Kamis, 20 Agustus 2015

Novel: Kenapa Aku Dijual?

Judul : SOLD: Kenapa Aku Dijual?
Penulis : Zana Muhsen & Andrew Crofts
Penerjemah : Astuti Pramiyanti
Penerbit : Madanisa (Salamadani)
Terbit : April 2008
Tebal : 401+xii halaman

Saat Zana Muhsen dan adiknya, Nadia Muhsen, berumur 15 dan 14 tahun, ayah mereka mengiming-imingi “Liburan Gratis ke Luar Negeri”.

Betapa bahagianya kedua gadis ini mendengar tawaran ayahnya. Tanpa berpikir dua kali, mereka mengiyakan. Namun, betapa terkejutnya Zana dan Nadia setelah mengetahui bahwa ayah mereka telah berbohong. “Liburan” yang mereka “nikmati” ternyata sebenarnya adalah dinikahkan dengan laki-laki keturunan Yaman. Dari sinilah penderitaan dan kekerasan itu mula terjadi.
Keterkungkungan, tamparan, pukulan, hingga kerja paksa merupakan makanannya sehari-hari. Mereka dipaksa bekerja siang-malam, berjalan sejauh satu mil setiap hari untuk membawa air ke rumah, atau bercocok tanam di tanah yang tandus, hanya dengan menggunakan sebuah sendok semen atau belati, tahun demi tahun. Tanpa terus melupakan tanah kelahirannya, Birmingham, Inggris, Zana terus berusaha sekuat tenaga mencari jalan keluar untuk lari dari sana.

Berhasilkah ia “keluar” dari semua hal yang mengerikan itu? Apakah kesabaran dalam ketersiksaannya telah membawanya keluar dari Yaman? Dapatkan jawabannya dalam buku: Sold, Kenapa Aku Dijual?

Ketika matahari mulai tenggelam di antara pegunungan dan udara mulai bertambah dingin, kami semua masuk ke kamarku, masih berbincang satu sama lain. Setelah beberapa saat, anggota keluarga yang lain meninggalkan kamar. Abdul Khada duduk di atas balkon yang telah dilapisi selimut, di antara aku dan anaknya. Aku duduk di tempat favoritku yang menghadap langsung ke arah jendela, yang merupakan tempat yang paling tepat untuk menikmati pemandangan di luar. Lelaki itu terdiam menatap lantai, tanpa mengucapkan sepatah kata pun.


Abdul Khada berbicara pelan dan terkesan lembut padaku. “Dia adalah suamimu.” Pada awalnya aku menganggap bahwa ucapannya hanyalah gurauan. Aku menoleh ke arahnya, ragu apakah aku harus tertawa atau tidak. “Apa?” tanyaku.

“Abdullah adalah suamimu.” ulangnya, dan aku berusaha untuk memfokuskan diri kepada ucapannya. Aku tidak bisa memercayai bahwa dia mengatakan yang sebenarnya. Hatiku hancur. Aku tidak percaya dengan apa yang baru saja kudengar. Aku merasa napasku begitu sesak dan panik melanda diriku.

“Tidak mungkin dia itu suamiku.” Aku masih tidak bisa membedakan apakah dia bercanda atau memang benar-benar serius dengan ucapannya. Aku tidak memahami apa yang sedang terjadi.
Buku “Sold: Kenapa Aku Dijual?” ini adalah kisah nyata trafficking yang dialami Zana Muhsen dan Nadia Muhsen, yang mengalami berbagai derita saat dijual, dipaksa bekerja, dan hidup dalam kungkungan suami. Setelah lepas, kisahnya itu diceritakan kembali oleh Zana Muhsen dengan bantuan Andrew Crofts, seorang ghostwriter kenamaan Inggris.[]