Kamis, 05 November 2020

Nabi Muhammad Saw kembali Dihina Lagi

Saya merasa kaget, geram, dan marah. Sayangnya itu hanya terbenam dalam hati. Tidak bisa dikeluarkan karena memang setelah dipikir: kemarahanku tidak akan mengubah sebuah fenomena. Hanya sebuah emosi yang meledak-ledak semata ketika mata tertuju pada sebuah berita. Yakni tentang majalah Charlie Hebdo di Perancis, yang membuat gambar kartun pada Nabi Muhammad Saw.

Bukan hanya menghina Nabi umat Islam, tetapi juga orang-orang suci dari agama lain seperti Yesus Kristus pun dibuat karikaturnya. Ini kejadian yang sedang menjadi buah bibir dan dunia pun dibuatnya heboh hanya karena ada orang yang marah kemudian meluapkan marahnya menewaskan sekira 12 orang. Namun, dunia Barat tidak marah ketika ribuan manusia dibantai di Palestina, Irak, dan Bahrain.

Penghinaan kepada Nabi Muhammad saw tidak hanya ini. Pada 2010 muncul grup facebook (FB) yang menghina Nabi Muhammad saw. Pada grup facebook ini memuat kalimat yang menghina dan menyamakan sosok Nabi Muhammad saw dengan binatang. Salah satunya muncul kalimat: ”Muhammad SAW bukanlah nabi, melainkan perampok dan penzinah” dan hampir semua komunikasi dalam grup tersebut dilakukan dengan bahasa Indonesia.

Pada akun grup tersebut juga memuat gambar dan kartun-kartun yang menghina Nabi Muhammad Saw. 

Dalam dunia perbukuan pun banyak sekali karya tulis dari orang-orang Barat yang menghina sosok Muhammad saw. Bahkan ditulis oleh orang yang katanya berasal dari negeri Islam yang bernama Salman Rusdie. Dialah penulis “Satanic Verses” yang menggambarkan Muhammad sebagai pemabuk, berpenyakitan, dan senang main perempuan.

Kemudian perlu disebut sosok Syarqawi. Lengkapnya bernama Abdurrahman Syarqawi, dalam novel yang kini sudah diterjemahkan dan terbit di Indonesia dengan judul Muhammad: The Messenger tidak kalah dahsyat. Dalam novelnya, ia dengan licah dan halus "menyangkal" kenabian Muhammad dari Allah. 

Syarqawi menggambarkan bahwa mimpi-mimpi Muhammad yang menjadi sumber risalah dan kenabian Muhammad bukan karena wahyu, tetapi karena optimalisasi dan obsesi dia untuk menjadi manusia nomor satu.

Selain penghinaan yang terlihat dengan mata berupa majalah dan buku, yang pantas kita perhatikan adalah penghinaan yang langsung mengarah pada jejak Nabi Muhammad Saw.

Kemudian sempat ada kabar bahwa pemerintah Arab Saudi hendak memugar makam Nabi Muhammad saw di Masjid Madinah. Alhamdulillah, sampai sekarang makam suci Nabi umat Islam ini masih utuh setelah banyak ditentang umat Islam.

Yang lebih miris adalah rumah tempat kelahiran Muhammad Saw. Bangunannya tidak terpelihara dengan baik. Dindingnya banyak dicorat coret dan bangunannya pun kusam serta tidak terawat. Meski ditulis pada papan berupa perpustakaan, senantiasa dalam keadaan tertutup.

Perlakuan yang kurang baik terhadap situs atau jejak sejarah akan membuat umat lupa dengan masa lalu. Apalagi kalau sengaja dihilangkan, akan tambah tidak mengenal orang Islam dengan sejarahnya. Karena itu, lebih terasa menghina adalah perlakuan orang yang coba menghilangkan jejak Nabi Muhammad saw di lokasi bersejarah ketimbang orang Barat yang memang tidak suka dengan Islam.

Ya Allah, bagaimana kami harus berbuat kepada orang-orang yang membenci Rasul-Mu;
Ya Rasulullah, berkahi kami dan beri syafaat orang-orang yang cinta kepadamu;
yang membela kemuliaanmu dengan kekuatan yang lemah karena hanya dengan kata dan kalimat yang bisa dilakukan.

Allahumma shalli 'ala Muhammad wa aali Muhammad
Allahumma shalli 'ala Muhammad wa aali Muhammad
Allahumma shalli 'ala Muhammad wa aali Muhammad

Bandung, 26 Maret 2015
Ahmad Sahidin