Benarkah Abu Thalib, sang paman
Nabi Muhammad saw, bukan seorang mukmin? Tidak sedikit penceramah atau mubaligh
masih meyakininya sebagai kafir. Saya mengira karena mereka belum membaca buku Antologi
Islam (yang diterbitkan Al-Huda Jakarta) dan analisa kritis
tentang hadis-hadis yang mengarah pada penistaan paman Rasulullah saw.
Rabu, 20 Januari 2016
Rabu, 13 Januari 2016
Ikhtilaf dan Islam Indonesia
Suatu hari saya bertemu dengan
kawan yang berlatar belakang dari Pesantren PERSIS (Persatuan Islam). Kawan
saya itu bilang bahwa umat Islam Indonesia yang mayoritas tidak berada dalam
satu jamaah sehingga agenda dan misi Islam secara keseluruhan tidak terwujud.
Ia menyebut syariat Islam yang seharusnya menjadi aturan hukum malah diabaikan.
Padahal, negeri ini dikuasai umat Islam dan para pejabatnya pun sebagian besar beragama
Islam. Anehnya, kata kawan itu, tidak ada kekuatan yang mampu mewujudkannya
untuk menciptakan negara Islam.
Lebih aneh lagi umat Islam
Indonesia senang membuat lembaga-lembaga yang terpisah sehingga tidak memiliki
visi dan misi yang sama. Yang ada hanya kepentingan lembaga dan individu. Saling
berebut jabatan dan pengaruh. Akibat tidak berada dalam satu jamaah, tidak
heran kalau umat Islam Indonesia terus berada konflik membela lembaga dan
kepentingannya masing-masing.
Minggu, 03 Januari 2016
Maulid Diba jeung Barzanji di Lembur
Di Garut lembur
simkuring, biasana ping 1 dugi 11 Rabiul Awwal biasana maos kitab
al-Barzanji sareng Maulid Diba. Unggal ba’da netepan magrib sasarengan jeung
barudak dugi ka isya. Teras enjingna disambung deui, nepi ka rengse dua kitab
eta diaos unggal ba’da maghrib.
Kiwari linggih di Bandung, hanteu mendakan anu maos Barzanji
atanapi Maulid Diba. Komo deui anu raeng maos pupujian. Ngan
anu sholawatan mah masih keneh kakuping raeng. Eta oge mun sabada maghrib
ngantos solat isya. Pupujian jeung zikir unggal subuh. Ngan teu rotin kakuping.
Eta oge anu maoskeunna kolot. Sora barudak mah tacan pati kadangu. Duka kuring
can kawenehan kitu. Ah, anu penting mah aya keneh anu maos sholawat bae.
Sabtu, 02 Januari 2016
Menjadi Seorang Intelektual
Salam. Sampurasun. Saya tidak tahu ini akan menyangkut dengan tema atau
tidak. Saya tidak tahu apa yang harus disampaikan. Hanya saja saya punya
sedikit “beban moral” dalam benak bahwa
seseorang tidak bisa lepas dari masa lalu. Saya sendiri meyakininya bahwa diri
ini konstruksi dari sejarah dan salah satu “serpihan” sejarah yang masuk dalam
kehidupan saya adalah LPIK (Lembaga Pengkajian Ilmu Keislaman).
Saya tidak tahu harus darimana narasi dibangun dan dibentuk, kemudian
menjadi ajang refleksi. Terlalu jauh untuk sampai padanya. Anggap saja ini
khayalan. Percayalah, setiap orang punya “serpihan” yang berbeda. Tidak sama
dan beragam. Meski memiliki kesamaan, tidak pernah ada yang sama. Percayalah
bahwa keragaman itu keniscayaan yang tidak boleh dipudarkan.
Jumat, 01 Januari 2016
Setelah Wafat Rasulullah saw
Dalam buku DAN MUHAMMAD UTUSAN ALLAH karya
Annemarie Schimmel (Mizan, 1994, halaman 46) terdapat kutipan dari kitab Shahifah Hammam Ibnu Munabih karya Hamdullah bahwa
banyak catatan yang menyatakan Umar bin Khaththab menentang periwayatan hadits
dan menghukum orang-orang yang mengkabarkan keistimewaan keluarga Nabi Muhammad
saw. Pelarangan dilakukan karena khawatir terjadinya campur aduk antara wahyu
dan hadits Rasulullah saw.
Langganan:
Postingan (Atom)