Saya tadi agak bingung ketika di kelas dalam pelajaran agama, salah seorang murid bertanya: mengapa orang-orang Islam yang mengambil mazhab Syiah disebut sesat dan diserang sampai harta bendanya hancur serta dua orang meninggal dunia? Bukankah kaum Muslim Syiah juga punya dalil-dalil yang berdasarkan Al-Quran dan Hadis?
Saya hanya tersenyum. Saya tidak bisa menjawabnya dengan tegas atau
menenteramkan sang penanya. Saya sampaikan kepada murid tersebut bahwa
sebetulnya sudah banyak beredar buku-buku yang membahas ajaran mazhab Syiah beserta
dalil-dalilnya. Sudah banyak juga konferensi dan kegiatan rembug ulama sedunia
tentang pentingnya ukhuwah Islamiyyah dan pernyataan tentang Syiah sebagai
bagian dari Islam. Karena itu, bagi saya, semua mazhab yang masih bertuhankan
Allah, bernabikan Muhammad saw, dan memegang Quran dan hadis sebagai pedoman
dalam beragama, serta mengerjakan shalat dan berkiblat ke Baitullah (Ka’bah)
maka masih termasuk Islam.
Adapun yang beredar dalam berita yang bersifat memojokan dan menganggap
sesat, saya kira belum membaca dan mempelajari khazanah Islam dengan
menyeluruh. Apalagi kalau informasinya dari orang yang bukan pengikut Syiah,
pastinya tidak valid dan bisa jadi ditambah dengan kebohongan. Saya katakan
sebaiknya kalau mau informasi yang benar harusnya tanya langsung kepada
pengikut Syiah, bukan dari orang yang benci Syiah atau yang tidak tahu soal
mazhab-mazhab Islam.
Saya bikin analogi begini: kalau kamu mau beli buku, pastinya ke toko buku
atau warung yang jual buku. Salah kalau kamu datang ke toko bangunan atau
warung nasi. Bisa-bisa hanya dapat info saja.
Kemudian saya juga bercerita tentang ngeyel. Biasanya orang itu suka ngeyel
dengan kebenaran yang dianggapnya benar oleh dirinya sendiri. Neugtreug kalau
dalam bahasa Sunda istilahnya. Maknanya
sama dengan keras kepala. Nah… ini kisahnya……
Dikisahkan ada dua orang musafir Arab
melintasi padang pasir. Sebut saja namanya Wahab dan Abdul. Saat mereka tengah
berjalan di tengah padang pasir, tiba-tiba keduanya melihat di kejauhan ada
segerombolan binatang yang berwarna hitam.
“Yang bergerombol itu kambing,” kata
Wahab sambil menunjuk.
Temannya, Abdul, terdiam sambil melihat yang tadi ditunjuk Wahab. Abdul
kemudian bicara, “Ah… bukan. Itu mah gagak.”
“Kamu tahu dari mana itu gagak?” tanya Wahab.
Abdul menjawab, “Biasanya yang hitam begitu burung gagak lagi minum air atau
menemukan makanan. Kalau tidak percaya, ayo kita mendekat.”
“Ayo… siapa takut,” ujar Wahab penuh percaya diri.
Abdul dan Wahab pun mendekat. Saat keduanya tiba, tiba-tiba gerombolan
binatang hitam itu terbang. Saat beterbangan, Abdul berkata, “Tuh kan bener
gagak karena terbang.”
“Tetap kambing walau terbang,” kata Wahab dengan nada ketus.
Jadi, meski sudah banyak beredar fatwa dan pernyataan ulama sedunia bahwa
mazhab Syiah itu bagian dari Islam, tetap saja yang neugtreug alias yang keras
kepala bilangnya: sesat. Ah, susah ngelayanin orang yang prinsipnya: tetap
kambing walau terbang. *** (ahmad sahidin)