Sabtu, 14 Januari 2017

Perbedaan Sunni dan Syiah

Barangkali bisa menambah ilmu keislaman. Saya ingin berbagi saja tentang wacana Sunni dan Syiah dalam khazanah ilmu-ilmu Islam. Yang saya ketahui bahwa perbedaan Sunni dan Syiah hanya soal jalur hadis semata. Kaum Muslim Syiah (atau pengikut Ahlulbait) meyakini hanya sunnah dan hadis Nabi yang berasal dari keluarga Nabi dan sahabat tepercaya yang layak dijadikan pedoman. Mazhab Ahlulbait selektif dalam menerima dan meriwayatkan hadis. Tidak semua sahabat Nabi dianggap saleh dan adil. Karena itu, riwayat-riwayatnya tidak sembarang diterima. Meski memang tidak dipungkiri dalam sejumlah kitab hadis masih ada yang harus dikaji secara kritis.

Sabtu, 07 Januari 2017

Bisyr dan Kesadaran Nurani

DIKISAHKAN pada zaman Dinasti Abbasiyah, hiduplah seorang bernama Bisyr. Ia dikenal sebagai seorang ahli maksiat, dari mulai minum khamr, zina, judi, dan kemaksiatan lainnya.

Pada suatu malam, Imam Musa Kazhim—keturunan Nabi Muhammad Rasulullah saw dari jalur Imam Husain putra Imam Ali dan Sayyidah Fatimah Azzahra— lewat di depan rumah Bisyr. Ia mendengar suara nyanyian dan musik, cekikikan, ketawa laki dan perempuan dari rumah tersebut.

Dari rumah itu salah seorang pembantu wanita Bisyr untuk membuang sampah. Imam Musa Kazhim memanggil wanita tersebut dan bertanya, "Hai Fulanah, saya mau tanya apakah pemilik rumah ini merupakan seorang merdeka atau budak?"

Pembantu Bisyr menjawab, "Pemilik rumah ini adalah seorang merdeka." "Oh, Pantas! Kalau dia seorang budak, pastilah dia akan takut kepada majikannya," komentar Imam Musa Kazhim seraya melanjutkan perjalanannya. Si pembantu pun masuk ke rumah Bisyr. Saat masuk, Bisyr yang duduk dikelilingi teman-teman maksiatnya, bertanya, "Hai, kenapa kamu lama di luar? Ada apa sih?".

Yang ditanya pun menceritakan pertemuannya dengan Imam Musa Kazhim. Mendengar cerita itu, tubuh Bisyr gemetar dan segera berlari keluar rumah serta bertemu Imam Musa Kazhim. Bisyr langsung berkata sambil menangis, "Lima puluh tahun aku hidup tidak merasa bahwa aku ini sejatinya seorang hamba Allah. Maka saksikanlah wahai Imam, mulai detik ini aku bertaubat dan tidak akan mengulangi segala larangan Allah dan menjalankan segala apa yang di perintahkan-Nya".

Sejak kejadian itu, Bisyr berubah menjadi Muslim yang taat. Ia dikenal orang dengan sebutan Bisyr al-Hafi, yang tidak pakai sandal, karena tidak pernah memakai sandal semenjak dia bertaubat. Saat ditanya alasannya, Bisyr menjawab, "Karena waktu aku bertaubat, aku tak memakai sandal. Aku ingin selalu ingat masa-masa indah itu".

Jumat, 06 Januari 2017

Perintah Dzikir dalam Islam

JALALUDDIN Rumi bercerita tentang seorang penduduk Konya yang menanam duri di tepi jalan. Ia sering menyiraminya sehingga tanaman berduri itu tumbuh besar. Mula-mula orang tidak terganggu dengan duri itu. Orang-orang mulai protes saat duri itu bercabang dan menghalangi jalan. Dan hampir setiap orang pernah tertusuk durinya, bahkan si penanamnya pun tertusuk.

Pemerintah setempat datang dan meminta agar menyingkirkan tanaman berduri tersebut. Tadinya tak mau menebangnya. Namun setelah diyakinkan maslahat (keuntungan) dan madharatnya (kerugian), orang itu berjanji akan menyingkirkannya. Ternyata janjinya itu tak terbukti, karena ia menangguhkannya. Demikian juga hari berikutnya. Hal itu terus menerus terjadi sampai orang itu tua dan tanaman berduri itu sudah menjadi pohon yang besar dan kokoh. Dan orang itu tak sanggup untuk mencabut pohon berduri yang ditanamnya itu.

Di penghujung cerita, Rumi berkata, “Penanam duri itu adalah kalian, yaitu hamba yang malang. Tanaman berduri itu adalah kebiasaan-kebiasaan buruk kalian, perilaku yang tercela yang selalu kalian pelihara dan sirami. Karena perilaku buruk itu, sudah banyak orang yang menjadi korban dan korbannya adalah kalian sendiri. Karena itu, jangan tangguhkan untuk memotong duri-duri itu. Ambillah kapak dan tebang duri-duri itu agar orang bisa melanjutkan perjalanannya tanpa terganggu oleh kamu.”