BEBERAPA bulan terakhir negeri kita sempat
dikagetkan dengan kemunculan orang-yang mengaku sebagai Nabi terakhir.
Meski belum tuntas, tapi dengan cepat Majelis Ulama Indonesia (MUI)
memberikan peringatan sekaligus sedang berupaya membereskan persoalan tersebut.
Munculnya orang yang mengaku-ngaku sebagai
Nabi dan kasus penyimpangan agama tidak lepas dari kurangnya pemahaman akidah
dan krisis nasional, yang mengakibatkan masyarakat mencari sosok ideal yang dianggapnya
dapat menyelesaikan semua persoalan.
Ketidakpahaman konsep khatamin nabiiyin
wal mursalin (nabi dan rasul terakhir) menjadikan umat bisa terjerumus
dalam kesesatan. Untuk itu umat Islam perlu memahaminya berdasarkan sumber
ajaran Islam yang benar.
Sebagaimana diketahui bahwa Muhammad bin
Abdullah merupakan Nabi dan Rasul Allah terakhir. Allahu dalam al-Quran
s
Rantai kerasulan dan kenabian telah sampai pada akhirnya. Tidak akan ada
lagi rasul dan nabi sesudahku” (HR.Tirmidzi, Ahmad). Al-Quran Surat Al-Ahzab [33] ayat 40, ”Muhammad
itu bukanlah bapak dari seseorang di antara kamu, tetapi dia adalah utusan
Allah (Rasulullah) dan penutup para nabi. Dan Allah Maha Mengetahui segala
sesuatu." *** (Ahmad Sahidin)