SAYA pernah
baca sebuah buku tentang perempuan yang ditulis oleh salah
seorang Muslim yang cukup terkenal di Indonesia. Pada buku itu
diterangkan bahwa perempuan pada dasarnya punya kekhususan yang sangat
berbeda, baik dari mental, intelektual maupun spiritual. Menurut
penulis buku itu, Tuhan memberikan syahwat kepada wanita sebanyak
sembilan dan pada laki-laki diberikan satu; sedangkan akal diberikan
pada wanita satu dan sembilan pada laki-laki.
Jelas, pernyataannya itu tampak bahwa semua yang tampak pada wanita sangat bernuansa syahwat atau mengandung daya tarik birahi kaum laki-laki. Syahwat biasanya dekat dengan dimensi emosi. Karenanya, mengapa wanita cenderung lebih emosional dan cepat marah serta sensitif, karena aspek syhwat lebih besar. Tapi ini penting. Sebab syahwat itu dapat menentramkan laki-laki dan mengendalikan seorang pasangannya. Cuma kalau sudah aspek syahwat yang keluar, seorang
wanita kadang tak bisa mengendalikan dirinya. Ia suka cepat ngambil kesimpulan, suka cepat emosi, dan rada susah baik kembali. Juga suka memendam masalah.
Inilah karakter yang membedakan dari laki-laki. Ini karena aspek intelektual (akal) yang dimiliki wanita cuma satu. Jadi, wajar kalau akal sehatnya kadang tak terpakai, kalah dibanding emosi.
Jelas, pernyataannya itu tampak bahwa semua yang tampak pada wanita sangat bernuansa syahwat atau mengandung daya tarik birahi kaum laki-laki. Syahwat biasanya dekat dengan dimensi emosi. Karenanya, mengapa wanita cenderung lebih emosional dan cepat marah serta sensitif, karena aspek syhwat lebih besar. Tapi ini penting. Sebab syahwat itu dapat menentramkan laki-laki dan mengendalikan seorang pasangannya. Cuma kalau sudah aspek syahwat yang keluar, seorang
wanita kadang tak bisa mengendalikan dirinya. Ia suka cepat ngambil kesimpulan, suka cepat emosi, dan rada susah baik kembali. Juga suka memendam masalah.
Inilah karakter yang membedakan dari laki-laki. Ini karena aspek intelektual (akal) yang dimiliki wanita cuma satu. Jadi, wajar kalau akal sehatnya kadang tak terpakai, kalah dibanding emosi.
Kalau
laki-laki sebaliknya. Ia lebih banyak mikir dan terkadang
sedikit gunakan emosinya. Ia bias mengalah dan menerima fakta jika
dirinya kurang mengandung syahwat bagi wanita. Kadang tak menarik
sosok laki-laki itu. Coba kau perhatikan. Apa yang menariknya? Maka
tak heran bila wanita menyukai laki-laki itu karena aspek bawaannya
atau hal-hal yang didapatinya seperti intelektual yang
cerdas,arif-bijak-santun, termasuk harta bendanya.
cerdas,arif-bijak-santun, termasuk harta bendanya.
Namun aspek
spiritual, baik laki-laki maupun wanita sama saja. Ada
yang naik dan sempurna, juga ada yang sebaliknya. Ini tergantung yang
ditujunya dalam hidup; apakah sangat beroreintasi ke Allah atau hanya
sedikit ke tuhannya. Atau sebaliknya, lebih besar ke arah dunianya.[]