Khajeh Nashiruddin
Thusi adalah seorang ilmuwan juga ahli dalam politik praktis. Kabarnya
runtuhnya dinasti Abbasiyah pun karena ada andil Ath-Thusi, sehingga kemudian
kawasan Persia dikuasai bangsa Mongolia hingga membuat dinasti Ikhlaniyah.
Pemikiran Thusi
bidang politik dan tata aturan negara dikupas oleh Husain R. Kheradmardi dalam
buku "Manajemen
Politik: Perspektif Khajeh Nashiruddin Thusi". Sebuah
karya terjemahan yang terbit tahun 2011, Sadra Press, Jakarta. Tebal buku 238
halaman.
Buku ini
menguraikan tata kelola negara, pemerintahan, dan sumber daya manusia yang
mengatur sebuah negara dan pemerintahan. Diawali dengan urusan biografi tokoh
Ath-Thusi. Dari lahir sampai perannya dalam sebuah kerajaan. Selanjutnya
menguraikan hakikat manusia, masyarakat, kampung (qoryah), kota (madinah), dan
negara. Kemudian masuk pada tata kelola, pembagian tugas dan peran di
pemerintahan, dan sumber-sumber pendapatan negara.
Yang menarik dalam
uraian buku ini disebutkan bahwa sebuah negara dan pemerintahan yang baik
didasarkan pada manusia yang mengelolanya. Karena itu, manusia yang berada
dalam lingkungan pemerintah mesti yang bertauhid dan mengerti kedudukannya di
dunia sebagai hamba Tuhan. Dengan kesadaran tauhid maka tata kelola negara
menjadi berada dalam nilai-nilai Ilahiyah.
Saya kira pemikiran
politik dari Thusi ini, kaitannya dengan manajemen pemerintahan dan kenegaraan
sangat penting dibaca. Jarang sekali ada tokoh Islam, apalagi seorang ilmuwan
yang memberikan perhatian intelektualnya pada konsepsi kenegaraan. Biasanya
langsung praktis terlibat dalam pemerintahan.
Dan saya
rekomendasikan bagi siapa pun yang ingin memahami pemikiran abad pertengahan
Islam bisa membaca buku ini. Hatur nuhun. Selamat membaca!*** (Ahmad Sahidin)