Minggu, 15 Februari 2015

Menjadi Editor (Tulisan Lama)

Izinkanlah saya memperkenalkan diri, saya bernama AHMAD SAHIDIN. Saya pernah belajar di UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Selama kuliah senang baca buku filsafat, sastra, dan teologi.

Hingga kini saya masih bergelut dalam pembacaan buku-buku tersebut. Bahkan beberapa kajian pun saya ikuti, termasuk belajar mazhab Syiah.

Tokoh yang saya minati untuk wacana Islam selain tokoh dan ulama tempo dulu, juga yang sekarang seperti Imam Ja`far Shadiq, Mullah Shadra, Ibnu Sinna, Ibnu Arabi, Jalaluddin Rumi, Muhammad Iqbal, Ayatullah Murtadha Muthahhari, Imam Khomeini, Yusuf Qardhawi, Allamah Muhammad Husein Thabataba`i, Ali Syaria`ti, Hasan Hanafi, Tariq Ramadhan, Muhammad Al-Ghazali, Hasan Al-Bana, Sayyid Quthub, Muhammad Rasyid Ridha, Muhammad Abduh, Abul A`la Maududi, Ibnu Qayyim Al-Jauziyah, dan lainnya.

Untuk dalam negeri, saya suka melahap buku-buku karya Ustadz Jalaluddin Rakhmat (Kang Jalal), Muhammad Quraisy Syihab, Aa Gym, HAMKA, Tan Malaka, Pramoedya Ananta Toer, Goenawan Mohammad, Cak Nur, Cak Nun, Afif Muhammad, Haidar Bagir, Gus Dur, Mohammad Sobari, dan beberapa karya lainnya.

Entah kenapa, aktivitas saya di dunia jurnalis kini mulai dirasuki jenuh. Akhir 2006 kemarin memutuskan untuk meningkatkan kemampuan saya ke bidang editor. Untuk menunjang alih profesi itu, saya belajar kepada teman-teman yang sudah lebih dahulu berkpirah di penerbitan. Ya sekedar diskusi aja. Dari diskusi itu saya mulai tertarik masuk dunia editor. Ya ingin fokus dan tahu “letak salahnya” karya tulis orang.

Karena itu, saya beranikan diri masuk dunia editor. Ingin belajar menjadi editor kawakan seperti Hernowo dan Bambang Trim. Editor itu menarik karena fokus dalam mengoreksi dan “membaguskan” karya orang. Sebuah kerja mulia yang berhubungan dengan dunia ilmu.


Dari segi keilmuan, akan semakin menjadi lebih spesialiasi dan mendalam, tidak seperti jurnalis atau redaktur di sebuah media massa. Dan kerja editor itu, menurut saya, pekerja yang mulia—karena jadi penghubung antara si penulis dan pembaca. Ya, agar pembaca bisa mencerna pikiran-pikiran dan ide-ide penulis dengan bahasa yang renyah, enak, dan tak membosankan. 

Sampai sekarang, meski tanpa lembaga, saya masih gerak dalam dunia buku. Baca, menulis, dan siap terima order editing buku. Nah, saya siap membantu jika ada yang membutuhkan jasa dalam dunia buku.  Ok sekian dulu.......