Guru saya dalam
pertemuan dengan para guru di lingkungan pendidikan tempat saya mengajar
bercerita tentang pengalamannya saat nyantri di Iran. Di hauzah atau pesantren
di Iran setiap lulusan yang berasal dari
negeri asing diberi kesempatan untuk diwisuda dan
mendapatkan “sentuhan”
dari Rahbar (Pemimpin Spiritual Islam Republik Islam Iran) Ayatullah Sayid Ali Khamenei.
Guru saya bercerita bahwa pada malam hari untuk esok keberangkatan wisuda berkumpullah santri-santri di kamarnya. Dari obrolan kemudian muncul ide bahwa sebagai tanda kenangan ingin meminta sesuatu dari Sayid Khamenei. Seorang kawan guru saya, yang dari Pakistan, berencana saat bertemu dan salaman akan meminta cincinya sebagai kenang-kenangan.
Kemudian tibalah pada tempat wisuda. Dari berbagai pesantren datang dan bersalaman serta dilingkarkan serban. Setiap santri dapat giliran. Tibalah pada santri yang hendak meminta kenang-kenangan dari Sayid Ali Khamenei. Ketika tiba gilirannya ia tidak menyampaikan secara langsung, mungkin sudah lupa atau terkesima sehingga buyar.
Saat tangan mencium,
Sayid Khamenei meminta santri Pakistan itu agar berdiri di sampingnya
yang diapit oleh seorang hakim agung. Ia pun berdiri dan bersalaman
dengan santri lainnya sampai selesai.
Sayid Khamenei memintanya agar
menunggu yang ditemani hakim agung. Sayid
Khamenei pergi ke rumahnya. Tidak lama kemudian
datang lagi dan berkata, “Saya tadi ke rumah mencari sesuatu buat Anda yang
berharga. Tidak
saya temukan kecuali ini. Ambil cincin ini untuk Anda.”
Sayid Khamenei melepaskan
cincin yang melekat dijarinya kemudian
diberikan kepada santri Pakistan. Santri itu
teringat kembali pada niatnya saat di pesantren. Santri itu menangis dan Sayid
Khamenei tersenyum.
Kalau tidak salah, guru
saya bilang bahwa peristiwa di atas bisa masuk kategori niat seorang
mukmin lebih baik dari amalnya. Kalau seseorang sudah niat pasti Tuhan
akan menolongnya untuk sampai pada yang
diniatkan tersebut. Karena itu, niat untuk sebuah
kebaikan perlu ditanamkan oleh setiap orang Islam. Pasti akan selalu ada pertolongan Tuhan setiap kali ada
kesulitan yang dihadapi.
Percayalah, Allah akan melepaskan segala kesulitan yang membelenggu kita.
Nun Gusti.... ngan ka Anjeun, kuring menta pitulung sareng kaasih dina kahirupan dunya aherat.
Allahumma shalli 'ala Muhammad wa aali Muhamamd
Allahumma shalli 'ala Muhammad wa aali Muhamamd
Percayalah, Allah akan melepaskan segala kesulitan yang membelenggu kita.
Nun Gusti.... ngan ka Anjeun, kuring menta pitulung sareng kaasih dina kahirupan dunya aherat.
Allahumma shalli 'ala Muhammad wa aali Muhamamd
Allahumma shalli 'ala Muhammad wa aali Muhamamd
Allahumma shalli 'ala Muhammad wa aali Muhamamd