Jumat, 04 Januari 2019

Resensi buku Psikologi Komunikasi

Akhir tahun 2018 ini saya masih baca buku. Kali ini buku yang dibaca direncanakan sebagai teman akhir tahun. Bukunya berjudul Psikologi Komunikasi karya Jalaluddin Rakhmat. Penulisnya seorang pakar komunikasi lulusan S1 Universitas Padjajaran Bandung dan S2 bidang komunikasi serta psikologi di Amerika. Kemudian S3 bidang politik di Australia dan mengambil S3 pemikiran Islam dari UIN Alauddin Makassar. 
Sehari-hari Jalaluddin Rakhmat di DPR RI dan sekarang calon anggota legislatif untuk DPR RI dari PDI Perjuangan nomor urut 2 dengan daerah pemilihan Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung Barat.

Bukunya saya baca sekira satu pekan. Dan saya kutipkan bagian yang menurut saya penting dari buku untuk dibagikan, yaitu "Kita yakin bahwa internet akan memperbaiki dan memperkaya hidup kita. Ia punya kemampuan untuk itu. Tetapi, ia juga punya potensi adiktif dengan akibat-akibat yang, bila tidak dideteksi dan tidak dikendalikan, secara diam-diam akan merajalela di sekolah, universitas, kantor, perpustakaan, dan rumah kita" (halaman 454).
Demikian kutipan dari buku "Psikologi Komunikasi" edisi revisi karya Dr Jalaluddin Rakhmat. Penerbitnya Simbiosa, Bandung, November 2018. Dahulu buku ini best seller dan dicetak tiga puluh kali sejak tahun pertama terbit 1985 sampai 2015.

Saya senang membacanya. Saya lihat-lihat di dalamnya banyak istilah teknis dalam psikologi dan komunikasi, serta gaya penyajiannya pun akademik. Dan memang buku ini khusus dibaca oleh mereka yang kuliah psikologi komunikasi atau mengambil program studi ilmu komunikasi.

Buku ini terdiri dari 488 halaman. Dibagi dalam sembilan bab. Dua bab terakhir, delapan dan sembilan, sangat kontekstual dan berkenaan fenomena yang menjangkiti masyarakat Indonesia, yaitu realitas virtual dan adiktif internet. Dan kutipan di atas pun terkait dengan internet yang menyebabkan manusia menjadi bermasalah dalam kehidupannya.

Bab satu sampai tujuh terkait materi kuliah psikologi komunikasi mulai dari definisi, ciri dan karakter, serta contoh dari setiap materi ilmu komunikasi. Antara lain karakteristik manusia komunikan, sistem komunikasi intrapersonal, sistem komunikasi interpersonal, sistem komunikasi kelompok, sistem komunikasi massa, psikologi komunikator dan psikologi pesan. Kemudian bab yang baru adalah Media Realitas Virtual dan Adiktif Internet. Dua bab ini menarik dibaca karena terkait dengan kondisi yang banyak dikeluhkan para orangtua dan para guru tentang betahnya anak-anak dengan gawai berupa handphone atau smartphone dalam akses internet dan games.

Awalnya saya membaca buku tersebut secara runut dari pengantar kemudian bab satu dan dua serta tiga dan bab empat, yang berakhir pada halaman 154. Tapi kemudian loncat pada bab delapan dan sembilan. Dua bab terakhir ini saya kira yang penting diketahui terkait dunia internet, perilaku manusia para pengguna internet, dan dampak dari internet bagi kehidupan manusia serta kesehatan jiwa. Dan ternyata internet sangat berpengaruh pada kehidupan manusia. Tidak percaya? Silakan baca bukunya! *** (
ahmad sahidin, pembaca buku dan pegiat keagamaan)