Sabtu, 24 September 2022

Sirah Nabawiyah Ibnu Hisyam: Peristiwa Wafat Rasulullah Saw

Rangkaian cerita sejarah ini dari buku Sirah Nabawiyah Ibnu Hisyam, jilid dua, edisi terjemahan dan diterbitkan Darul Falah tahun 2017. Diceritakan pada tahun 7 Hijriah, Nabi Muhammad Saw diracun oleh Zainab binti Harita, istri Sallam bin Mishkam tokoh Yahudi di Haibar yang dikalahkan pasukan Islam dipimpin Ali.  

Para tokoh Yahudi Haibar tewas, tinggal anak dan kaum perempuan. Saat di Haibar, Nabi dijamu kambing bakar bagian paha kanan. Yang memberi Zainab, janda dari Sallam. Saat digigit dagingnya, terdengar suara dari daging bahwa ia dilumuri racun. Terbukti sahabat nabi yang ikut makan, Bisyr bin Al-Barra bin Ma'rur, seketika muntah darah dan langsung wafat. 

Dipanggil Zainab. Ia mengakui telah meracuninya karena ingin mengetahui kedudukan Muhammad. Jika raja akan mati saat itu. Jika Nabi maka akan selamat. Nabi tersenyum dan memaafkan Zainab. Sayangnya tidak ada penjelasan tentang apakah Zainab harus bayar diyat (ukuran uang 100 ekor unta) karena menewaskan Bisyr? 

Sejak peristiwa di Haibar, tahun 7 Hijriah sampai tahun 10 hijriah Nabi masih sehat. Setelah dari Haji Wada' sekaligus perjalanan pulang dari Ghadir Khum, yaitu pertengahan bulan Dzulhijjah kemudian masuk bulan Muharram, diceritakan Nabi mulai sakit pada Shafar. Di saat sakitnya yang belum parah, Nabi oleh malaikat Jibril ditawari pilihan kembali kepada Allah atau hidup dengan usia panjang. Nabi memilih kembali kepada Allah.  

Saat masa sakit, Nabi sering ziarah kubur ke pemakaman Baqi. Dari lokasi ini Nabi berdoa untuk almarhumin umat Islam, khususnya syuhada Uhud, meminta ampunan untuk kaum anshar dan muhajirin. Doa itu juga disampaikan oleh saat selesai shalat jamaah.  

Satu saat di pertengahan bulan Shafar, dekat mimbar Nabi terkulai lemah badannya. Jamaah segera membawanya ke rumah Aisyah dibopong oleh Fadhl bin Abbas dan Ali bin Abu Thalib. Di rumah Aisyah, Nabi pingsan. Para istri Nabi hadir.  

Di antara mereka ada Abbas, paman Nabi, dan seorang dari istri Nabi meminta Abbas agar memasukkan obat pada mulut Nabi yang dibawa dari Habasyah. Seketika itu Nabi bangun dan tidak berkenan dengan perilaku tersebut. Nabi minta agar tiap istri meminum cairan obat. Nabi kembali tertidur. Saat bangun Nabi melihat di antara yang hadir ada ibu dari Bisyr. Nabi berkata kepadanya bahwa ia kini mengalami nasib yang diderita oleh Bisyr akibat racun. Kejadian itu pada rabu terakhir di bulan Shafar. 

Dalam riwayat disebut ada musibah pada hari kamisnya saat nabi minta kertas dan pena untuk membuat sebuah wasiat, ternyata tidak dilaksanakan oleh orang-orang yang hadir. Malah ada sahabat yang mengatakan Nabi sedang meracau akibat sakit sehingga tak perlu dipatuhi permintaannya. 

Masih dalam buku Sirah Nabawiyah Ibnu Hisyam, disebutkan senin pagi, Nabi memaksakan ke tempat shalat di masjid. Ia duduk sebelah Abu Bakar yang memimpin shalat. Kemudian menyampaikan pesan agar pasukan Usamah bin Zaid berangkat ke Mu'tah. Beberapa sahabat senior tidak ikut Usamah. Karena kondisi makin lemah, Nabi kembali ke rumah dibopong oleh Ali dan Abbas. 

Saat di rumah, Nabi minta kayu siwak untuk gosok gigi. Setelah ada siwak, Nabi menggosok giginya dan meminta air dalam wadah untuk melakukan wudhu. Setelah itu disebutkan Nabi wafat berada dalam pangkuan Aisyah pada waktu dhuha. Tangis pun terdengar dari rumah Rasulullah Saw.

Demikian cerita akhir hidup Rasulullah Saw yang saya dapatkan dari buku Sirah Nabawiyah Ibnu Hisyam. Ada sejarawan yang mengatakan Rasulullah Saw wafat pada 28 Shafar 11 Hijriah (24 Mei 632 Masehi). Juga ada yang sebut tanggal 12 Rabiul Awwal, yang tercantum pada kitab Al-Maghazi karya Muhammad bin Umar Al-Waqidi. *** (ahmad Sahidin)