Sabtu, 21 Desember 2019

Manfaat Tangisan dan Air Liur

“Ketahuilah wahai Mufadhal, hikmah tangisan anak. Ketahuilah bahwa di dalam otak anak terdapat cairan. Jika cairan itu tidak dikeluarkan maka akan menyebabkan akibat fatal dan penyakit yang parah berupa kehilangan penglihatan dan sebagainya. 

Tangisan mengalirkan cairan itu dari kepala sehingga akibatnya adalah badannya sehat, pengelihatanya normal. Bukankah sering terjadi anak memperoleh manfaat dari tangisannya, sementara kedua orang tuanya tidak mengetahui hal itu. Mereka berusaha mendiamkanya dan menenangkan anaknya ketika sakit agar tidak menangis. Mereka tidak mengetahui bahwa tangisanya adalah lebih baik bagi anaknya dan lebih baik kesudahannya.

Ada pun air liur yang keluar dari mulut anak, maka itu adalah keluarnya cairan yang jika dibiarkan di dalam tubuhnya, niscaya menyebabkan hal yang sangat berbahaya. Seperti orang yang engkau lihat dipenuhi cairan maka akibatnya adalah kebodohan, kegilaan dan penyakit-penyakit yang mematikan seperti kelumpuhan, perot mulut dan lain-lain. Maka Allah menjadikan cairan itu keluar melalui mulut anak ketika masih kecil agar ia tetap sehat ketika mencapai dewasa.”

Percikan
Demikian percikan hikmah dari Imam Jafar Shadiq. Sebuah pencerahan yang luar biasa. Saya baru ngeuh dengan percikan hikmah itu. Sebuah pengetahuan yang dibutuhkan bagi keluarga yang memiliki anak yang masih kecil atau bayi.

Benar bahwa yang diciptakan Allah itu memiliki manfaat. Tidak ada yang sia-sia yang diciptakan Allah Swt. Apalagi hikmah tersebut berasal dari Allah. Pasti kebenarannya terjamin. Sudah mafhum bahwa Imam Jafar adalah keturunan Rasulullah saw. Yang ilmunya berasal dari Rasulullah saw. Kemudian ilmu Rasulullah saw itu diajarkan kepada Baginda Ali bin Abi Thalib karamallahu wajhah. Wajar kemudian beliau disebut pintu ilmu.

Dari Baginda Ali diajarkan kepada Al-Hasan dan Al-Husain. Kedua cucu ini mengajarkan ilmu dan hikmah dari Baginda Rasulullah saw kepada para putranya. 

Dari Al-Husain, ilmu dan hikmah mengalir kepada putranya, Ali Zainal Abidin. Darinya diajarkan kepada putranya bernama Muhammad Al-Baqir. Sampailah kepada Imam Jafar Shadiq, yang merupakan putra dari Al-Baqir. Aliran ilmu dan percikan hikmah yang luar biasa tersebut hingga sekarang masih ada dalam hadis-hadis.

Bukan hanya dari hadis, juga percikan hikmah berasal dari ujaran Imam Jafar yang disampaikan kepada para muridnya.  Seorang diantara muridnya adalah Mufadhal. Percikan hikmah dari Imam Ja'far itu tersimpan dalam kitab Tauhid al-Mufadhal

Buku tersebut kini sudah ada terjemahannya. Baca deh, pasti mencerahkan. ***( ahmad sahidin)