Layung Bandung.
Jajang A. Rohmana adalah seorang intelektual Muslim Sunda dan produktif dalam menulis artikel di jurnal nasional maupun internasional. Awalnya saya melihat buku dipamerkan pada facebook Jajang Arohmana. Saya pesan kemudian diambilnya saat diskusi buku di UIN Bandung. Buku berjudul "Terjemahan Puitis Al-Qur'an: Dangding dan Pupujian Al-Qur'an di Jawa Barat" ini terbit tahun 2019 oleh penerbit Layung Bandung.
Senin, 02 Desember 2019
Resensi buku The Twelfth Insight: The Hour of Decision
Mungkin
sekira dua atau tiga pecan saya tidak menuntaskan bacaan buku. Buku yang tidak
tuntas itu novel berjudul The Twelfth
Insight: The Hour of Decision (Gramedia, 2014).
Ditulis oleh James Redfield, seorang penulis yang ternama. Buku ini lanjutan dari Sembilan Wawasan, Wawasan Kesepuluh, dan Wawasan Kesebelas. Yang Kesebelas belum saya baca karena belum menemukannya.
Sembilan dan Sepuluh sudah dibaca tuntas, tetapi sayang tidak sempat saya tuliskan reviewnya. Saya loncat baca pada yang Keduabelas. Novel ini tersaji dalam bagian demi bagian yang saling tersambung dan terhubung. Saya baca saja secara mengalir.
Ditulis oleh James Redfield, seorang penulis yang ternama. Buku ini lanjutan dari Sembilan Wawasan, Wawasan Kesepuluh, dan Wawasan Kesebelas. Yang Kesebelas belum saya baca karena belum menemukannya.
Sembilan dan Sepuluh sudah dibaca tuntas, tetapi sayang tidak sempat saya tuliskan reviewnya. Saya loncat baca pada yang Keduabelas. Novel ini tersaji dalam bagian demi bagian yang saling tersambung dan terhubung. Saya baca saja secara mengalir.
Langganan:
Postingan (Atom)