Sabtu, 15 Juli 2017

Imam Ali Ar-Ridha


Kepemimpinan Islam beralih kepada Imam Ali bin Musa Ar-Ridha. Putra Imam Musa ini lahir di Madinah, Kamis, 11 Dzulqa’dah 148 H. Ibunya bernama Taktam yang dijuluki Ummu Al-Banin. Imam Ali Ar-Ridha hidup dalam bimbingan ayahnya selama tiga puluh lima tahun dan berada dalam masa kekuasaan Daulah Abbasiyah.

Imam Ali Ar-Ridha dikenal dekat dengan kaum tertindas yang hidup dalam serba ketakutan dan berharap terjadinya perubahan kehidupan yang lebih baik. Mereka sering berkumpul dan mendengarkan nasihat-nashiat dari Imam Ali Ar-Ridha. Dekatnya umat Islam kepada Imam Ali Ar-Ridha ini membuat khawatir penguasa Daulah Abbasiyah. Al-Makmun, penguasa Daulah Abbasiyah, mencoba mengambil hati umat Islam dengan mengangkat Imam Ali Ar-Ridha sebagai putra mahkota. Al-Makmun menuliskan teks baiat kepada Imam Ali Ar-Ridha dengan tangannya sendiri dan Imam Ali Ar-Ridha menandatanganinya.

Tidak pernah ada yang memperkirakan bahwa pengangkatan Imam Ali Ar-Ridha sebagai putra mahkota tersebut merupakan siasat untuk menyingkirkannya. Dalam sebuah jamuan makan, Imam Ali Ar-Ridha diracun sampai mengembuskan nafas terakhir pada Selasa, 17 Shafar 203 H. dan dimakamkan di Thus (Masyhad), Iran.[]


(Diambil dari buku SEJARAH POLITIK ISLAM karya Ahmad Sahidin. Penerbit:  Acarya Media Utama, Bandung, tahun 2010)