Selasa, 21 Juni 2022

Resensi buku Historiografi Haji Indonesia

Buku Historiografi Haji Indonesia merupakan disertasi (S3 bidang sejarah) tahun 1984. Diterbitkan LKiS di Yogyakarta, tahun 2007. Penulisnya M. Shaleh Putuhena. Penulisnya disebutkan melakukan riset sejarah sampai bongkar naskah dan dokumen kolonial Belanda di Negeri Kincir Angin, Belanda. 

Secara umum buku ini uraiannya komprehensif mulai dari situasi Arab Saudi dan Nusantara abad 15-20 Masehi. Disajikan pula jumlah orang-orang Nusantara sebelum kemerdekaan Indonesia yang naik haji dan perkembangan administrasi haji sejak masa kolonial hingga awal kemerdekaan. Cerita-cerita orang yang haji dan perilaku para haji Indonesia pun diuraikan. Kasus hilang barang dan perlakuan tidak nyaman oleh petugas kapal dan syaikh yang urus haji orang-orang Indonesia dari Jeddah hingga Makkah dan Madinah pun masuk dalam buku ini. Kemudian juga menjadi bagian yang tak terpisahkan semua itu masuk dalam kemelut haji. Termasuk tradisi keberangkatan haji dari kampung halaman dibahas dengan kajian sejarah, budaya, dan data statistik haji. 

Sesuai dengan judul yang menyebut Indonesia, maka uraian tentang sejarah Islam dan gerakan ulama beserta umatnya pun masuk dalam buku ini. Bahkan sosok orang Indonesia yang dapat tugas dari pemerintah Hindia Belanda di Jeddah diuraikan beserta masalah yang melingkupinya. 

Yang menarik bahwa sejarah pergerakan dan pembebasan bangsa dari kolonial Belanda itu muncul berkat peran serta orang-orang haji, yang studi agama dan terpengaruh dengan gerakan pembaruan di Timur Tengah.  Mereka ini para tokoh dengan label haji yang berani menentang dan melawan keputusan kolonial Belanda, serta berani bermain politik di Hindia Belanda. Mungkin khawatir timbul gerakan pemberontakan yang lebih meluas, pemerintah kolonial Belanda membuat aturan untuk orang yang naik haji dengan aturan yang menyusahkan, termasuk dalam ongkos. Meski dibuat bayaran menjadi mahal dan sulit dalam administrasi haji, tetapi antuasias orang-orang Islam di Indonesia untuk naik haji terus meningkat dari masa ke masa. Sejak abad 17 hingga abad 20 mengalami kemajuan dari segi data statistik tentang orang-orang Indonesia yang naik haji terus bertambah. 

Dengan sajian perkembangan haji, penulis buku Historiografi Haji Indonesia ini bisa dianggap berhasil mengungkap bahwa telah ada pertumbuhan umat Islam secara demografi dan menguasai kawasan Nusantara. Maka gerakan kolonial yang dibarengi upaya Kristenisasi di Hindia Belanda bisa dibilang tidak membawa hasil yang besar. Terbukti hingga kini agama Islam yang banyak dianut orang Indonesia. Terlepas dari kurangnya kualitas dan pemahaman beragama, tetapi secara penduduk bangsa Indonesia adalah umat Islam.   

Menurut saya, buku Historiografi Haji Indonesia yang merupakan riset disertasi studi sejarah ini memiliki keunggulan dari heuristik berupa data yang kuat berasal dari zaman yang dikajinya. 

Sejumlah informasi haji masa kolonial yang berasal dari catatan kolonial abad 17-20 Masehi digunakan dalam penulisan. Data untuk abad 15-16 Masehi menggunakan kitab-kitab sejarah yang penulisnya hidup pada masa tersebut. Sehingga dari heuristik bisa dikatakan menggunakan data zamannya. 

Bisa dikatakan ini kajian yang gigih dalam menggali data historis. Saya kira perlu juga nanti ada akademisi yang membaca ulang karya ilmiah dari Shaleh Putuhena ini dengan kajian kritis. Barangkali ada yang minat, monggo dikaji saja. Hatur nuhun. *** (ahmad sahidin)