Sabtu, 26 Agustus 2023

Ustadz Yusuf Mansur: Dua Amalan yang Mengantarkan ke Tanah Suci


Salaam. Ini sebuah pengalaman berharga dari Ustadz Yusuf Mansur. Saya tulis kembali dari ceramahnya di Bandung. Berikut ini catatannya:
 

Beberapa waktu lalu saya melakukan umrah liburan. Kita merancang liburan keluarga ke tanah suci, bukan ke yang bersifat hiburan. Kita berangkat bareng dengan keluarga kayak ke Makkah dan Madinah. 

Sebutlah ada sebuah keluarga yang miskin. Ia memang tahu bahwa dirinya tidak akan bisa umrah. Ia sering melihat tetangganya dengan mudah berangkat umrah atau liburan ke lokasi hiburan. Setiap liburan pergi umrah. Dia, keluarga miskin itu, boro-boro mau ke Tanah Suci ke Tanah Abang saja tidak sampai. 

Namun, ia mendengar dari guru pengajiannya ada dua amalan yang dapat mengantarkannya ke Tanah Suci, baik itu haji maupun umrah. Pertama, sedekah setiap Jumat.  Kedua, baca ismu Allah al-adzom (nama-nama mulia Allah) yang terdapat dalam surah Al-Hadiid (57) ayat 1-6: “Semua yang berada di langit dan yang berada di bumi bertasbih kepada Allah . Dan Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. Kepunyaan-Nyalah kerajaan langit dan bumi, Dia menghidupkan dan mematikan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Dialah Yang Awal dan Yang Akhir Yang Zhahir dan Yang Bathin ; dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu. Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa: Kemudian Dia bersemayam di atas 'arsy  Dia mengetahui apa yang masuk ke dalam bumi dan apa yang keluar daripadanya dan apa yang turun dari langit dan apa yang naik kepada-Nya. Dan Dia bersama kamu di mama saja kamu berada. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan. Kepunyaan-Nya-lah kerajaan langit dan bumi. Dan kepada Allah-lah dikembalikan segala urusan. Dialah yang memasukkan malam ke dalam siang dan memasukkan siang ke dalam malam. Dan Dia Maha Mengetahui segala isi hati.” 

Keluarga miskin kemudian mengamalkannya secara bersama. Supaya lebih mantap baca al-Quran dan amalan sedekahnya, keluarga ini meminta anaknya untuk mengajak anak-anak lain ke rumahnya makan pagi (sarapan) bersama setiap hari Jumat. Sekitar 20 anak sesudah shalat shubuh langsung ke rumah keluarga miskin tersebut dan duduk untuk mendapatkan sarapan kacang ijo. Sebelum sarapan, mereka kemudian membaca ismu allah al-adzom itu bersama-sama. Kemudian, berdoa meminta kepada Allah tentang keinginannya berangkat umrah ke Tanah Suci. Tujuh bulan riyadhah itu dilakukan dan akhirnya pada Juli kemarin mereka semua berangkat umrah bersama ke Tanah Suci. Bukan hanya keluarga miskin saja, termasuk 20 anak yang ikut membaca dan mengamininya. Jalan punya Allah dan duit punya Allah. Jadi, mudah bagi Allah untuk membuka pintunya. 

Nah, ternyata yang memberangkatkannya itu orang kaya yang mengisi liburannya dengan umrah. Keluarga kaya itu bingung karena pada tahun itu ia beniat untuk mengeluarkan sedekah sebesar 1 miliar dengan jalan umrah. Kemudian, orang kaya itu mendengar bahwa ada keluarga miskin yang selalu berdoa bersama 20 anak karena ingin umrah. Mendengar itu, si orang kaya datang pada Jumat pagi dan mengikuti kegiatan tersebut. Selesai berdoa, si orang kaya itu bilang bahwa ia siap memberangkatkan secara gratis untuk keluarga miskin dan 20 anak tersebut. Luar biasa. Kalau Allah sudah berkehendak, tidak ada lagi yang bisa menghalanginya. Segarusnya cara yang dilakukan keluarga miskin tersebut dilakukan juga umat Islam yang mengharapkan pertolongan dan bantuan Allah. 

Riyadhah tersebut dilakukan dalam satu grup. Misalnya, sekelompok anak SMA membuat club baca waqiah, shalat dhuha bersama, khidmat orangtua bersama, dan lainnya. Kemudian dalam grup tersebut kita minta apa yang diinginkan atau dicita-citakan oleh kelompok grup tersebut. Terus saja jalankan sampai Allah membuka pintunya. Atur riyadhah grup tersebut setiap satu pekan atau dua, bahkan kalau susah setiap bulan. Lakukan dengan istiqamah. Insya Allah, akan terbuka pintu hal-hal yang kita cita-citakan. Allah pemilik jagad raya dan Allah Yang Mahakuasa yang menentukan jalan kehidupan kita.*** (ahmad sahidin)