Judul : SOLD: Kenapa Aku Dijual?
Penulis : Zana Muhsen & Andrew Crofts
Penerjemah : Astuti Pramiyanti
Penerbit : Madanisa (Salamadani)
Terbit : April 2008
Tebal : 401+xii halaman
Penulis : Zana Muhsen & Andrew Crofts
Penerjemah : Astuti Pramiyanti
Penerbit : Madanisa (Salamadani)
Terbit : April 2008
Tebal : 401+xii halaman
Saat Zana Muhsen dan adiknya, Nadia Muhsen, berumur 15 dan 14 tahun, ayah mereka mengiming-imingi “Liburan Gratis ke Luar Negeri”.
Betapa
bahagianya kedua gadis ini mendengar tawaran ayahnya. Tanpa berpikir dua kali,
mereka mengiyakan. Namun, betapa terkejutnya Zana dan Nadia setelah mengetahui
bahwa ayah mereka telah berbohong. “Liburan” yang mereka “nikmati” ternyata
sebenarnya adalah dinikahkan dengan laki-laki keturunan Yaman. Dari sinilah
penderitaan dan kekerasan itu mula terjadi.
Ketika matahari mulai tenggelam di antara pegunungan dan udara mulai bertambah dingin, kami semua masuk ke kamarku, masih berbincang satu sama lain. Setelah beberapa saat, anggota keluarga yang lain meninggalkan kamar. Abdul Khada duduk di atas balkon yang telah dilapisi selimut, di antara aku dan anaknya. Aku duduk di tempat favoritku yang menghadap langsung ke arah jendela, yang merupakan tempat yang paling tepat untuk menikmati pemandangan di luar. Lelaki itu terdiam menatap lantai, tanpa mengucapkan sepatah kata pun.
Keterkungkungan,
tamparan, pukulan, hingga kerja paksa merupakan makanannya sehari-hari. Mereka
dipaksa bekerja siang-malam, berjalan sejauh satu mil setiap hari untuk membawa
air ke rumah, atau bercocok tanam di tanah yang tandus, hanya dengan
menggunakan sebuah sendok semen atau belati, tahun demi tahun. Tanpa terus
melupakan tanah kelahirannya, Birmingham, Inggris, Zana terus berusaha sekuat
tenaga mencari jalan keluar untuk lari dari sana.
Berhasilkah
ia “keluar” dari semua hal yang mengerikan itu? Apakah kesabaran dalam
ketersiksaannya telah membawanya keluar dari Yaman? Dapatkan jawabannya dalam
buku: Sold, Kenapa Aku Dijual?
Ketika matahari mulai tenggelam di antara pegunungan dan udara mulai bertambah dingin, kami semua masuk ke kamarku, masih berbincang satu sama lain. Setelah beberapa saat, anggota keluarga yang lain meninggalkan kamar. Abdul Khada duduk di atas balkon yang telah dilapisi selimut, di antara aku dan anaknya. Aku duduk di tempat favoritku yang menghadap langsung ke arah jendela, yang merupakan tempat yang paling tepat untuk menikmati pemandangan di luar. Lelaki itu terdiam menatap lantai, tanpa mengucapkan sepatah kata pun.
Abdul
Khada berbicara pelan dan terkesan lembut padaku. “Dia adalah suamimu.” Pada
awalnya aku menganggap bahwa ucapannya hanyalah gurauan. Aku menoleh ke
arahnya, ragu apakah aku harus tertawa atau tidak. “Apa?” tanyaku.
“Abdullah
adalah suamimu.” ulangnya, dan aku berusaha untuk memfokuskan diri kepada
ucapannya. Aku tidak bisa memercayai bahwa dia mengatakan yang sebenarnya.
Hatiku hancur. Aku tidak percaya dengan apa yang baru saja kudengar. Aku merasa
napasku begitu sesak dan panik melanda diriku.
“Tidak
mungkin dia itu suamiku.” Aku masih tidak bisa membedakan apakah dia bercanda
atau memang benar-benar serius dengan ucapannya. Aku tidak memahami apa yang
sedang terjadi.
Buku “Sold: Kenapa Aku Dijual?” ini adalah kisah nyata trafficking yang dialami
Zana Muhsen dan Nadia Muhsen, yang mengalami berbagai derita saat dijual,
dipaksa bekerja, dan hidup dalam kungkungan suami. Setelah lepas, kisahnya itu
diceritakan kembali oleh Zana Muhsen dengan bantuan Andrew Crofts, seorang
ghostwriter kenamaan Inggris.[]