Salam. Beberapa pekan lalu saya memfotokopi
sebuah buku karya terjemahan yang ditulis oleh ulama dari luar negeri. Buku
tersebut pernah diterbitkan di Jakarta dan sekarang sudah terbit lagi. Biasanya
dahulu kalau untuk kebutuhan studi, saya berani langsung copy karena hanya satu
dan tidak dijual.
Saya pernah dengar guru saya bicara tentang copy
buku. Saya ragu: apakah boleh atau tidak? Maklum sudah lama. Kemudian saya
tanyakan kembali melaui whatsapp. Tapi tak ada jawaban. Sedangkan buku sudah
saya copy dengan memesan kepada tukang foto kopi di kampus UIN Bandung sekira
11 copy. Apalagi ini bahan bacaan untuk kajian yang melibatkan banyak orang. Secara etika memang perlu izin penulis dan
penerbit. Saya coba cari info penerbit, tidak ketemu.
Lantas saya coba kirim kepada Bayynat: kantor marja taqlid Ayatullah Udzma
Sayyid Muhammad Husein Fadhlullah (allahu
yarham). Sore harinya saya dapat kiriman jawaban yang intinya diperbolehkan bila untuk keperluan pribadi.
From: istif@bayynat.org.lb
No: 46/21September2016
أمناء مرجعية العلامة المرجع آية الله
العظمى السيد محمد حسين فضل الله (رض)
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
س) هل من الجائز نسخ الكتب من دون إذن الناس أو المؤلف؟
بإسمه تعالى:
ج) إن كان للاستفادة الشخصية
فيجوز، ولكن لا يجوز طباعة الكتابة ونشره أو نسبه من الكتاب إليه.
والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته
مكتب
الاستفتاءات لسماحة العلامة المرجع
آية
الله العظمى السيد محمد حسين فضل الله
(رضوان الله عليه)