Setelah Nabi Muhammad Saw menerima wahyu yang memerintahkan agar dakwah dengan terbuka dan mengajak kerabat terdekat (keluarga) serta mengajak masyarakat Makkah untuk berpindah agama, maka perlawanan muncul dari masyarakat Makkah yang dipelopori Abu Jahal, Abu Sufyan, Abu Lahab, Shafwan bin Umayyah, dan lainnya.
Dalam rangka melaksanakan perintah Allah yakni وَأَنْذِرْ عَشِيرَتَكَ الْأَقْرَبِينَ Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat [Qs 26:214], Rasulullah Saw meminta ‘Ali bin Abu Thalib menyediakan makanan dan susu. Kemudian mengundang 45 orang tokoh-tokoh Bani Hasyim untuk datang dan menikmati jamuan. Ketika Nabi Muhammad Saw akan menyampaikan seruan mengajak mereka agar masuk Islam, seorang di antara yang hadir membuat keributan sehingga jamuan bubar. Rasulullah Saw kembali mengundang mereka dengan tetap menyediakan jamuan makan dan minum. Sembari mereka menikmati jamuan, Rasulullah Saw berdiri menyampaikan: