Senin, 14 Agustus 2023

Mengingat Kembali (tentang) Sayidah Fathimah Az-Zahra

1 Dzulhijjah dalam sejarah Islam merupakan hari pernikahan Sayidah Fathimah binti Muhammad saw dengan Imam Ali bin Abi Thalib karamallahu wajhah. 

Dalam sebuah hadits Rasulullah saw bersabda, "Wahai Fathimah aku nikahkan kamu dengan orang yang pertama beriman kepada Allah dan kepadaku" (kitab Sawaiq Muhriqah, hal.85; Kifayah At-Yalib, hal.298;  Dhakair Al-Uqba, hal.29). 

Empat pertanyaan dari murid

Dalam rangka mengingat kembali sosok Sayidah Fathimah Az-Zahra, saya ingin berbagi obrolan dengan murid-murid SMP Bahtera Bandung. Kejadian berlangsung dua bulan lalu. 

Dalam kelas keagamaan, seorang murid menyampaikan kultum. Pada pertemuan itu yang dibahas adalah sosok Sayidah Fathimah. Saya sangat menikmati kultum yang membacakan rangkuman yang didapatinya dari internet. 

Selesai kultum, tiba-tiba seorang murid laki-laki mengajukan pertanyaan pada kawannya yang kultum. Karena tidak terjawab, dilemparkan kepada saya yang menjadi pendamping keagamaan. Saya cukup kaget karena saya sendiri tidak paham dan mengetahui secara lengkap sejarah hidup Sayidah Fathimah. Maklum, saya sendiri masih belajar. 

Nah, ini dia pertanyaannya: 

Pertama, kenapa hanya Khadijah yang melahirkan anak-anak Nabi Muhammad saw?

Kedua, saat usia berapa Sayidah Fathimah menikah dengan Imam Ali?

Ketiga, berapa tahun Imam Ali menikahi Sayidah Fathimah?

Keempat, berapa usia Sayidah Fathimah saat melahirkan Imam Hasan? 

Mendengar pertanyaan tersebut saya sedikit kaget karena sebelumnya tidak terpikirkan. Saya sampaikan bahwa pertanyaan tersebut detailnya harus dilihat langsung ke buku-buku sejarah. 

Jawaban yang pertama, setelah dibaca-baca, ternyata dalam sejarah, tidak hanya Khadijah yang melahirkan anak dari Rasulullah saw. Maryam Al-Qibtiyah juga melahirkan Sayid Ibrahim yang wafat saat kecil. Buah perkawinan Rasulullah saw dengan Khadijah yang hidup dan terus melahirkan keturunan hanya Sayidah Fathimah. Putra Nabi seperti Sayid Qasim dan Sayid Abdullah wafat saat kecil. Dari garis Sayidah Fathimah, Rasulullah saw memiliki keturunan, termasuk para Imam mazhab berasal darinya. 

Kedua, dalam kajian sejarah terjadi perbedaan pendapat. Ada yang berpendapat pada usia 10 atau 11 tahun (kalau menghitung lahirnya dari tahun 5 kenabian; sekira 615 Masehi). Juga ada yang menyatakan usia 14 tahun (kalau menghitung lahirnya dari tahun 2 kenabian; sekira 612 Masehi). Sejarah menyebutkan tahun nikah Sayidah Fathimah dengan Imam Ali berlangsung di Madinah tahun 2 hijrah (sekira 625 Masehi karena hijrah Nabi terjadi pada 623 Masehi). Kabarnya, sahabat Abu Bakar, Umar bin Khaththab, dan Utsman bin Affan melamar Sayidah Fathimah. Namun ditolak. 

Ketiga, Imam Ali menikah (dengan Sayidah Fathimah) saat berusia 25 tahun. Hitungan saya adalah berdasarkan pada lahir Imam Ali bertepatan pada 13 Rajab 10 tahun sebelum bitsah atau kenabian (sekira 600 Masehi) dan bitsah terjadi pada 610 Masehi serta hijrah jatuh pada tahun 623 Masehi. Ketika bitsah, usia Imam Ali sekira 10 tahun dan ketika hijrah ke Madinah berusia 23 tahun. Kalau disebutkan bahwa pernikahan Imam Ali dan Sayidah Fathimah terjadi pada tahun 2 hijrah (625 Masehi) maka usia Imam Ali saat menikah adalah 25 tahun. Usia yang sama ketika Nabi Muhammad saw menikah dengan Khadijah. 

Keempat, saat Sayidah Fathimah berusia 12 tahun atau 14 tahun Imam Hasan lahir, yaitu 15 Ramadhan tahun 3 hijrah (sekira 626 Masehi). 

Memang amat rumit mengurai tentang usia tokoh sejarah Islam. Apalagi akses dalam kitab-kitab utama terbatas dan kitab yang beredar sudah diubah-ubah atau disesuaikan dengan kepentingan penerbitnya. 

Kita mengetahui bahwa dalam Islam kalender hijriyah ditentukan setelah hijrah Nabi oleh Umar bin Khaththab saat berkuasa. Sedangkan hitungan lahir atau usia sebelum hijrah, biasanya para sejarawan menggunakan kalender Masehi.  Saya kira ada persoalan saat hitung-hitung yang harus kembali diverifikasi. Kemudian harus dikonversikan dalam kalender masehi. Saya sendiri tidak mengerti. Jadi, yang ditulis di atas berdasarkan perkiraan saya. Mohon maaf kalau ada yang tidak berkenan. Karena itu, bagi yang punya pendapat lain atau rujukan yang kuat dari segi ilmu hadis atau astronomi, silakan berbagi. Maklum saya hanya mengandalkan data bacaan buku-buku terjemahan. 

Ke mana hadis-hadis dari Sayidah Fathimah?

Sayidah Fathimah Az-Zahra adalah putri tercinta Nabi Muhammad saw. Beliau lahir pada 20 Jumaditstsani tahun lima kenabian. Dalam buku The Venture of Islam (jilid 1) karya sejarawan Marshal G.S. Hodgson disebutkan tahun pertama kenabian atau masa bi’tsah Rasulullah saw pada 610 Masehi. Jadi, tahun lima kenabian jatuh pada 615 Masehi.  Pada tahun ini Sayidah Fathimah lahir dari rahim bunda Khadijah binti Khuwailid. 

Kalau membaca buku sejarah yang mengisahkan kehidupan Sayidah Fathimah sangat sedikit kisah hikmah yang diketahui oleh umum. Saya kira hanya ada tiga kisah dari sayidah Fathimah yang dikenal di masyarakat Islam.

1. Berkaitan tentang permintaan pembantu di rumah yang kemudian diberi wirid tasbih zahra oleh Rasulullah saw. 

2. Kalung yang kembali lagi kepada Sayidah Fathimah setelah disedekahkan  kepada pengemis. 

3. Permintaan buah delima saat sakit yang kemudian mendapatkan sepuluh delima. 

4. Kisah sakit hatinya Sayidah Fathimah saat Imam Ali hendak menikah lagi (tapi ini masih dalam perdebatan riwayatnya). 

5. Kisah shalat sunah Sayidah Fathimah yang dari atap rumahnya ada tembusan cahaya dari langit. 

Kisah atau riwayat itulah yang saya pernah baca dan dengar. Sedangkan yang lainnya belum saya temukan. Berharap nanti ada yang mengisahkan kepada saya tentang riwayat keutamaan dari Sayidah Fathimah yang lebih lengkap. 

Dalam buku  Fathimah : Sebuah Novel yang ditulis Kamal Seyyed dan diterbitkan Al-Huda; pengisahan hidup Sayidah Fathimah kurang terfokus dan bahkan lebih banyak mengeluas perjalanan kehidupan Rasulullah saw. Padahal, buku tersebut ditulis oleh penganut Mazhab Syiah. 

Dalam buku Hanya Fathimah Bunga Nan Jadi Bunda Ayahnya karya Muhammad Abduh Yamani dan diterbitkan PT IIMan pun sama. Lebih banyak pengulasan kisah yang berkaitan dengan Rasulullah saw ketimbang Sayidah Fathimah. 

Buku yang ditulis Ali Syariati berjudul Fatimah az-Zahra: Pribadi Agung Putri Rasullulah saw memang agak lain yang mengulas berdasarkan konteks sejarah. Lagi-lagi terjebak pada kronologi sejarah Islam dan kisah hidup Rasulullah saw sehingga nila-nilai teladan dari sang putri Nabi nyaris tidak ada, kususnya yang berkaitan dengan rumah tangga dan bagaimana menjadi seoarng muslimah ideal.

Sejarah mengisahkan bahwa Sayidah Fathimah wafat pada usia 18 tahun; pada Selasa, 3 jumadits-tsani 11 hijriah. Saya yakin selama hidupnya, Rasulullah saw pasti mengajarkan Islam dan memberi ilmu-ilmu yang berkaitan dengan agama kepadanya. Bahkan kehidupan keseharian Nabi akan lebih jelas perilakunya kalau Sayidah Fathimah yang menyampaikannya. Beliau sebagai putri pasti mengetahui keseharian ayahnya. 

Menurut saya bahwa sunnah-sunnah Nabi Muhammad saw harusnya lebih banyak berasal dari Sayidah Fathimah ketimbang dari orang lain yang mengenal Nabi sebatas sahabat atau masyarakat setempat. Anehnya, dalam hadis-hadis atau riwayat yang saya dengar atau baca malah lebih banyak dari sahabat atau orang lain yang bukan termasuk keluarga. Begitu juga dengan Khadijah, sangat sedikit hadis atau riwayat yang berasal darinya. *** (ahmadsahidin)