Buku Manifestasi
Identitas Iran di New York adalah berupa transkrip pidato-pidato dan
diskusi ilmiah antara Mahmud Ahmadinejad, Presiden Republik Islam Iran sebelum
Hasan Rouhani, dengan warga Iran di Amerika dan masyarakat akademik serta
jurnalis saat terima undangan dialog di Universitas Columbia.
Buku Manifestasi
Identitas Iran di New York ini merupakan terjemahan dan diterbitkan tahun
2008 oleh International Union of Muslim University Students Iran. Tebal buku
251 halaman. Terbagi dalam beberapa pidato dan wawancara dengan media. Sangat
disayangkan buku ini ada halaman yang hilang dan banyak kesalahan ketik. Tentu
saja bagi pembaca akan sangat terganggu sehingga saya dalam membacanya harus
mengira isi yang dibahas pada halaman yang hilang tersebut. Maklum saya beli
via online dan bersifat paket. Meski ada cacat, tetapi isinya sangat
mencerahkan saya tentang sikap Iran dan menjadi paham mengapa negara adikuasa
Barat tidak ramah pada pemerintah Iran.
Dengan membaca buku Manifestasi
Identitas Iran di New York ini, saya menjadi tahu betapa Iran punya tekad
yang kuat dalam soal perdamaian dunia, sikap anti zionis Israel, peduli
Palestina, dan cinta dengan ilmu pengetahuan serta mengembangkan teknologi
nuklir untuk kemajuan negerinya. Yang terakhir ini yang tidak diinginkan oleh
Barat, khususnya Amerika. Dari paparan Ahmadinejad diketahui bahwa Amerika
tidak ingin disaingi, tidak mau negeri lain maju, dan selainnya harus tunduk
dalam berbagai aspek kehidupan dunia. Dan tentu saja Iran sebagai negeri Muslim
tidak mau berada dalam "telunjuk" Amerika. Karena itulah, hingga kini
Iran dan negeri-negeri yang mendukungnya diperlakukan sebagai musuh dan ancaman
bagi Barat. Saya kira ini terkait ekonomi, politik, dan upaya hegemoni.
Hanya itu yang bisa saya bagikan. Maaf, saya membaca bukunya
tidak tamat. Sebab sekira 150an halaman yang dibaca tampak perulangan gagasan
dan sikap yang sama serta berulang. Nah, bagi yang minat maka dikaji lebih jauh
bisa dengan membaca detail atas lembar demi lembar buku Manifestasi Identitas Iran di New York ini. Terima kasih. *** (ahmad sahidin)