Karena tidak dapat membuktikan dirinya miskin, mungkin harus ada surat
pernyataan miskin dari pejabat setempat, pulanglah meninggalkan ulama tersebut.
Malamnya ulama itu bermimpi bahwa ia berada di padang mahsyar. Ia
mengantri untuk mendapatakan syafaat dari Rasulullah saw bersama dengan
lainnya.
Setiba di hadapan Rasulullah saw, ia memohon syafaat. Rasulullah saw
langsung berkata: "apa buktinya Anda umatku?"
Terbangunlah ia dari tidurnya. Ia sadar bahwa dirinya sudah ditegur
dari perilakunya. Dicarilah perempuan yang datang waktu itu.
Setelah dicari, ternyata ditemukan berada dalam rumah seorang Pendeta
Nasrani. Sang ulama meminta wanita tua itu agar ikut bersamanya dan akan
diberikan segala kebutuhannya. Wanita itu tidak mau. Bahkan, sang pendeta pun
melarangnya.
“Bukankah ia seorang muslimah, berarti saya bertanggungjawab
terhadapnya selaku ulama? Kamu tidak berhak mengurusnya,” kata ulama tersebut.
“Tidak. Tadi malam aku mimpi dikunjungi seorang laki-laki yang mengaku
Nabi Muhammad saw. Ia berterima kasih kepadaku karena telah mengurus dan
membantu wanita Islam yang mengemis. Karena itu, tadi pagi aku ikrar syahadah,
masuk Islam. Karena itu, wanita itu masuk dalam tanggungjawabku,” jawab sang
pendeta. *** (ahmad sahidin)