Selasa, 22 September 2015

Foto Bawa Berkah

Di sekolah, tempat saya mengajar, seorang teman (yang sama-sama berprofesi sebagai guru) bercerita tentang kejadian yang menimpanya saat pergi ke Jakarta akhir pekan kemarin.

Saat di dalam bus, ia didatangi (kalau tidak salah dengar) dua orang yang wajah dan gaya bicaranya seperti orang Batak. Kedua orang itu salah satunya mengenakan kalung salib dan kemungkinan beragama Kristen. Terjadilah dialog yang cukup tegang.

“Kamu yang memukul kawan saya sampai babak belur ya?” tanya yang pakai kalung salib.
“Saya tidak tahu,” jawab guru.
“Kawan saya bilang ia dipukuli oleh yang pakai kacamata,” tanyanya kembali.

Teman saya menjawab, “Di Jakarta ini ribuan orang yang pakai kacamata. Lagian saya baru datang dari Bandung dan tidak kenal dengan kawanmu.”

Jumat, 18 September 2015

Menanggapi Jurnal Historia Madania: Mendefinisi Ulang Makna Sahabat

TULISAN ini saya dibuat karena teringat pada sebuah jurnal Historia Madania (Edisi I, 2011) yang diterbitkan Jurusan Sejarah dan Peradaban Islam Fakultas Adab dan Humaniora UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Di dalamnya ada tulisan berjudul “Mendefinisi Ulang Makna Sahabat” karya Ajid Hakim, dosen di jurusan Sejarah dan Peradaban Islam UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Tulisan tersebut setelah dibaca tidak ada yang baru, malah hanya menyampaikan dari tulisan atau catatan lama yang sebetulnya sudah terbilang basi. Yang cukup renyah dan sebagai penyampai informasi mungkin kutipannya dari buku “Sahabat Nabi” karya Fuad Jabali yang pernah didiskusikan bersama Ajengan Jalal (Jalaluddin Rakhmat) di UIN Bandung pertengahan 2011.

Selasa, 15 September 2015

Membaca Buku, Aliran-Aliran Dalam Islam

Judul: Aliran-Aliran Dalam Islam
Penerbit: Salamadani Publishing
Tahun: 2009

Munculnya aliran-aliran sesat dan klaim adanya nabi setelah Muhammad saw merupakan persoalan yang tidak bisa dianggap angin lalu. Apalagi keberadaannya itu cenderung mengganggu ketenteraman umat beragama. Sudah pasti, aliran dan ajaran-ajarannya jauh dari nilai-nilai kebenaran. Jika tidak sesat, pasti menyimpang. Kita melihat bagaimana pemerintah
dan umat Islam segera bertindak untuk “mengamankan” dan meminta pertanggungjawabannya. 

Memang, sudah jadi tugas pemerintah untuk menciptakan suasana yang aman, tenteram, dan damai bagi rakyatnya, termasuk menghentikan aktivitas mereka. Harus diakui bahwa persoalan keyakinan seorang manusia bersifat individu. Namun, hal yang bersifat “pribadi” pun bisa menjadi masalah ketika individu tersebut mengajak orang lain bergabung dengan cara yang tidak wajar dan bersifat menodai agama, apalagi dengan menyebutkan dirinya sebagai Nabi Allah terakhir yang jelas membuat marah umat Islam. Karena itu, untuk mengatahui aliran-aliran mana saja yang masih termasuk dalam lingkup Islam dan bagaimana ajaran dan pemikirannya, tampaknya harus mengenalinya dengan membaca buku ALIRAN-ALIRAN DALAM ISLAM.

Senin, 14 September 2015

Sabar dan Mengendalikan Emosi

Ada sebuah riwayat tentang kesabaran yang diceritakan dalam kitab Jihadun Nafs (Jihad al-Nafs, Al- Mahijah AI-Baidha, Beirut, 1993, halaman 69-70) karya Ayatullah Mazhahiri.

Di masa Rasulullah saw, ada perempuan yang memiliki anak kecil. Perempuan ini seorang muslimah. la tidak bisa membaca dan menulis tapi ia mukmin yang sejati. Imannya memenuhi jantung dan hatinya. Keimanannya dibuktikan dalam kesabaran ketika menghadapi ujian. Suatu hari anaknya itu sakit sementara suaminya sedang berada di tempat jauh untuk bekerja. Ketika suaminya bekerja, si anak kecil itu rneninggal dunia.

Istri itu duduk di samping anaknya dan menangis sejenak. la terjaga dari tangisannya. la menyadari bahwa sebentar lagi, suaminya akan pulang. la bergumam, “Kalau aku menangis terus menerus di samping jenazah anakku ini, kehidupan tidak akan dikembalikan kepadanya dan aku akan melukai perasaan suamiku. Padahal ia akan pulang dalam keadaan lelah.”

Senin, 07 September 2015

Agar diri semakin saleh

 Salah satu bagian yang terdapat dalam Islam adalah penempaan ibadah secara konsisten dan berkelanjutan yang biasanya disebut riyadhah tasawuf.

Riyadhah yang biasa dilakukan antara lain: pertama yang dilakukan adalah bertobat. Ia harus menyesal atas dosa-dosanya yang lalu dan betul-betul tidak berbuat dosa lagi sembari melafalkan dzikir dan wirid-wirid tertentu.

Kedua, untuk memantapkan tobatnya ia harus zuhud. Ia mulai menjauhkan diri dari dunia materi dan dunia ramai serta fokus beribadah.

Jumat, 04 September 2015

Laki-laki dan Perempuan


SAYA pernah baca sebuah buku tentang perempuan yang ditulis oleh salah seorang Muslim yang cukup terkenal di Indonesia. Pada buku itu diterangkan bahwa perempuan pada dasarnya punya kekhususan yang sangat berbeda, baik dari mental, intelektual maupun spiritual. Menurut
penulis buku itu, Tuhan memberikan syahwat kepada wanita sebanyak sembilan dan pada laki-laki diberikan satu; sedangkan akal diberikan pada wanita satu dan sembilan pada laki-laki.

Jelas, pernyataannya itu tampak bahwa semua yang tampak pada wanita sangat bernuansa syahwat atau mengandung daya tarik birahi kaum laki-laki. Syahwat biasanya dekat dengan dimensi emosi. Karenanya, mengapa wanita cenderung lebih emosional dan cepat marah serta
sensitif, karena aspek syhwat lebih besar. Tapi ini penting. Sebab syahwat itu dapat menentramkan laki-laki dan mengendalikan seorang pasangannya. Cuma kalau sudah aspek syahwat yang keluar, seorang wanita kadang tak bisa mengendalikan dirinya. Ia suka cepat ngambil kesimpulan, suka cepat emosi, dan rada susah baik kembali. Juga suka memendam masalah.

Kamis, 03 September 2015

Dari Sebuah Diskusi: Saqifah Bani Saidah

Diskusi ini dimulai dari berita bahwa ada pengikut mazhab Islam Syiah yang dipaksa agar kembali kepada Ahlussunah dengan alasan dahulunya sudah Sunni dan masuk Syiah karena dibohongi. Tidak jelas sebenarnya makna dari dibohongi: apakah orang yang masuk Syiah dijanjikan jabatan dan uang? Kemudian tidak terbukti sehingga bilang merasa dibohongi. Saya tidak paham dengan isi beritanya.

Berita ini kemudian jadi bahan bincang kami di sebuah milis alumni Masjid Salman ITB. Paksaan itu dipertanyakan, bahkan dikaitkan dengan Abu Bakar yang mengirim Khalid bin Walid untuk mengambil zakat. Paksaan ambil zakat ini dikaitkan dengan kekerasan atau paksaan untuk kembali pada mazhab leluhurnya orang Madura.

NU itu Syiah Kultural

Sekarang yang menjadi perbincangan umum di masyarakat Islam adalah mazhab Sunni dan Syiah. Tidak jarang kiai level kampung dapat pertanyaan seputar Sunni dan Syiah. Hal ini juga yang dialami kakak saya, seorang Muslim Sunni.

Saat mengisi pengajian malam jumat dan majelis yasinan, kakak saya ditanya tentang Syiah. Kakak yang pernah menimba ilmu di Ma’had Imarat Bandung tidak berani langsung jawab. Kalau asal jawab tanpa konfirmasi kepada ahlinya atau tanpa membaca dahulu buku yang berasal dari sumbernya merasa khawatir salah beri informasi. Meski memang sudah sering dengar dari ustadz-ustadz di Ma’had Imarat, tetapi tidak berani menyampaikan karena para ustadz tersebut mazhabnya Wahabi.