Dalam kajian ilmu sejarah disebutkan pada tahun 1900-an terjadi perubahan dalam ilmu sejarah. Manusia yang menjadi subjek sejarah tidak terlalu mendapat sorotan, malah terjadi pergeseran pada aspek luar manusia. Para sejarawan memahami sejarah bukan pada manusia, tetapi pada aspek di luar manusia berupa struktur dan relasi atau situasi ruang dan waktu. Karena itu, sejarah ditampilkan dengan pendekatan ilmu-ilmu sosial; yang di Perancis dikenal dengan mazhab Annales.
Mazhab Annales ini dalam melakukan penelitian
sejarah menggunakan metodologi struktural sehingga perhatian tidak pada tokoh
(pelaku sejarah), tetapi mencakup seluruh lapisan masyarakat. Tokoh mazhab Annales adalah Lucien Febvre, March Bloch,
Fernand Braudel, Georges Duby, Jacques Legoff, dan Emmanuel le Roy Ladourie.
Struktural
Metodologi struktural ini diambil dari strukturalisme dan marxisme
(hanya untuk kalangan Annales, marxisme ditolak). Metodologi ini menguraikan
sejarah dari struktur; bukan yang tampak, tetapi lebih pada faktor dan hubungan
kausal antara peristiwa sebelumnya. Dalam sejarah kebudayaan, yang diungkap adalah
produk-produk mental manusia dalam semua
bentuknya. Untuk geografi, ekonomi, dan sosial yang dilihat pada proses dan
kontinuitas yang ada di bawah gejala sejarah.
Dengan metodologi struktural ini sejarawan tidak sekadar menemukan
fakta, tetapi harus memahami, mengerti dan menjelaskan fakta-fakta dengan
mengorganisasikannya dalam struktur atau konsntruksi sejarawan. Dapat dipahamai
bahwa struktur itu bersifat geografis, ekonomis, sosial, dan budaya yang
terletak di bawah gejala permukaan yang ada pada institusi politik, perang, dan
perilaku manusia.
Kaum strukturalis mengkonsepsikan
masyarakat sebagai suatu kesatuan sendiri dan bukan kolektivitas individu. Dalam masyarakat ada struktur-struktur yang terdiri dari kesatuan-kesatuan dan
properti-properti sosial yang hubungan antar struktur itu bersifat ketat (tighly
structured) dan penjelasannya berkaitan dengan hubungan fungsional dan holistik.
Sejarawan strukturalis dalam meneliti akan menekankan pada analisis struktur sosial yang dinamis dengan menggunakan
generalisasi sebagai kesimpulan teoritis. Aspek
lain yang dominan adalah menentukan “kebenaran” pada dokumen-dokumen, arsip,
kesaksian lisan, dan menggunakan teori ilmu-ilmu sosial dalam explanation.
(ahmad sahidin)