Minggu, 20 Januari 2019

Saat Menganggur, Lakukan Ini

Apakah menganggur itu? Mungkin belum sukses. Juga mungkin tidak ada kerjaan yang cocok dengan keahlian dan pendapatan yang memuaskan. Sebenarnya banyak aktivitas yang bisa dilakukan oleh setiap orang yang nganggur atau pengangguran. 
​Di antaranya bersih bersih selokan dekat rumah atau pungut sampah di sekitar rumah. Hanya aktivitas tersebut tidak berbuah penghasilan berupa uang. Hanya pujian yang didapat dari keluarga dan tetangga. Ini juga bagus secara sosial dan secara finansial tidak ada yang didapat. Kalau ia menjadi petugas sampah, mungkin dapat uang bulanan. Kalau sukarela, hanya pujian saja. Ini juga sudah bagus. Tapi kadang tidak banyak orang melakukannya. Alasannya satu, yaitu tidak ada upah berbentuk uang.

Bagi orang saleh yang masih menganggur, bisa mengisi waktunya dengan membaca al-Quran dan dzikir. Setahu saya kalau tidak penuh penghayatan aktivitas tersebut akan muncul rasa jenuh juga. Apalagi berulang ulang. Tapi lakukan saja daripada bingung tidak ada aktivitas.

Bagi yang terpelajar atau sarjana yang menganggur bisa isi aktivitas dengan baca buku atau menulis di medsos tentang hal yang menyegarkan pikiran. Juga tentang kehidupan masyarakat atau sekolah dan pendidikan yang tidak bawa keuntungan finansial di akhir lulus. Atau membantu RT dan RW dalam kegiatan kemasyarakatan, seperti membuka kursus baca tulis gratis untuk anak yatim dan piatu. Jika bisa membaca Al-Quran bisa mengajari orang-orang yang belum bisa baca Alquran dan jangan meminta bayaran. Saya kira ini lebih baik dan akan bermanfaat dalam mengisi masa menganggurnya.

Bagi yang nganggurnya tidak tertarik dengan yang disebutkan di atas, dapat mengisi aktivitasnya dengan membantu orangtua di rumah. Misalnya cuci pakaian, cuci piring, sapu dan pel lantai, belanja ke warung, dan lainnya.

Jika sudah dilakukan dan masih merasa kurang maka seringlah jalan kaki dan olahraga. Kemudian bersih-bersih rumah serta lingkungan sekampung. Lakukan seluruh aktivitas tersebut setiap hari maka itu akan menjadi kegiatan harian yang penuh manfaat. Meski tak ada upah, lakukan saja sebagai sumbangan diri sendiri untuk keluarga dan masyarakat.

Saya kira problematika yang nganggur itu bukan tidak ada kerjaan atau kegiatan, tetapi masalahnya adalah APAKAH setiap kegiatan itu menghasilkan uang atau materi biaya hidup keseharian? Ini yang biasanya menjadi persoalan dalam hidup manusia. Bahwa uang atau sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhan dasar hidup dianggap utama dalam hidup. Benarkah? *** (Ahmad Sahidin)