Managemen Qalbu
(MQ) merupakan konsep pedoman hidup Islami yang dicetuskan Pimpinan Pesantren
Daarut Tauhiid Bandung, KH Abdullah Gymnastiar (Aa Gym), yang mengajarkan
sebuah konsep baru Syiar Islam. MQ menawarkan untuk mengajak orang
memahami hati atau qalbu, diri sendiri, agar mau dan mampu mengendalikan diri
setelah memahami benar siapa dirinya sendiri. Jadi konsep MQ ini merupakan
sebuah penyadaran yang dimunculkan atas kesadaran dirinya sendiri untuk
menjadikan hidupnya lebih baik dan senantiasa berada dalam keridhoan Allah SWT.
Menurut Aa Gym, orang sering lupa terhadap
diri sendiri. Bahkan, orang selalu menyalahkan orang lain jika terjadi sesuatu
pada dirinya. Sebaiknya setiap orang harus sadar, bahwa semua yang terjadi dan
bakal terjadi bermula dari dirinya sendiri. Jika ingin menjadi baik, tentu dia
harus berbuat baik. Jadi, harus lebih dulu mengenali dan memahami diri sendiri.
Namun semua itu
memusat pada qalbu. Rasulullah SAW dalam sebuah hadits, menyebutkan bahwa dalam
diri manusia itu terdapat suatu organ. Kalau organ itu baik, baik jugalah
seluruh manusia itu. Tetapi, kalau ia busuk, busuk pulalah seluruh manusia itu.
Organ itu adalah qalbu (hati).
Dalam menjalani
hidup ini, kata Aa Gym, modal dasar untuk membentuk jiwa yang tangguh, penuh
dedikasi, dan disiplin dalam menjalankan kerja sehari-hari adalah dengan qalbu
yang bersih dan suci.
Pada konsep MQ,
semuanya dimulai dari hati kita sendiri. Maka agar menjadi manusia yang baik
dan solih, hatinya harus bersih dari berbagai penyakit hati. Karena itu,
seorang muslim harus sangat mementingkan pembenahan hati, atau yang sering
disebut metode Manajemen Qalbu (MQ).
MQ dalah upaya
untuk mengatur dan memelihara kebeningan hati dengan cara mengenal Allah. Salah
satu caranya dengan berzikir. Selanjutnya, hati yang damai itu diisi dengan
nilai-nilai rohani Islam seperti sabar, rida, tawakal, ikhlas, jujur, dan
disertai dengan ikhtiar. Bila sudah memiliki itu, maka apa yang disampaikan (dengan hati yang
tulus) itu akan menyentuh relung hati orang banyak.
Menurut Aa Gym,
agama pasti mampu menyelesaikan berbagai masalah yang sedang dihadapi bangsa
Indonesia. Hanya, masalahnya, mengamalkan agama dan menyosialisasikannya harus
dilakukan terus-menerus, lebih inovatif, dan kreatif. Jadi, bisa diterima
masyarakat yang terus mengalami perubahan. Namun yang terpenting, kata Aa Gym,
bagaimana kita mengaktualisasikan pemahaman agama itu dengan benar dan
konsisten. Dengan begitu, masyarakat bisa menerima agama sebagai suatu solusi.
Jangan hanya mengaku beragama, tetapi tindakan dan perilakunya justru jauh dari
agama itu. Kondisinya saat
ini kan seperti itu. Banyak masyarakat yang tidak konsisten dengan agamanya.