Kamis, 31 Januari 2019

Menyibak Tirai Kejahilan: Pengantar Epistemologi Islam


Kali ini yang beres dibaca buku “Menyibak Tirai Kejahilan: Pengantar Epistemologi Islam”. Buah pena dari Mulyadhi Kartanegara. Seorang pakar filsafat Islam dan pemerhati peradaban Islam. Karya tulis Mulyadhi sudah banyak dan saya tidak banyak yang dikoleksi. Maklum harga buku mahal sehingga kalau mau beli buku mesti menimbang dulu dengan kebutuhan dapur sehari-hari. Maklum pendapatan saya hanya dari ngajar dan meski sudah tawarkan jasa pada lembaga pendidikan tinggi ternyata tidak terpakai alias belum ada yang menyangkut. Saya nikmati saja dahulu masa pembelajaran diri ini dengan "menempel" pada dosen senior dalam urusan share ilmu dengan mahasiswa.

Senin, 28 Januari 2019

Menulis Resensi itu Mudah

Menulis resensi itu mudah. Banyak orang terkenal di koran atau media cetak karena dipopulerkan oleh para penulis. Buku, CD, Film, Majalah, Jurnal, dan kampanye politik pun kadang menggunakan jasa penulis. Bahkan pemasaran produk pun kadang dari aspek marketing menggunakan narasi yang disusun para penulis "bayaran".

Sabtu, 26 Januari 2019

Sudahkah Menemukan Musyahadah?

Saya ingin menegaskan bahwa "kenyataan" dalam hidup, yang meski berbeda dengan "harapan" dan "hasrat diri", harus dihadapi dengan penuh ketenangan dan kesiapan yang total.

Siapa pun orangnya, yang masih mengaku manusia harus tegar menghadapi rasa ngarasula jeung perkara-perkara nu matak mamala; atau kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi dengan mempersiapkan diri dan memahami bahwa dunia (dan hidup) mengandung struktur dasar,  yaitu benturan antara harapan dan kenyataan.

Jumat, 25 Januari 2019

Manusia hanya Mengaku-ngaku

Apa yang dapat kupegang hari ini sebagai pedoman hidup? Harus diakui bahwa ini memang persoalan rumit seperti melacak hakikat manusia; yang dalam term Sunda disebut “manusa”. Merupakan kepanjangan dari "mana nu salira?" Kalimat ini mempertanyakan hal kepemilikan sejati. Mana yang menjadi milikmu? Apakah tubuh dan jiwa dimiliki oleh dirimu?

Rabu, 23 Januari 2019

Thales dan Jalan Hidup

SUDAH lama ingin menulis yang kurasakan. Karena persoalan finansial, fasilitas, dan ruang-waktu yang tidak memungkinkan, niat pun tinggal niat. Akhirnya dengan sedikit upaya kukerjakan, sekadar untuk sendiri.

Dan catatan ini, bagiku, bukan sekedar menyimpan yang tak dirasakan; menangkap yang tak ditakutkan orang lain; melihat yang tak dilihat orang lain. Bukan pula mendengar yang tak didengar maupun segala sesuatu yang tak pernah dihirau-sentuh-setubuhi dengan yang sudah digariskan mereka (yang punya standar otoritas). Namun, catatan ini adalah mungkin sesuatu yang ingin “hadir” ketika kehadirannya dianggap yang-lain (the others). Maka wajar bila ada yang berpendapat, catatan ini bukan pengetahuan, bukan ilmu, dan bukan apa pun selain imaji seorang aku yang menginginkan “hidup dengan kehadiran” diriku (al-hayati bil hudhuri).

Selasa, 22 Januari 2019

Resensi buku Dirasat fi Al-Sirah Al-Nabawiyah

Prof Dr Husein Mu'nis menulis buku "Dirasat fi Al-Sirah Al-Nabawiyah". Buku ini diterjemahkan oleh Muhammad Nursamad Kamba dan terbit tahun 1999 dengan tebal buku sekira 256 halaman.

Sesuai dengan judulnya, buku ini menguraikan sejarah Rasulullah saw dalam pembacaan kritis. Sehingga dalam kajiannya tidak menyajikan kronologi historis dan tidak bercorak riwayah dalam penulisannya, tetapi tematis dan dirayah. Sajiannya berupa kajian akademik dan metodologis sehingga untuk pembaca pemula dalam studi sirah pasti akan sedikit kerut kening. Mulai aspek historiografis kitab-kitab klasik sirah, maghazi, sampai pemuatan peristiwa dalam buku-buku sejarah modern diulas secara kritis. Sejarahwan Ibnu Hisyam dan Muhammad Husein Haikal pun termasuk yang "babak belur" dalam kupasan Husein Mu'nis.

Senin, 21 Januari 2019

Keresahan Muncul Lagi

Sudah lama saya tidak menulis. Menulis sebagai kebiasaan harian saya, khususnya dalam menuangkan gerentes (gumaman dalam hati) biasanya saya lakukan dalam setiap pekan ada saja tulisan yang muncul. Namun, pada awal November 2010 tidak muncul. Masalahnya hanya satu: computer lagi rusak, monitornya mati sehingga beberapa catatan atau artikel semi serius saya tidak bisa dibuka. Tadinya mau membeli monitor baru, tapi belum terlaksana.

Minggu, 20 Januari 2019

Saat Menganggur, Lakukan Ini

Apakah menganggur itu? Mungkin belum sukses. Juga mungkin tidak ada kerjaan yang cocok dengan keahlian dan pendapatan yang memuaskan. Sebenarnya banyak aktivitas yang bisa dilakukan oleh setiap orang yang nganggur atau pengangguran. 

Kamis, 17 Januari 2019

Resensi buku Hermeneutika karya E Sumaryono

Buku Hermeneutik: Sebuah Metode Filsafat ini ditulis oleh E.Sumaryono. Saya membaca edisi revisi cetakan tahun 1999. Tebal buku 150 halaman. Penerbit Kanisius, Yogyakarta. Dulu pernah baca dan tidak ada tambahan dari uraian. Dulu hanya Schleiermacher, Dilthey, Gadamer, Habermas, dan  Paul Ricoeur. Kini ada tambahan pemikiran Derrida.

Rabu, 16 Januari 2019

Al-Quran 100% Asli, Sunni Syiah satu Kitab Suci

Al-Quran 100% Asli: Sunni Syiah satu Kitab Suci adalah judul buku karya Dr. H. A. Muhaimin Zen. Diterbitkan Nur al-Huda tahun 2013. Tebal buku 227 halaman. Diberi kata sambutan oleh KH Hasyim Muzadi, Prof Azyumardi Azra, dan KH Said Aqil Siradj, serta Prof Chuzaimah T. Yanggo dari jajaran pimpinan Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakarta.
Buku ini menurut penulisnya berasal dari disertasi (S3). Meski karya akademik, tapi isinya mudah dicerna karena beberapa uraian terkait dengan Al-Qur'an dari segi kodifikasi, riwayat tahrif dari kalangan Sunni dan kalangan Syi'ah dibahas dengan bahasa yang tidak bertele-tele dan to the points. Sehingga dari setiap uraian disajikan dalil riwayat dan argumentasi dalam bentuk komentar dari penulisnya.

Senin, 14 Januari 2019

Resensi buku Identitas Politik Umat Islam

Buku "Identitas Politik Umat Islam" terbit tahun 1997, penerbit Mizan Bandung. Tebal buku 253 halaman. Terdiri dari 17 Bab, yang satu sama lain saling terkait. Uraian dari setiap bab tidak panjang, singkat tetapi mengena pada persoalan yang dibahas. Topik yang dibahas seputar sistem  politik modern, dalam konteks Islam dengan penjelasan ilmu-ilmu sosial. Terlebih konteks industri di negara berkembang, seperti Indonesia, yang berdampak pada sistem politik dan penerapan dari teori politik.

Minggu, 13 Januari 2019

Resensi buku Tiara Para Pesuluk

Alhamdulillah kembali menyelesaikan baca buku. Kali ini buku yang dibereskan membacanya berjudul "Tiara Para Pesuluk" diterbitkan Al-Huda, Jakarta. Ditulis oleh Kamal Sayyed. Tebal buku 296 halaman dan terdiri dari 41 narasi yang dibangun dalam bentuk "novel" sejarah yang saling terkait dan kronologis dari peralihan generasi dan zaman.
​ 
Meski terjemahan, tetapi isi buku ini amat mudah dicerna. Apalagi kisah historis ini dibangun dalam ditulis bergaya novel, sehingga mudah diserap dalam memori.

Sabtu, 12 Januari 2019

Guru dan Murid Lemah Literasi

Tradisi literasi di Indonesia memang belum seperti negara-negara maju. Membaca, menulis, dan berdiskusi pun belum menjadi tradisi; bahkan dianggap tidak penting alias hanya buang waktu. Orang lebih suka memainkan handphone atau memegang handphone ketimbang pegang dan baca buku. Orang lebih suka habiskan waktu dengan ngobrol dan jalan-jalan, ketimbang membaca buku.

Jumat, 11 Januari 2019

BAHASA INDONESIA, PUTRI, DAN EDITOR

SETIAP orang yang pernah sekolah (bukan pesantren) pasti kenal dengan Bahasa Indonesia (BI). Sejak BI menjadi bahasa nasional, semua orang yang hidup di Indonesia kenal dengannya. Saya percaya semua orang tahu dan menggunakannya dalam percakapan keseharian. Apalagi bagi siswa atau pelajar sudah bukan masalah lagi karena bahasa pengantar dalam kelas menggunakan BI. Sangat aneh jika ada yang mengaku warga Indonesia tidak dapat bercakap atau berbicara BI. Kalau yang berada dalam kawasan terpencil atau daerah, mungkin dapat dimaklumi. Kalau yang termasuk orang kota atau berpendidikan dan public figure.

Rabu, 09 Januari 2019

Memakan Ikan Tidak Bersisik

Pada media sosial seperti whatsapp, facebook, twitter, dan blog, saya menemukan diskusi fiqih yang sebetulnya masuk dalam wacana ikhtilaf. Mungkin karena merasa benar sendiri sehingga ketika ada yang tidak sama dengannya segera dianggap bukan bagian dari golongannya. Padahal, sama-sama beragama Islam; sama-sama mengikuti Al-Quran dan mengikuti Rasulullah saw beserta Ahlulbait as.

Senin, 07 Januari 2019

Keluarga Rasulullah saw Lebih Prihatin

Saya harap Anda berkenan untuk membaca gerentes ini. Tidak perlu berkerut kening, tak perlu berkeluh. Insya Allah kalau Anda membacanya akan mendapatkan pengetahuan yang bakal menambah cerah akal Anda. Gerentes ini dimulai ketika saya kuliah di UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Tepatnya saat menjelang semester akhir; ketika diburu harus selesai kuliah.

Jumat, 04 Januari 2019

Resensi buku Psikologi Komunikasi

Akhir tahun 2018 ini saya masih baca buku. Kali ini buku yang dibaca direncanakan sebagai teman akhir tahun. Bukunya berjudul Psikologi Komunikasi karya Jalaluddin Rakhmat. Penulisnya seorang pakar komunikasi lulusan S1 Universitas Padjajaran Bandung dan S2 bidang komunikasi serta psikologi di Amerika. Kemudian S3 bidang politik di Australia dan mengambil S3 pemikiran Islam dari UIN Alauddin Makassar. 
Sehari-hari Jalaluddin Rakhmat di DPR RI dan sekarang calon anggota legislatif untuk DPR RI dari PDI Perjuangan nomor urut 2 dengan daerah pemilihan Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung Barat.

Kamis, 03 Januari 2019

Perlu meneladani Nabi Yakub as

Siang di perpustakaan. Sambil membaca buku Sejarah Lokal di Indonesia karya (editorial) Taufik Abdullah, yang terbit pada 1979, guru saya memecah kesunyian dengan mengucap salam. Lembut dan tenang saat menyapa kemudian terjadilah obrolan .

Dalam obrolan, guru saya berkata: … “Perlu meneladani Nabi Yakub as yang dibohongi oleh para putranya yang mengatakan Yusuf wafat. Yakub sebagai Nabi tentunya mengetahui para putranya berbohong. Namun, Yakub tidak membukanya karena memberikan kesempatan kepada para putranya untuk sadar dengan perbuatannya. Yakub bersabar dengan tidak membuka kesalahan mereka. Akhirnya muncul pula kebenaran meski sekian lama ditutupi dengan aneka bentuk kebohongan. Kebenaran tidak pernah hilang dan akan muncul pada saat yang tepat.”

Rabu, 02 Januari 2019

Menikmati Suasana Pesantren

Ahamdulillah, baru saja saya pulang dari sebuah masjid pesantren Darul Falah, Cianjur. Pesantren komunitas Tarekat Qadariyah Naqsabandiyah yang berafiliasi ke pesantren Suryalaya Tasikmalaya.

Saya masuk masjid saat adzan isya. Duduk pada shaf kedua. Saya menyalami seorang bapak berbaju hitam dan berkain sarung hitam serta pakai kopiah hitam. Ia bicara pada saya: ayeuna final.

Saya tersenyum. Saya paham maksud pembicaraannya bahwa malam ini tarawih terakhir di masjid. Saya coba balas dengan kalimat: rupina ping hiji syawal taun ieu mah bakal sami. Beliau menganggukkan kepala.

Mimpi Debat Agama

Semalam dalam tidur saya bermimpi. Dalam mimpi itu tiba-tiba saja seorang paman yang sudah wafat datang dan menepuk pundak. Beliau menyampaikan keburukan saya dalam perilaku dan ucapan.

Selasa, 01 Januari 2019

Surat untuk Tuhan

Ada ORANG miskin kebingungan. Ia tak tahu harus pada siapa meminta bantuan untuk melunasi utang dan memenuhi kebutuhan hidupnya. Ia telah mencoba pinjam tetangganya, tapi karena keseringan minta bantuan sehingga tidak diberi.