Alhamdulillah banyak hal yang saya
ketahui tentang Ayatullah Sayid Muhammad Husain Fadlullah dari buku tersebut. Wawasan saya tentang Dunia Islam (khususnya Muslimin Syiah) semakin terbuka dengan buku
tersebut. Ketika membaca buku itu, saya pernah berkeinginan untuk membuat
tulisan berupa ulasannya. Namun tidak jadi, maklum saya tidak
paham dengan mazhab Fadlullah sehingga saya urungkan. Saya tidak berani karena
saya masih belajar. Biarlah orang lain yang sudah ahli yang membuatnya.
Ini hanya sedikit berbagi tentang
buku Islam "mazhab" Fadlullah: dari sisi teks bahwa bahasa buku Islam “mazhab”
Fadlullah enak dibaca dan mudah dipahami. Uraiannya mengalir
dengan gaya bercerita sehingga tidak menjemukan saat dibaca. Hanya saja dari
segi substansi tidak ditampakkan kutipan dari fatwa atau pendapat Sayid
Fadlullah. Kalau dibubuhkan, pasti buku tersebut lebih kuat dari segi isi.
Saya melihat buku Islam “mazhab”
Fadlullah sebagai opini pengagum terhadap yang dikagumi. Wajar saja kalau
seorang pengagum mengisahkan hal-hal yang positif terhadap yang dikaguminya.
Satu lagi berkaitan dengan buku Islam
“mazhab” Fadlullah, saya tidak menemukan corak pemikiran Sayid Fadlullah yang
jelas. Maksud saya: tidak ada rincian pemikiran Sayid Fadlullah yang khusus
seperti dalam ilmu kalam (teologi), filsafat, ekonomi, tafsir, politik,
sejarah, fikih, dan lainnya.
Mungkin kalau dipetakan oleh penulisnya,
akan terlihat lebih mudah dipahami dan terlihat kontribusi intelektual baru
dari sosok Sayid Fadlullah. Tapi saya yakin meski tidak disistematiskan,
dari karya tulis yang banyak dan kerja sosial serta bantuan pendidikan
yang dilakukan oleh Sayid Fadlullah sudah menjadi bukti adanya kontribusi.
Buku Islam “mazhab” Fadlullah, dari segi
isi buku terlihat sistematis. Diawali dengan pengantar penulis beserta murid
Sayid Fadlullah kemudian terdapat pengantar Ustadz Jalaluddin Rakhmat yang
menyatu dengan Ustadz Miftah Fauzi Rakhmat.
Kemudian masuk pada uraian-uraian
yang dibuat secara tematis dengan judul bagian yang menarik seperti Awal sebuah
langkah, Islam mazhab Fadlullah, wanita dalam kacamatanya, Beliau pun
berpolitik, Membumikan Islam, Fadlullah di mata Indonesia dan Indonesia di mata
Fadlullah, dan Bayang-bayang Fadlullah.
Selain itu memuat lampiran surat Sayid
Fadlullah kepada Presiden Amerika Serikat: Barack Obama, wawancara Sayid Jafar
Fadlullah berkaitan dengan ayahnya (Sayid Muhammad Husain Fadlullah), dan
daftar karya tulis Sayid Fadlullah.
Saya baca bagian demi bagian. Saya cari
yang pernah dibincangkan seorang kawan yang sedang nyantri di Qum, Iran, bahwa
(1) Sayid Fadlullah menjadi marja taqlid dengan tidak mengantongi ijazah dari
para mujtahid,(2) Sayid Fadlullah meragukan riwayat tentang penyerangan terhadap rumah
Ahlulbait dan penganiayaan terhadap Sayidah Fathimah binti Muhammad Rasulullah
saw yang sampai kandungannya keguguran, (3) Sayid Fadlullah menghalalkan binatang air yang tidak bersisik, dan (4) Sayid Fadlullah tidak setuju dengan Wilayah Faqih.
Dari empat poin yang dicari, yang saya temukan hanya satu. Pada halaman 64-72 disebutkan Sayid Fadlullah menjadi marja pada 1994. Bahkan Ayatullah Sayid Khu’i, guru Sayid Fadlullah sekaligus salah satu marja taqlid yang ternama, menyatakan: “Fadlullah adalah ulama yang lisannya adalah lisanku dan tangannya adalah tanganku.”
Diterangkan pula Sayid Fadhlullah
sebelum menjadi marja’ sudah diakui keilmuannya. Namun, Sayid Fadlullah
enggan memberikan fatwa atau menjadi marja taqlid. Setiap orang yang bertanya
kepadanya, diminta untuk bertanya pada marja-marja di Qum dan Najaf. Namun,
“para marja’ itu justru menjawab instruksi beliau dengan penilaian,‘Kami telah
meneladani Anda dan kami ingin Anda untuk mengeluarkan fatwa’” (lihat halaman
67-68).
Dalam buku "Islam dan Logika Kekuatan" disebutkan Imam Khomeini mengakui Sayid Fadlullah sebagai marja taqlid tahun 1986 (lihat pengantar Olivier Carre, halaman xvi).
Dalam buku "Islam dan Logika Kekuatan" disebutkan Imam Khomeini mengakui Sayid Fadlullah sebagai marja taqlid tahun 1986 (lihat pengantar Olivier Carre, halaman xvi).
Sayid Fadlullah wafat 4 Juli 2010. Saat wafat, banyak para ulama, termasuk Rahbar Republik Islam Iran Sayid Ali
Khamenei dalam penyataan bela sungkawanya mengakui kemarja’an Sayid Fadlullah. Memang beliau tokoh besar abad dua puluh masehi, yang semangat untuk melawan pemerintahan Israel dan zionisme. Saya kira masyarakat Palestina patut mengucapkan terima kasih kepada Sayid Fadlullah. *** (ahmad sahidin)
Bagi yang tertarik membaca kajian dan fatwa dari Marja Taqlid (almarhum) Sayyid Muhammad Husein Fadlullah bisa dilihat pada situs Bayynat
Bagi yang tertarik membaca kajian dan fatwa dari Marja Taqlid (almarhum) Sayyid Muhammad Husein Fadlullah bisa dilihat pada situs Bayynat