Selasa, 05 Juli 2022

Selamat Milad ke 22 untuk IJABIyyun

Tanggal 1 Juli 2000 silam, ormas Ikatan Jamaah Ahlulbait Indonesia (IJABI) dideklarasikan di Gedung Merdeka Kota Bandung. Kang Jalal (almarhum Jalaluddin Rakhmat) menjadi pimpinan tertinggi dan sebagai ketua dewan syura. Beliau memandu ormas ini sekira 20 tahun. Banyak kontribusi yang ditorehkan olehnya di ormas IJABI. Mulai dari pikiran sampai urusan finansial, bahkan Ijabiyyun (anggota dan pengurus IJABI) banyak dibantu oleh Kang Jalal. Apalagi kontribusi ilmu, kajian keagamaan, dan teladan kemanusiaan dan moral kebangsaan. Tidak diragukan lagi.

Bagi saya, sosok Kang Jalal tidak tertandingi sampai kini. Tidak perlu saya jelaskan lagi tentang Kang Jalal. Sudah banyak torehan pena berupa artikel dan sajak tentang Kang Jalal. Tingkat akademik pun masuk pada riset skripsi, tesis, dan disertasi. Setiap ada tulisan tentang Syiah di Indonesia pasti akan masuk nama Kang Jalal, baik itu dituliskan dengan narasi positif maupun narasi negatif. Menurut saya lebih banyak yang menuliskan narasi positif dari Kang Jalal daripada yang negatif.

Tentang IJABI yang ke 22, saya kira IJABI tidak akan hadir kalau tak ada sosok Kang Jalal. Dari Kang Jalal lahir Yayasan Muthahhari yang menyediakan sekolah berkarakter moral dari tingkat SMA, SMP, SD, dan LPII yang memberikan kursus ilmu-ilmu Islam. Selanjutnya lahir IJABI setelah benar-benar memiliki jamaah yang loyal. Jamaah bermula dari pengajian minggu di Masjid Al-Munawwarah dan jamaah kajian tasawuf di Bandung dan Jakarta. Saya termasuk yang ikut dalam pengajian minggu, tetapi tidak rutin. Dari pengajian tersebut menjadi tahu tentang perkembangan IJABI dan kegiatannya.

Secara umum, kegiatan IJABI berisi kajian ilmu yang mencerahkan pemikiran. Kajian filsafat, tasawuf, neurosains, tafsir Alquran, diskusi-diskusi buku dan isu kontemporer, dan terakhir sebagai warisan berharga dari Kang Jalal adalah kajian Maqashid Syariah. Kabarnya akan dibukukan kajian terakhir ini. Layak dibaca pastinya. Insya Allah, saya menunggu kehadirannya. Selain kajian ilmu, yang ditekankan pada Ijabiyyun adalah pelayanan dan kebaktian pada masyarakat dan kemanusiaan, khususnya untuk orang-orang miskin.

Saya percaya bahwa IJABI (mesti wafat Kang Jalal) akan terus berkibar dan Ijabiyyun akan terus bertambah. Karena dari sepak terjang dan gagasan yang dilontarkan sesuai dengan spirit kebangsaan dan tidak bertentangan dengan azas Pancasila. Bahkan, termasuk ormas yang taat pada Pemerintah RI. Sulit untuk dianggap berpotensi menentang pemerintah. Saya lihat dari aktivitasnya ada indikasi cinta Indonesia. Itu saja cukup bagi saya untuk menyatakan IJABI ormas khas Muslim Syiah Indonesia.

Hanya itu saja yang bisa saya tuliskan. Hanya berbagi pandangan dan pengalaman interaksi dengan kawan-kawan dari IJABI. Hatur nuhun. Selamat milad untuk Ijabiyyun! Majulah IJABI. ***

Bandung, 1 Juli 2022