Senin sore, saya lepaskan burung cikrak kutub. Burung kecil ini dalam internet disebut migrasi dari negeri yang kini dilanda musim dingin. Ukurannya kecil dan ramping. Bulu dan sayap berwarna hijau zaitun (olive). Pemakan serangga dan cacing. Sekira 12 cm panjang dari paruh sampai ekor.
Jumat, 25 November 2022
Kamis, 24 November 2022
Sejarah Indonesia dari Perspektif Sejarawan Muslim
PADA 1912, kekuatan umat Islam di Surakarta dan Yogyakarta sudah dipatahkan penjajah. Keduanya telah dikelilingi pusat-pusat pendidikan Kristenisasi dari Ungaran, Salatiga, Boyolali, Kebumen, dan Magelang sebagai pusat pendidikan serdadu Belanda. Sunan Surakarta dan Sultan Yogyakarta hanya memiliki gelar semata karena semuanya dikuasai pemerintah kolonial Belanda. Akibat tidak ada sandaran kekuatan, akhirnya kaum Muslim ditindas, miskin, kelaparan, dan berbagai wabah penyakit menimpa. Kondisi itulah yang terjadi pada masyarakat Indonesia (pra merdeka) akibat diberlakukannya sistem Tanam Paksa yang berlangsung selama 93 tahun (1245-1338 H/1830-1919 M).
Rabu, 23 November 2022
Korban Perlakuan Buruk Khalifah
Sampurasun…
Pun Sapun ka Maha Agung
Ka Gusti Nu Maha Asih
Gusti pamuntangan beurang
Gusti pamantengan peuting
Sajatining pati hurip
Sajatining kalanggengan
Saya harus mengucapkan terima kasih karena komentar saya ternyata menjadi pemantik diskusi. Mohon maaf saya tidak bisa online terus. Ini juga sesempatnya karena aktivitas saya tidak di dunia internet. Paling kalau butuh cari data atau sumber baru ke warnet. Jadi, mohon maklum kalau pasif. Terima kasih yang sudah memberitahu bahwa komentar saya ditunggu balasannya karena beberapa waktu lalu saya diberitahu bahwa di milis terjadi dialog yang cukup hangat perihal yang saya komentari.
Selasa, 22 November 2022
Sejarah yang Benar: Adakah?
SAYA merasa aneh apabila masih ada yang memperdebatkan tentang sejarah yang benar pada masa sekarang ini. Sejarah bagi saya tidak lebih dari hasil "rekacipta" seorang sejarawan yang dalam penulisannya pasti dipengaruhi ideologi, politik, bahkan kepentingan financial. Karena itu, tidak salah jika HAMKA membuat lembaga sejarah dalam rangka memproduksi sejarah versinya (umat Islam) dalam rangka melawan sejarah versi nasionalisme atau gerakan Komunisme Indonesia yang dilembagakan dalam organisasi Lembaga Kebudayaan Rakyat.
Jumat, 11 November 2022
Novel Sang Pemusar Gelombang
PERKEMBANGAN novel di Indonesia semakin hari terus berubah. Dahulu kita mengenal karya-karya sastra roman dan cerita-cerita yang berlatarbelakang geografis atau kebudayaan sebuah daerah. Kemudian muncul novel-novel bernuansa politik dan sejarah. Kini, mulai menjamur novel yang mengambil inspirasi tokoh-tokoh yang mengubah dunia. Mulai dari novel biografis Nabi Muhammad saw, ilmuwan, ulama, dan tokoh pergerakan politik.
Kamis, 10 November 2022
Membaca buku The Prophetic Wisdom, Kita Reguk Hikmah dari Para Nabi
BUKANKAH ada hikmah di balik setiap kisah? Begitulah ujung kalimat yang muncul setiap kali mengakhiri uraian panjang pada kisah-kisah Nabi yang dikupas dalam buku The Prophetic Wisdom: Kisah-kisah Kearifan Para Nabi. Memang kalau dilihat dari judul buku ini bukan sesuatu yang baru. Namun, kupasan dan sajian hikmah yang diungkap oleh Ustadz Miftah Fauzi Rakhmat dalam buku ini terbilang baru dan menyegarkan. Ada hal-hal yang tidak diperkirakan dalam mengambil hikmah dari setiap perjalanan hidup para Nabi Allah.
Rabu, 09 November 2022
Maulid Nabi: Menegakkan Sunnah Nabawiyyah
ALHAMDULILLAH tiba juga kita pada Rabiul Awwal, bulan dilahirkannya Muhammad bin Abdullah: Rasulullah shallallaahu alaihi wa aalihi wassalaam (saw). Kelahiran Nabi merupakan awal perubahan sejarah peradaban manusia. Masa kehidupan pralahir Nabi Muhammad saw dikenal jahiliah dan banyak pelanggaran hak asasi manusia yang dilegalkan atas nama otoritas bangsawan dan penguasa. Nabi Muhammad saw sejak masa kecil hingga menjelang pengangkatannya menjadi Nabi dan Rasul menyaksikan kebejadan moral dan hancurnya nilai-nilai kemanusiaan sehingga Nabi berupaya untuk mengubahnya dengan menyempurnakan akhlak dan menyadarkan pentingnya nilai-nilai Islami dalam kehidupan di dunia.
Selasa, 08 November 2022
Buku Api Sejarah: Interpretasi Alternatif ala Mazhab Mansuriyah
SAYA bersyukur pada Rabu kemarin (19/5/2010) diamanahi untuk menjadi moderator diskusi buku Api Sejarah (jilid 1 dan 2) karya Ahmad Mansur Suryanegara yang diterbitkan Salamadani Publishing.
Buku bestseller yang dianugerahi sebagai karya nonfiksi terbaik versi IKAPI DKI Jakarta 2010 ini dibahas dua pakar sejarah, yaitu Dr.Sulasman, M.Hum dan Dr.Mumuh Muchsin Zakaria.
Ahmad Mansur Suryanegara selaku penulis buku Api Sejarah pun hadir tepat pada waktunya Lebih dari 100 peserta, baik itu mahasiswa maupun dosen serta umum memadati kursi Aula Al-Jamiah UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
Kamis, 03 November 2022
Engkau Jangan Iri
PADA suatu malam, Imam Ali bin Abi Thalib as bersama salah seorang sahabatnya berjalan melewati sebuah gang di Kufah, Irak. Dari gang itu, keduanya mendengar lantunan suara yang membaca al-Quran yang terasa menyentuh hati. Ayat yang didengar Imam dan sahabatnya itu adalah, “Apakah kamu wahai orang-orang musyrik yang lebih beruntung atau orang-orang yang beribadah di waktu-waktu malam dengan sujud dan berdiri, sedangkan dia takut kepada (azab) akhirat dan mengharapkan rahmat tuhannya?” (QS Az-Zumar: 9)
Rabu, 02 November 2022
Ihsan dan Zuhud
Dr. Haidar Bagir dalam Buku Saku Tasawuf menceritakan sebuah kejadian pada zaman Rasulullah saw yang berkaitan dengan ihsan. Sebagaimana kita ketahui bahwa selain iman dan Islam (syariat), terdapat pula ihsan yang mengokohkan bangunan keislaman seorang Muslim atau Muslimah.
Al-kisah, pada suatu pagi setelah shalat jamaah shubuh, penglihatan Rasulullah tertumbuk pada seorang anak muda bernama Haritsah bin Malik Nu’man Al-Anshari. Badannya kurus, mukanya pucat, dan kedua matanya sendap. Apabila dilihat sepintas dia tampak seperti linglung. Kepada anak muda itu Rasulullah saw bertanya, ”Bagaimana keadaanmu?”
Selasa, 01 November 2022
Sebaik baik Sedekah
PADA suatu waktu, seorang fakir datang meminta bantuan kepada Imam Jafar bin Muhammad bin Ali bin Husain bin Ali bin Abi Thalib. Kemudian Imam Jafar berkata kepada pembantunya, “Apa yang ada padamu?” Pembantu itu menjawab, “Kita punya empat ratus dirham.”
Imam Jafar berkata,
“Berikanlah uang itu kepadanya!”
Sang pembantu pun memberikannya kepada orang fakir kemudian meninggalkan rumah Imam Jafar dengan rasa gembira.