Suatu saat
Nasrudin Khoja diundang ke istana. Di pintu istana ia dicegah masuk oleh
pengawal karena berpakaian sederhana. Ia pulang dan kembali ke istana dengan
baju yang lebih mewah. Begitu sang pengawal mengizinkannya masuk, dia buka
pakaiannya dan menyuruh pengawal itu membawa pakaian tersebut ke balai
pertemuan.
Kisah tersebut jelas mengajarkan bahwa mungkin masih ada di antara kita yang masih terbuai oleh penampilan-penampilan luar. Keislaman seseorang tidak bisa ditentukan dengan jidat hitam, banyak umbar sedekah atau ibadah sosial yang disebar melalui media, atau pakaian-pakaian ala Arab, dan lainnya. Allah SWT berfirman, “bukanlah daging atau darahnya yang dapat
mencapai Allah melainkan ketaqwaan darimu” (QS Hajj ayat 37).
Kisah tersebut jelas mengajarkan bahwa mungkin masih ada di antara kita yang masih terbuai oleh penampilan-penampilan luar. Keislaman seseorang tidak bisa ditentukan dengan jidat hitam, banyak umbar sedekah atau ibadah sosial yang disebar melalui media, atau pakaian-pakaian ala Arab, dan lainnya. Allah SWT berfirman, “bukanlah daging atau darahnya yang dapat
mencapai Allah melainkan ketaqwaan darimu” (QS Hajj ayat 37).