Senin, 13 Februari 2023

Allah akan Mencukupi

Dalam Khutbah Idul Adha, guru saya: Ustadz Miftah Rakhmat mengisahkan cerita salah seorang sahabat yang dikutip dari buku Qishas al-Abrar karya Syahid Murtadha Muthahhari.

Diceritakan bahwa pada zaman Rasulullah Saw, ada seorang sahabat yang diuji dengan kekurangan kepemilikan. Ia tidak dapat memenuhi keperluan istri dan anak-anaknya. Ketika kefakiran dirasa sudah begitu berat, istrinya memintanya untuk menemui Rasulullah Saw, untuk meminta bantuan dari Nabi.

Berjalanlah ia menuju majelis Nabi. Sesampainya di sana, ia mendengar Nabi Saw tengah bersabda: “Man sa`alana a’thainahu, wa man istaghna aghnahullah... Barangsiapa yang meminta kepada kami, akan kami beri. Barangsiapa yang merasa cukup, Allah akan mencukupinya.”

Mendengar ini, sahabat ini urung menyatakan keperluannya. Ia bertekad tidak akan meminta bantuan manusia selama ia sanggup menjalankannya. Katanya: Aku akan tawakal kepada Allah, cukuplah Allah penolongku. Kemudian ia melangkah ke sahara. Ia mengumpulkan tumbuh-tumbuhan kering yang dapat dicarinya, menjualnya ke kota, dan menjadikannya mata pencariannya.

Berjalanlah waktu sekian lama. Hingga akhirnya ia sanggup memenuhi keperluan keluarganya, bahkan memiliki kekayaan berlimpah dan pekerja yang banyak. Ketika ia kembali bertemu Rasulullah Saw, ia kisahkan ceritanya.

Nabi tersenyum dan bersabda: “Masih ingatkah kau ucapanku: Man sa`alana a’thainahu, wa man istaghna aghnahullah... Barangsiapa yang meminta kepada kami, akan kami beri. Barangsiapa yang merasa cukup, Allah akan mencukupinya.”

Apakah pesan dari riwayat tersebut? Cukuplah Allah sebagai penolong. Luruskan niat dan tetap berpegang teguh pada jalan Ilahi. Bisakah diwujudkan? ***