Jumat, 31 Juli 2015

Apa Itu Tasawuf?

Banyak ulama dan orientalis memberikan definisi tasawuf. Mulai dari istilah bahasa, pengertian yang diambil prosesi menjalani tasawuf, sampai yang tidak serius. Yang terakhir ini, pernah disampaikan seorang murid yang menyiapkan teh buat gurunya. Kemudian ada salah seorang saudaranya yang menjenguknya dan bertanya tentang tasawuf. Murid itu menjawab bahwa tasawuf itu menyajikan segelas teh buat sang guru. Yang tentu itu menjadi bahan tertawaan orang-orang di sekitarnya.

Dalam tradisi sufi, seorang murid yang belajar tasawuf memang diperintahkan untuk khidmat atau melayani guru sebelum mendapatkan pelajaran-pelajaran sufistik. Bisa bertahun-tahun, bisa berbulan dan bisa sekira satu minggu.

Kamis, 30 Juli 2015

Pertanyaan tentang Fathimah, Khadijah, dan Ali

Saat mengajar, saya pernah ditanya tentang putri Nabi Muhammad saw. Berikut ini pertanyaannya:

Pertama, kenapa hanya Khadijah yang melahirkan anak-anak Nabi Muhammad saw? Kedua, saat usia berapa Sayidah Fathimah binti Muhammad saw menikah dengan Imam Ali bin Abi Thalib? Ketiga, berapa tahun usia Imam Ali saat menikahi Sayidah Fathimah? Dan yang keempat, berapa usia Sayidah Fathimah saat melahirkan Imam Hasan?

Senin, 27 Juli 2015

Cerita Mudik di Cianjur

Sehari sebelum lebaran. Saya dan istri berangkat ke Cianjur. Ceritanya mudik.  Jalan macet dari arah Kopo Sayati. Tiba di terminal Leuwi Panjang. Masuk bus jurusan Bandung-Sukabumi. Sekira sepuluh menit sudah penuh dan bus berangkat. Harga ongkos  30.000. Biasanya 25.000. Naik 5.000. Wajar dan tidak terlalu berat karena memang jaraknya juga tidak jauh. Tetapi masih kena hukum safar. Tadinya mau berangkat ba’da shalat zhuhur, hanya khawatir penuh dan berebut bus kemudian cuaca yang panas. Maka berangkat pagi dan tiba di rumah mertua jam sebelas.

Setiba di rumah, seperti biasa bersalaman dan tanya kabar. Kemudian istirahat dan menunaikan shalat zhuhur kemudian ashar. Tentu kena hukum qashar karena niat tinggal kurang dari sepuluh hari. Hanya dua hari. Jumat sore langsung balik ke Bandung.

Minggu, 19 Juli 2015

Menghafal Al-Quran hingga Wafat

Guru saya bercerita bahwa guru yang mengajarinya tahfidz al-quran mengisahkan seorang kakek tua yang belajar menghafal al-quran dalam usia sepuh. Kakek itu usianya sekira tujuh puluhan. Ia memulai menghafal dari surah Al-Baqarah sampai surah Annas.

Cukup lama itu dilakukannya. Tiba pada surah Annas kemudian kakek itu meninggal dunia. Guru saya bilang, ternyata meski sudah sepuh ayat al-quran tetap masih bisa menempel pada ingatan seorang sepuh.

Dari cerita itu, guru saya memotivasi untuk mulai belajar menghafal al-quran. Kalau pun tidak tuntas sampai 30 juz karena dijemput maut, setidaknya sudah menjadi bukti dari niat dan bukti dirinya mencintai Allah.

Jumat, 17 Juli 2015

Zarah Kuring, Boboran Shiam

Ieu mah ngan ukur bahan keur lenyepaneun urang sarerea. Ieu mah dumasar kana hirup kuring. 

Ayeuna mayunan boboran shiam. Karaos beurat kaditu kadieu. Karasa hoream indit kaditu kadieu. Duka teuing kunaon dina boboran taun ieu bet hese ngejat miang ka sarakan. Kuring boga niat dina Romadon ieu hoyong ka Garut, nadran ka biang sareng rama. Hayang zarah ka pun sepuh kuring anu geus almarhum duanana. Ngan asa beurat bae rek indit teh. Asa hese ngalengkah. Nahanya? Naha ieu gogoda zarah kitu?

Sabtu, 11 Juli 2015

Belajar Islam di UIN Bandung


Saya termasuk orang yang tertarik dengan wacana Islam. Karena itu, sejak dari kuliah saya senang bergabung dengan kawan-kawan yang senang dalam wacana dan kajian Islam. Di Universitas Islam Negeri (UIN) Bandung banyak kawan-kawan yang berpaham liberal, pluralis, dan ada pula yang Syiah (khususnya dari IJABI). Saya juga berkawan dengan orang-orang fundamentalis. 

Di kampus UIN selama semester 1 hingga 4 belajar ilmu-ilmu Islam. Yang termasuk matakuliah dasar umum seperti metodologi studi Islam (belajar ilmu dan metode memahami agama Islam), ilmu kalam, ulumul quran, tafsir quran, ulumul hadis, kajian hadis, ushul fiqih, kajian fiqih, ilmu sosial dasar, ilmu alamiah dasar, pemikiran modern dalam Islam, filsafat ilmu, filsafat Islam, ilmu tasawuf, dan sejarah peradaban Islam.

Jumat, 10 Juli 2015

Muslim Syiah, Anti NKRI

Ini masih tentang Syiah di Indonesia. Baru-baru ini ada kajian di Bandung yang menyatakan Muslim Syiah anti NKRI. Saya tertawa dan geleng-geleng kepala: mengapa kebencian sampai begitu terlihat bodohnya orang yang benci kepada pengikut Mazhab Syiah?

Tentu saja buat saya aneh. Orang yang menyebutkan bahwa Muslim Syiah berpotensi meruntuhkan Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah orang yang tidak belajar dari sejarah. 

Sepanjang sejarah Indonesia yang melakukan makar adalah DI TII/NII Kartosuwirjo, Kahar Muzakir, Permesta, PKI, dan sekarang ini yang jelas terlihat Anti NKRI adalah kelompok radikal Islam dan kelompok yang sering teriak khilafah Islamiyyah. Termasuk kaum takfiri yang senang kafirkan Syiah, masuk dalam gerakan Anti NKRI. Karena mereka coba pecahkan Indonesia melalui konflik mazhab dan pensesatan pada orang Islam yang beda mazhab.

Selasa, 07 Juli 2015

Belajar Filologi dari Kasus Manuskrip

Dalam buku Kyai NU dan Imam Marja Syiah Memutilasi Salafi Wahabi, KH Alawi Nurul Alam Al-Bantani menyajikan satu manuskrip debat Imam Jafar Shadiq dengan Syiah Rafidhah. Saya baca dengan santai dan setelah itu saya hanya tersenyum. Saya lihat rujukan internet yang disematkan pada tulisan tersebut berasal dari situs: fimadani.

Sudah mafhum kalau situs fimadani memuat berita atau artikel yang menebar kebencian dan cenderung memprovokasi agar benci umat Islam yang meyakini mazhab Syiah. Kemudian memuat manuskrip yang berkaitan dengan Imam Jafar,  tentu layak untuk dipertanyakan kebenarannya.

Sebelum mengomentari tulisan yang dimuat Pak Alawi dalam bukunya, saya ingin sedikit berbagi tentang filologi karena manuskrip berada dalam ranah bidang studi ini.

Minggu, 05 Juli 2015

Inilah Dia, Sang Pemusar Gelombang

PERKEMBANGAN novel di Indonesia semakin hari terus berubah. Dahulu kita mengenal karya-karya sastra roman dan cerita-cerita yang berlatarbelakang geografis atau kebudayaan sebuah daerah. Kemudian muncul novel-novel bernuansa politik dan sejarah. Kini, mulai menjamur novel yang mengambil inspirasi tokoh-tokoh yang mengubah dunia. Mulai dari novel biografis Nabi Muhammad saw, ilmuwan, ulama, dan tokoh pergerakan politik.

Untuk novel yang disebut terakhir, telah lahir dari tangan M.Irfan Hidayatullah yang berjudul Sang Pemusar Gelombang: Sebuah Novel yang Berpuasar pada Peri Kehidupan Syaikh Hasan Al-Hasan. Meski bukan termasuk baru dari segi tema, tetapi buku ini memiliki kekhasan yang tidak dimiliki novelis lainnya. Secara umum novel ini terdapat dua seting yang berbeda: perjalanan dakwah Rosid dan perjalanan dua aktivis kampus. Meski begitu, sama-sama menampilkan perjalanan hidup Syaikh Hasan Al-Bana.