Sabtu, 02 Februari 2019

Ulama dan Pengemis

Dikisahkan ada seorang ulama yang suatu hari didatangi tamu pengemis. Seorang wanita tua yang meminta bantuan untuk memenuhi kebutuhan hariannya berupa makanan dan lainnya. Ulama itu segera bertanya: apa buktinya Anda miskin?

Karena tidak dapat membuktikan dirinya miskin, mungkin harus ada surat pernyataan miskin dari pejabat setempat, pulanglah meninggalkan ulama tersebut.

Malamnya ulama itu bermimpi bahwa ia berada di padang mahsyar. Ia mengantri untuk mendapatakan syafaat dari Rasulullah saw bersama dengan lainnya.

Setiba di hadapan Rasulullah saw, ia memohon syafaat. Rasulullah saw langsung berkata: "apa buktinya Anda umatku?"

Terbangunlah ia dari tidurnya. Ia sadar bahwa dirinya sudah ditegur dari perilakunya. Dicarilah perempuan yang datang waktu itu.

Setelah dicari, ternyata ditemukan berada dalam rumah seorang Pendeta Nasrani. Sang ulama meminta wanita tua itu agar ikut bersamanya dan akan diberikan segala kebutuhannya. Wanita itu tidak mau. Bahkan, sang pendeta pun melarangnya.

“Bukankah ia seorang muslimah, berarti saya bertanggungjawab terhadapnya selaku ulama? Kamu tidak berhak mengurusnya,” kata ulama tersebut.

“Tidak. Tadi malam aku mimpi dikunjungi seorang laki-laki yang mengaku Nabi Muhammad saw. Ia berterima kasih kepadaku karena telah mengurus dan membantu wanita Islam yang mengemis. Karena itu, tadi pagi aku ikrar syahadah, masuk Islam. Karena itu, wanita itu masuk dalam tanggungjawabku,” jawab sang pendeta. *** (ahmad sahidin)