Jumat, 24 Februari 2023

Api Sejarah 2, Sebuah Koreksi Historiografi Indonesia

SEJARAH mengajarkan hidup agar semakin waras dan arif. Melalui sejarah pula sebuah bangsa membangun identitasnya. Konon, Bangsa Yahudi dapat merebut tanah Palestina dan Baitul Makdis menjadi Negara Israel karena telah ditanamkan pada generasi mudanya tentang kejayaan Yahudi terdahulu. Dengan pelajaran-pelajaran sejarah yang disampaikan kepada anak-anak kemudian tertanam dalam benak bahwa tanah yang dihuni penduduk Arab Palestina merupakan warisan para leluhur mereka yang harus diambil kembali. Dari doktrin sejarah itulah yang kemudian menggerakan orang-orang Yahudi yang terpencar di berbagai negara Eropa untuk datang dan menguasai secara paksa negeri para Nabi tersebut. 

Di negeri kita upaya itu telah terjadi ketika zaman Orde Baru. Hampir setiap tanggal 30 September, masyarakat disuguhi film tentang kejahatan gerakan komunis (PKI) di Indonesia sehingga tertanam dalam benak bahwa komunis jahat dan antiagama. 

Begitu juga dalam buku-buku sejarah yang beredar sebelum Orde Reformasi; pada setiap bahasannya hanya menampakkan para tokoh nasionalis yang berkontribusi dalam melepaskan Indonesia dari penjajahan. Sedangkan peran umat Islam, khususnya ulama dan santri tidak ditulis dalam sejarah Indonesia. Karena itulah, sejarawan Ahmad Mansur Suryanegara (AMS) yang merasa geram kemudian tergerak untuk menulis buku sejarah Indonesia berdasarkan versi yang berbeda dengan nuansa ideologis. Alhamdulillah, buku tersebut telah terbit dan beredar di masyarakat. 

Sebagaimana tertulis pada backcover, buku Api Sejarah 2; Buku yang Akan Menuntaskan Kepenasaran Anda akan Kebenaran Sejarah Indonesia ini merupakan lanjutan dari buku Api Sejarah jilid satu yang mengungkap fakta-fakta yang disembunyikan tentang peranan ulama dan santri dalam menegakkan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Mungkin karena saking bahayanya, draf buku ini pernah hilang dan terancam tidak jadi terbit ketika dicuri oleh “peminjam tanpa permisi” saat seminar di Gedung Juang ’45, Pemkot Sukabumi, Jawa Barat. 

Dengan mengandalkan ingatan, ceceran, dan serpihan catatan yang ada, AMS tetap menulis kembali dengan susah payah hingga rampung dan terbit. Sebuah kerja keras yang membuahkan hasil meski rintangan menghadang. 

Apa sih keunggulannya dibanding buku Api Sejarah jilid satu? Pertama, buku ini secara utuh mengupas tema-tema kesejarahan dan pergulatan politik umat Islam (ulama dan santri) Indonesia sejak proklamasi kemerdekaan hingga era pemerintahan Soesilo Bambang Yudhoyono. Kedua, mengingatkan kembali memori bangsa Indonesia bahwa ada sejumlah ulama dan oraganisasi Islam yang telah berkontribusi dalam mengisi dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Ketiga, masyarakat yang bukan berasal dari kalangan akademisi sejarah dapat memahami sejarah Indonesia dengan mudah dan tidak perlu mengernyitkan dahi (karena bahasa yang digunakan penulis termasuk tulisan populer). Keempat, buku ini mengukuhkan betapa pentingnya sejarah sebagai pelajaran yang harus kita ambil hikmahnya untuk kehidupan dan agar tidak jatuh dalam lubang yang sama. 

Tampaknya nilai penting inilah yang menjadi pesan dari AMS bahwa sejarah dan kehidupan masa lalu akan menambah vitalitas hidup dan mengarahkan ke hal-hal yang lebih baik dari sebelumnya. *** (ahmad sahidin)

Judul               : Api Sejarah 2

Penulis             : Ahmad Mansur Suryanegara

Penerbit           : Salamadani

Cetakan           : I, Maret 2010

Tebal               : xxx+578 halaman