Minggu, 12 Februari 2023

Siapa yang Disebut Ahlussunnah?

Dalam kajian ilmu kalam atau teologi (akidah) kadang tidak sebutkan dengan jelas asal usul dari Mazhab Sunni atau Ahlussunnah. Biasanya disebutkan bahwa Sunni adalah gabungan dari  Asyariah dan Maturidiyah. Kemudian dari fikih mengambil fatwa empat fuqaha: Syafii, Hanbali, Hanafi, Maliki. Dzahiri dan Tsuri yang jelas-jelas memiliki fatwa dan pendapat dalam fikih kadang tidak dimasukan. Kalau dilihat dari sumber sama-sama dari hadis dan Quran. 

Nurcholish Madjid menyebutkan Mazhab Sunni lahir dari dua sahabat Nabi: Abdullah bin Abbas dan Abdullah bin Umar, yang tidak ingin terlibat dalam pertikaian politik antara pemerintahan Imam Ali bin Abi Thalib (yang kemudian pendukungnya disebut Syiah) melawan Muawiyah bin Abu Sufyan yang menuntut balas atas kematian Khalifah Utsman bin Affan. Sikap moderat kedua sahabat Nabi itulah yang oleh Nurcholish dianggap cikal bakal dari golongan Ahlussunnah yang dikenal moderat. 

Masa kekuasaan Muawiyah bin Abu Sufyan yang mendapatkan pemerintahan berdasarkan tahkim terdapat tiga aliran: Islam Syiah, Islam Khawarij, dan Islam Umayyah. Selama Dinasti Umayyah berkuasa, mazhab Islam bermunculan (sebagai respon atas kebijakan politik dan fatwa-fatwa agama yang dikeluarkan Dinasti Umayyah) seperti Khawarij, Mutazilah, Maturidiyah, Jabariyah, Qadariyah, Asyariah, Ismailiyah, Zaidiyah, dan lainnya. Aliran yang lahir dari Islam yang bercorak filsafat, sufisme, fikih, hadis, dan tafsir bermunculan. 

Di antara tokoh-tokohnya juga tidak jarang saling menyerang dan menganggap yang tidak sepahaman dengannya disebut murtad atau kafir. 

Bahkan, dalam konsepsi politik Sunni tidak memiliki kejelasan dalam menentukan seorang pemimpin: syura (dipraktikan saat mengangkat Abu Bakar), wasiat (saat mengangkat Umar bin Khaththab), sidang terbatas dewan formatur (saat memilih Utsman bin Affan), aklamasi (saat memilih Ali bin Abi Thalib), tahkim (saat mengangkat Muawiyah), dan turun temurun atau monarki (Dinasti Umayyah, Abbasiyah, Umayyah Spanyol, Usmaniyah, dan lainnya). 

Saya tidak mengerti mengapa: Syiah yang kerap merujuk pada hadis-hadis Rasulullah saw, tidak disebut pengikut Sunah atau Ahlussunnah? Kini, orang-orang yang selalu kafir mengafirkan dan sesat menyesatkan kadang mengakunya Ahlussunnah. Kalau melihat sunnah atau hadis Nabi justru perilaku buruk demikian yang tidak sesuai dengan Sunnah Rasulullah saw. Entahlah apa namanya? ***