Membaca buku butuh motivasi dari diri sendiri. Umumnya aspek manfaat dan kebutuhan ilmu. Saya rasa dua hal itu yang dominan kalau orang membaca buku. Ada juga editor di penerbit yang membaca buku untuk memperbaiki tata bahasa, mengatur ulang sistematika, dan penyesuaian. Untuk yang ini membaca adalah profesi yang berujung keuntungan finansial.Dari aneka motivasi itu, saya tambah satu lagi yakni menunaikan janji pada diri sendiri untuk mengulas buku sebagai tanda terima kasih atas ilmu yang diperoleh. Ini yang dilakukan. Tapi kecepatan baca dan daya ungkap lewat kalimat dan kata tidak seperti membalik telapak tangan.
Rabu, 21 Juli 2021
Rabu, 14 Juli 2021
Kurban dan Pengorbanan Hamba Allah
Jumat, 09 Juli 2021
Resensi buku Rintihan Suci Ahli Bait Nabi: Sehimpun Doa Munajat Terindah Sepanjang Zaman
Saya baca buku lagi di saat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat untuk Jawa dan Bali.Saya kira bagus dan tepat, tetapi belum efektif karena di masyarakat masih ada yang membangkang aturan pemerintah. Saya di rumah saja. Sesekali keluar kalau ada keperluan belanja ke warung.
Dari tanggal 3-7 Juli 2021 hanya baca buku dan bersih-bersih rumah. Di antara buku yang dibaca berjudul "Rintihan Suci Ahli Bait Nabi: Sehimpun Doa Munajat Terindah Sepanjang Zaman" karya Jalaluddin Rakhmat. Penerbitnya Mizania tahun 2010. Tebalnya 168 halaman.
Senin, 05 Juli 2021
Di Tengah Pandemi, Muncul Kejenuhan
Kondisi pandemi membuat jeda semua aktivitas. Orang-orang pun ada yang saling curiga kala bersua. Silaturahmi yang aman hanya melalui virtual. Tapi tidak menutup kemungkinan saat ke warung, beli kebutuhan dapur ke tukang sayur, atau berpapasan di jalan dengan orang pun ada peluang kena covid19.Yang mengherankan saya bahwa di tengah gempita pandemi, masih saja ada yang memanfaatkan situasi untuk meruntuhkan citra pemerintah. Dibilang zalim, tidak konsisten, dan bahkan pandemi ini disebut rekayasa dan aneka hujatan lainnya.