Salah satu tradisi saat berkuasanya Daulah
Umayyah adalah menyampaikan ceramah singkat atau kultum tiap menjelang
shalat berjamaah di masjid. Selain menyampaikan doktrin Islam, juga digunakan sebagai alat untuk
mencaci-maki dan menghina atau menghujat lawan politiknya. Sudah
bukan lagi rahasia jika keluarga Imam
Ali bin Abu Thalib dan Syiah dianggap sebagai penentang.
Setelah
wafat Imam Ali, masyarakat Islam meyakini Imam Hasan putra Imam Ali sebagai
khalifah rasyidin yang keempat. Namun karena desakan situasi politik yang tidak
memihak dan teror terus menimpa umat Islam dari penguasa Daulah Umayyah,
khususnya Muawiyah bin Abu Sufyan maka Imam Hasan berdamai kemudian menyerahkan
pemerintahannya kepada Muawiyah.
Selama
memerintah, penguasa Daulah Umayyah tidak berhenti menyakiti keluarga Imam Ali
beserta pengikutnya. Dapat dipahami tindakan tersebut untuk menghambat
jalur-jalur pemberontakan terhadap Daulah Umayyah. Karena itu, setiap kali ada
yang tidak sepakat atau dianggap berpotensi merongrong kekuasaan maka dengan
segera diamankan sampai berakhir dengan kematian.