Sabtu, 04 Maret 2023

Panduan Membuat Makalah


KUNCI dari menulis makalah (ilmiah) dan artikel populer adalah membaca, analisa, kritik, dan sajian yang mengalir tersusun dari  "a" hingga "z". Untuk bisa menyusun materi tulisan makalah dengan baik memerlukan bacaan dan wawasan materi yang lumayan banyak. Jika tidak mengetahui materinya maka akan salah kaprah dalam menyajikannya. Namun, inti dari menulis makalah adalah membaca sumber berupa buku atau jurnal-jurnal.

Membaca memerlukan butuh waktu khusus. Tidak sembarang waktu untuk baca. Harus waktu khusus dan jangan sekadar isi waktu dan asal baca. Apalagi buku-buku dan jurnal yang berkaitan dengan materi kuliah, pasti butuh konsentrasi dan pencernaan yang baik dalam setiap kata dan kalimat yang tertera.

Dalam bahasa Indonesia, ada denotasi dan konotasi. Makna tersurat dan tersirat. Karena itu, untuk memahami makna dari yang dibaca perlu kejelian dan ketelitian kemudian perenungan. Nah, itu yang saya pahami dalam proses belajar.

Contoh
Sebagai contoh menulis makalah sejarah peradaban Islam periode modern kawasan Asia Barat. Yang perlu dilakukan adalah melacak definisi Asia Barat dan negera/bangsa mana saja yang masuk dalam wilayah tersebut. Setiap negera tersebut dilacak dari segi historis dan kemajuan atau kemunduran yang pernah diraih dalam peradaban. Selanjutnya lihat fenomena kontemporer dan hubungkan dengan subjek yang sedang dibahas. Setelah ada “pencerahan” dan menemukan hubungannya kemudian tuangkan dalam bentuk tulisan makalah dengan sumber dan data yang terdapat pada buku-buku yang dibaca.

Sekadar tambahan contoh menulis tema Islam mazhab Syiah. Segera kumpulkan sumber yang terkait dengan Syiah, baik dari ulama dan cendekiawan yang mendukung maupun yang menolak. Baca dan telaah. Analisa dari setiap isinya kemudian pertimbangkan secara rasional dan telaah kembali secara mendalam dari berbagai aspek. Jika sudah terpetakan dalam benak maka segera tuliskan dan jangan lupa cantumkan sumbernya, baik halaman dan tahun atau bab serta jujur dalam memuatnya. Jangan memotong kalimat dari sumber meski tidak sejalan pikiran kita. Jika kutipan, muat saja dengan apa adanya.

Selanjutnya, baca kembali hasil tulisan yang sudah dituangkan dalam makalah. Edit bagian yang salah ketik dan kalimat rancu atau tidak jelas. Perbaiki setiap kalimat dan kata yang bakal mengundang respons kurang baik atau tidak dipahami orang lain. Semakin jelas dalam menguraikan materi dalam makalah maka peluang dikritik orang akan mengecil.

Memang akan terasa lelah membaca buku dengan jumlah yang banyak. Jika sudah terbiasa akan tidak terasa lelah. Sumber perlu lebih dari lima buku dan jurnal-jurnal terbaru sebagai bahan untuk menulis makalah. Sebaiknya sumber bacaan tersebut satu sama lain berbeda dari segi kupasan atau perspektif sehingga akan memperkaya isi dari tulisan makalah yang dibuat.

Bacalah bagian yang penting dan berhubungan dengan tema materi makalah. Cek biografi penulisnya, apakah seorang yang ahli atau bukan. Lihat pendidikan dan bidang keahliannya. Jika sesuai dengan keahlian dan materi yang ditulisnya maka layak dipercaya isinya.

Jangan sampai yang bukan ahli dalam agama kemudian menulis materi agama. Pasti jauh dari kedalaman isinya, apalagi kalau hanya sekadar copy paste. Kemudian bandingkan dengan karya orang lain dengan materi yang sama. Lihat bagian mana saja yang komplet dan kurang. Dari sana kemudian mulai bisa memetakan dalam bentuk susunan materi untuk ditulis.

Cari lagi buku dan jurnal yang sejenis dengan materi. Kemudian telaah dan hubungkan dengan materi yang sedang ditulis. Biasanya setiap sumber saling terkait dan melengkapi. Jangan terpaku dengan karya yang mendukung materi. Yang tidak mendukung pun kalau ada hubungannya dengan materi bisa dimuat dalam makalah sebagai informasi tambahan. Hal ini diperlukan untuk melihat betapa “kaya” dalam ilmu dan pengetahuan. Jangan menolak informasi yang masih berkaitan dengan materi yang akan ditulis.

Semua bahan sumber dibaca, telaah, analisa, dan cerna dengan mempertimbangkan beragam aspek (dan unsur ideologi sang penulis). Bacaan yang beragam dan sumber yang lebih banyak akan menunjukan kualitas dari tulisan makalah yang dibuat.

Kemudian baca sampai menguasai isi makalah tersebut sebagai persiapan presentasi (mempertanggung jawabkan secara intelektual) di hadapan guru dan dosen. Jangan lupa awali dengan doa supaya terjaga dari ketergelinciran lisan. Selamat menulis! *** (ahmad sahidin, alumni UIN SGD Bandung)