Senin, 16 Desember 2019

Resensi buku The Celestine Vision

Alhamdulillah saya beres baca buku The Celestine Vision. Ditulis oleh James Redfield, penulis novel. Buku ini tebalnya 305 halaman. Terbit tahun 2014 dan masuk cetakan kedua. Penerbit Gramedia Jakarta.

Buku ini disebut intisari wawasan dari novel The Celestine Prophecy dan The Ten Insight. Pada kedua novel ini, James memasukkan wawasan (kearifan) untuk manusia sehingga dengan mengacu padanya manusia menjadi terarah dan tercerahkan.

Dikarenakan pada dua novel itu terkandung wawasan mencerahkan, maka ada orang-orang (setelah membacanya) merasa penting membahasnya dan meminta sang penulis untuk kembali menyampaikan wawasan  pada dua novel tersebut. Dan jadilah buku The Celestine Vision, yang tersaji dalam dua belas wawasan. 

Masing-masing wawasan mengandung dua sampai lima rincian dari setiap wawasan. Mulai dari kesadaran diri, memahami situasi sosial dan masyarakat, mengerti dan memahami budaya masyarakat, kejiwaan dari manusia, tujuan hidup, dan pentingnya menyadari dunia yang berubah dan ancaman kehancuran atas perilaku eksploitasi sumber daya alam, serta pentingnya kembali pada spiritualitas yang berbasiskan agama dan kebudayaan lokal masyarakat.

Sang penulis, James Redfield, mengulasnya dalam lembaran buku ini betapa terlihat menguasai psikologi, filsafat, ekologi, kosmologi, agama-agama besar di dunia dan masyarakat, serta peka dengan isu-isu yang tengah bergolak di tingkat internasional.

Menariknya, meski disebut buku ketiga (non novel) setelah dua novel terbit, James menyajikan wawasan yang terkandung pada novel selanjutnya, yaitu "The Secret Shambhala" dan "The Twelfth Insight". Sehingga dari buku "The Celestine Vision" ini saya menemukan wawasan-wawasan yang disajikan pada lanjutan dari sembilan wawasan, wawasan kesepuluh dan berlanjut pada kesebelas dan duabelas. Dan sejak terbit novel wawasan keduabelas, saya belum menemukan lagi karya James Redfield. Atau mungkin saya belum dapat kabar tentangnya yang terbaru. *** (Ahmad Sahidin)